Himpunan Mahasiswa Desain Interior (HMDI) Departemen Desain Interior ITS menyelenggarakan kegiatan Kelana pada Sabtu, 20 September 2025, bertempat di Gedung Ajiyasa Lt. 2 FSRD ISI Yogyakarta, Sewon, Panggungharjo, Bantul, DIY. Dalam kesempatan ini, Pak Adi hadir sebagai narasumber utama dengan membawakan materi bertajuk “DESIGNING WELLNESS: Exploring Health Space in Architecture and Interior Design”.
Dalam pemaparannya, Pak Adi mengajak peserta memahami dasar-dasar perancangan rumah sakit yang mencakup proses desain, penyusunan masterplan, zoning, hingga konsep tata ruang untuk berbagai fasilitas kesehatan. Beliau menekankan bahwa rumah sakit bukan sekadar bangunan fungsional, melainkan juga ruang yang harus menghadirkan kenyamanan, keamanan, serta pengalaman penyembuhan bagi pasien, tenaga medis, maupun pengunjung.
Lebih lanjut, Pak Adi juga menampilkan studi kasus dari sejumlah proyek rumah sakit yang pernah ia tangani. Melalui contoh-contoh nyata tersebut, peserta workshop dapat melihat bagaimana desain yang tepat dapat menjawab tantangan teknis sekaligus meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan mahasiswa dalam bidang arsitektur dan desain interior, tetapi juga selaras dengan poin-poin Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 (Good Health and Well-being) melalui dukungan pada peningkatan kualitas fasilitas kesehatan, SDG 4 (Quality Education) dengan menghadirkan pembelajaran langsung dari praktisi profesional, serta SDG 11 (Sustainable Cities and Communities) yang menekankan pentingnya infrastruktur kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan.
Bagi Pak Adi, kesempatan berbagi di forum ini bukan hanya tentang menyampaikan teori dan pengalaman, melainkan juga untuk menegaskan bahwa desain interior dan arsitektur memiliki peran vital dalam mewujudkan ruang-ruang kesehatan yang lebih manusiawi dan berdaya guna bagi masyarakat luas. Dengan begitu, proses desain tidak berhenti pada wujud fisik, tetapi menjadi kontribusi nyata bagi kesejahteraan dan keberlanjutan hidup.
Berita oleh Rindi Dwi Cahyati