KKA 2018 adalah kepanjangan dari Kuliah Kerja Arsitektur yang merupakan kegiatan ekskursi dari mahasiswa Arsitektur UGM angkatan 2016. Kegiatan KKA 2018 ini dilaksanakan dalam rentang waktu bulan Juli hingga Oktober 2018 dengan terbagi menjadi tiga kelompok kecil menurut fokus tujuan negara yang berbeda yaitu Bali, Singapura, dan Bangkok. Tema yang diusung pada KKA 2018 ini adalah Tourism Space yang memiliki empat sub-tema yaitu Shopping Tourism, Culture Tourism, Eco Tourism, dan Urban Tourism. Tema Tourism Space ini dipilih dengan pertimbangan bahwa fokus pemerintah pada masa sekarang yang sedang gencar-gencarnya mengedepankan sektor kepariwisataan, karena diketahui pariwisata sendiri merupakan sektor dengan pertumbuhan tercepat. Pertimbangan lainnya adalah Indonesia memiliki begitu banyak potensi wisata yang perlu dikembangkan dengan berbagai masalahnya yang perlu dibenahi dan dicarikan solusi paling tepat. Arsitektur dalam hal ini berperan dalam pembentukan ruang dan kawasan binaan yang mampu menjadi alat pemasaran yang hebat di industri pariwisata.
Pada KKA 2018 kali ini, mahasiswa Arsitektur UGM mengunjungi berbagai destinasi pariwisata populer di ketiga negara yang dianggap memiliki referensi nyata dalam studi kasus kepariwisataan Indonesia. Namun tidak hanya mengunjungi destinasi pariwisata, mahasiswa arsitektur UGM juga mendapatkan pembekalan materi baik dari istansi pendidikan (universitas) maupun biro-biro arsitektur. Kunjungan-kunjungan ini didampingi oleh dosen-dosen Arsitektur UGM, yaitu Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, Prof. Ir. Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D., dan Dyah Titisari Widyastuti, SY., MUDD. untuk destinasi Bali, M. Arch., Ph.D., Dimas Wihardyanto, ST. MT. untuk destinasi Singapura, dan Kurnia Widiastuti, DT., MT. untuk destinasi Bangkok.
Universitas-universitas yang dikunjungi dalam KKA 2018 ini yaitu Universitas Udayana (Bali), National University of SIngapore-Department of Architecture (Singapura), dan Universitas Chulalongkorn-Faculty of Architecture (Bangkok). Pengamatan langsung terhadap berbagai destinasi wisata di ketiga negara tersebut seperti contohnya Garuda Wisnu Kencana, Green School, Panglipuran Village, Garden By The Bay, Esplanade Theathre, Grand Pallace, dan Lumphini Park memberikan pengalaman ruang yang baru yang mampu mengedukasi mahasiswa arsitektur tentang bagaimana desain karya arsitektur mampu mendorong suatu destinasi wisata dalam menarik para pengunjung atau wisman untuk selalu datang menikmati keindahan dan kemegahannya.
Pada KKA 2018 destinasi Bali, para mahasiswa Arsitektur UGM mengunjungi Universitas Udayana, Biro Arsitek Jeghier Architect, ITDC Nusa Dua, dan destinasi wisata seperti Garuda Wisnu Kencana (GWK), Beachwalk Shopping Centre, Monumen Bajra Sandhi, Werdhi Budaya Art Centre, Pasar Sukowati, Green School, Agung Rai Museum Art, dan Panglipuran Village.
Pada destinasi negara kedua yaitu Singapura, kawasan Marina Bays dipilih menjadi destinasi pertama. Di kawasan Marina Bays ini mahasiswa mengunjungi Art Science Museum dan The Shopees yang memang memiliki kedekatan dan kemudahan akses. Selain itu, mahasiswa arsitektur mengunjungi Garden By The Bay, China Town, Orchard Road, Clarke Quay, dan Esplanade Theathre, serta Biro Arsitek WOHA, dan DP Architect.
Pada destinasi negara terakhir, yaitu Bangkok mahahsiswa Arsitektur mengunjungi Biro Arsitek Black Pencil dan Vaslab. Selain itu tentu saja destinasi pariwisata wajib Bangkok seperti Lumphini Park, Jim Thompson House, Grand Palace, Wat Arun, MBK (Ma Boon Khrong Center), TCDC (Thailand Creative and Design Center), Bang Sue, dan BACC (Bangkok Art and Culture Center).
Observasi lapangan yang dilakukan mahasiswa di setiap fokus destinasi wisata (subtema) ini pada akhirnya akan dikaji dan diimplementasikan pada desain pasca KKA yang masih merupakan kelanjutan rangkaian acara dari KKA. Sebagai bentuk apresiasi dari desain karya final mahasiswa arsitektur UGM ini, karya akan dipamerkan di pameran arsitektur terbesar di Yogyakarta yaitu WEX 2019 pada bulan April mendatang.
By : Nabila Shofia Imani
-RNP 2018-