Joint Studio merupakan kegiatan tahunan yang masuk dalam mata kuliah pilihan di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota. Kegiatan Joint Studio ini bekerjasama dengan University of Queensland, Australia sejak tahun 2015. Tujuan dari diadakannya Joint Studio adalah agar para perencana di masa depan mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan, baik itu di bidang ekonomi, sosial, maupun lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia. Tiap tahunnya University of Queensland mengirimkan kurang lebih 30 mahasiswanya ke Indonesia yang dikoordinasi oleh Dr. Sonia Roitman, Associate Professor Ron Johnstone, dan Dr. Karen McNamara.
Tahun ini, Joint Studio dilaksanakan dari tanggal 1-14 Juli 2019 yang diikuti oleh 18 mahasiswa dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UGM dan 22 mahasiswa dari School of Earth and Environmental Science, University of Queensland. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Kelompok Rural dan Kelompok Urban yang masing-masing kelompok dibagi lagi ke dalam 3 kelompok kecil. Kelompok Rural mendapatkan lokasi survei di Gunungkidul yang bekerjasama dengan Lingkar dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sementara untuk Kelompok Urban lokasi surveinya berada di Kampung Ledhok Timoho dan Kampung Gendeng yang bekerjasama dengan Arkom Jogja dan Kalijawi.
Kegiatan hari pertama diisi oleh pemaparan materi dari kedua belah pihak, yaitu UGM dan University of Queensland yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Setelah dilakukan diskusi kelompok, mahasiswa-mahasiswa yang telah terbagi menjadi Kelompok Rural dan Kelompok Urban kemudian melakukan kunjungan lapangan ke lokasi survei masing-masing. Hari ketiga diisi oleh kunjungan ke Karangwaru Riverside, Kampung Code, dan Kampung Sukunan yang merupakan kawasan yang patut dijadikan sebagai percontohan. Kunjungan lapangan dan diskusi kelompok kemudian dilanjutkan di hari-hari selanjutnya yang diselingi oleh kunjungan ke beberapa komunitas di Yogyakarta. Di hari kedelapan, masing-masing kelompok melakukan kunjungan ke pemerintah daerah di Yogyakarta sesuai dengan kebutuhan. Hasil dari kunjungan lapangan, kunjungan ke komunitas, dan juga diskusi kelompok kemudian dipresentasikan di Kampung Sorowajan yang disaksikan oleh warga dari masing-masing lokasi survei, komunitas, dan juga pihak-pihak yang bekerjasama. Rangkaian acara tersebut kemudian ditutup dengan liburan bersama ke Candi Prambanan dan Candi Borobudur.
Kegiatan Joint Studio yang menggunakan metode bottom-up dalam proses pembelajarannya ini diharapkan mampu membuat para mahasiswa semakin kreatif dan juga inovatif dalam memberikan solusi untuk masalah yang dihadapi masyarakat setiap harinya. Pada akhirnya, para mahasiswa dapat menerapkan keterampilan yang mereka miliki setelah lulus.
-RNP-