• Portal UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Simaster
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Arsitektur Dan Perencanaan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi Misi
    • Peta Kampus
    • Sertifikat Akreditasi
    • Struktur Organisasi
    • Informasi Dosen & Staf
  • Aktivitas
    • Berita
    • Prestasi Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • P2MKA
    • Kegiatan Internasional
      • ICIAP
    • Kalender Akademik
  • Program
  • Fasilitas
    • Perpustakaan
      • Perpustakaan Pusat
      • Referensi Buku
    • Sistem Manajeman Safety, Health, and Environment (SHE)
  • Link
    • Universitas Gadjah Mada
    • Fakultas Teknik
    • Program Sarjana Arsitektur
    • Program Profesi Arsitek (PPAr)
    • Program Master Arsitektur
    • Program Doktor Arsitektur
    • Program Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Rancang Kota
    • MBKM (0)
  • Akademik & Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Layanan Legalisasi dan Translasi
      • KAGAMA UGM
      • Himpunan Alumni
    • Pengumuman
    • Persuratan
    • Informasi
  • Beranda
  • Berita
  • Ngabuburit Bersama Calon Walikota Yogyakarta

Ngabuburit Bersama Calon Walikota Yogyakarta

  • Berita
  • 4 September 2011, 05.08
  • Oleh: admin
  • 0

Beberapa waktu yang lalu, tanggal 25 Agustus 2011 terdapat sebuah agenda JUTAP yakni diskusi dan buka bersama Calon Walikota Yogyakarta. Dalam acara tersebut hadir dua orang calon walikota yakni Bapak Zuhrif dan Bapak Hanafi Rais. Diskusi tersebut dimoderatori oleh Prof. Bakti Setiawan yang merupakan Dosen Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan (JUTAP).

Telah dibahas mengenai bagaimana Kota Yogyakarta saat ini dan bagaimana ke depannya. Kota Yogyakarta merupakan ibu kota dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Banyak hal yang menjadi kekayaannnya seperti budaya, jumlah penduduk, kekayaan alam, keramah-tamahan, dll. Saat ini Kota Yogyakarta sudah berkembang menjadi kota metropolitan, yang memiliki penduduk lebih dari 1 juta. Penduduk yang ada di Kota Yogyakarta tidak hanya terdiri dari masyarakat asli Yogyakarta, namun juga masyarakat yang berasal dari luar Yogyakarta. Masyarakat tersebut melakukan kegiatan di kota ini melakukan banyak aktivitas antara lain belajar dan bekerja. Lama kelamaan jika dibiarkan tumbuh tanpa perencanaan akan menjadi kota yang semrawut dan tidak terarah.Pendapat yang muncul dari kedua tokoh Calon Walikota Yogyakarta guna kemajuan Kota Yogyakarta memiliki inti yang sama, walaupun terdapat cara pandang yang berbeda dari kedua calon, yakni dari Bapak Zuhrif berasal dari mikro ke makro, yakni manajemen kota harus bermula dari bawah ke atas atau bermula dari memandang apa yang diinginkan masyarakat baru kemudian keinginan masyarakat tersebut dijadikan sebagai kebijakan pemerintah ke depan, sedangkan dari Bapak Hanafi Rais bermula dari sektor makro ke mikro, yakni manajemen kota oleh pemerintah untuk masyarakat harus baik dan benar-benar menyentuh keinginan masyarakat.

Akan tetapi, walaupun cara pandang kedua calon walikota tersebut berbeda, namun terdapat kesamaan inti dalam tata cara perencanaan Kota Yogyakarta ke depannya yakni:

  1. Memandang Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai kekayaan Yogyakarta yang melimpah. Dalam manajemen SDM, harus selalu disertai dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat guna tercipta masyarakat yang edukatif, kreatif, dan mandiri.
  2. Yogyakarta merupakan kota padat penduduk, sehingga industri kreatif rumah tangga-lah (home industry) yang sebaiknya ada di Kota Yogyakarta. Kegiatan tersebut akan menunjang sektor perekonomian di Yogyakarta.
  3. Bagaimana cara mengalihkan arah perkembangan Kota Yogyakrta menuju arah selatan (Bantul) yang bukan merupakan daerah resapan air, sehingga dapat tetap menjaga keberadaan air tanah di Yogyakarta. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah pembangunan pusat-pusat pelayanan umum masyarakat ke wilayah selatan Yogyakarta.
  4. Mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Hijau dengan Green Living seperti yang disebutkan dalam peraturan Kementrian PU yakni 30% area terbangun merupakan area hijau.
  5. Manajemen transportasi dengan basic transportasi umum dalam menunjang mobilitas masyarakat Yogyakarta.

Demikian tadi inti dari diskusi bersama calon Walikota Yogyakarta, tinggal selanjutnya bagaimana realisasi program – program tersebut dalam pemerintahan Yogyakarta yang nyata.

Ending dari kegiatan diskusi bersama tersebut adalah acara buka bersama seluruh warga kampus JUTAP yag diselingi musik oleh beberapa orang dosen JUTAP.

Sumber gambar: http://www.solopos.com/2011/feature/nomor-urut-pemilukada-110896

Doc.Herlin.Red.

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Berita Terakhir

  • Mahasiswa Australia Belajar Pembangunan Berkelanjutan Bersama di DTAP
  • Memaksimalkan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui Publikasi Ilmiah yang Berkualitas (Dr. Yani Rahmawati, S.T., M.T.)
  • Meraih Mimpi Menjejak London: Perjalanan Tsania sebagai Awardee IISMA 2024
  • Konferensi “The Rise of Asia” Perkuat Solidaritas Asia-Afrika di Paris dan Le Havre
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan

Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, 55281, Indonesia

   archiplan@ugm.ac.id
   +62 (274) 580092
   +62 (274) 580854

KERJA SAMA

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Kerja Sama Internasional

LAYANAN

  • Pengumuman
  • Informasi
  • Alur Persuratan

LAINNYA

  • Pendaftaran Mahasiswa Baru
  • Beri Masukan atau Aspirasi
  • Pendataan Prestasi Mahasiswa

PELAPORAN

  • Whistleblowing System

© 2024 DTAP UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY