
Praktisi profesional sekaligus dosen Arsitektur UGM, Ir. Adi Utomo Hatmoko, M. Arch., kembali menorehkan prestasi melalui karya rancangannya, Bali International Hospital. Karya tersebut berhasil meraih penghargaan dari IndoBuildTech sebagai karya arsitektural terbaik dalam kategori Hospital and Healthcare pada 4 Juli 2025. Penghargaan tersebut merupakan salah satu pengakuan atas keunggulan konsep, ketepatan perencanaan, serta kontribusi desain terhadap keberlanjutan dan kualitas hidup masyarakat.

Masterplan rumah sakit tersebut menonjol melalui strategi perancangannya yang berbasis riset tapak dan integrasi pertimbangan fungsional dan kontekstual. Proyek ini berawal dari pengembangan Health and Wellness Center Zone oleh Deliotte (2021-2022), dilanjutkan Hospital Masterplan dan Schematic Design oleh P.T. GRS dan IHC (2022), hingga penyelesaian desain dan pembangunan oleh kolaborasi antara P.T. GRS, Arkonin, dan Kontraktor Pembangunan Perumahan (2023-2025). Berlokasi di lahan seluas 2,5 hektare yang menghadap Pantai Sanur, Bali bangunan seluas 67.000 m2 ini diancang sebagai rumah sakit umum kelas B dengan kapasitas awal 239 tempat tidur dan enam Center of Excellence (CoE). Dalam tiga tahap pembangunan, kapasitasnya dirancang untuk mencapai 1.000 tempat tidur.
Konsep masterplan rumah sakit mengedepankan tiga prinsip utama: pengalaman pasien yang positif dan berpusat pada manusia, efisiensi dan efektifitas alur medis, serta penyatuan unsur alam dan budaya local (healing nature and culture). Konsep tersebut tentunya diterapkan dalam berbagai fasilitas yang ada di dalam rumah sakit, baik fasilitas medis maupun non-medis. Fasilitas penunjang meliputi instalasi radioterapi, laboratorium, UGD, farmasi, hingga pusat budaya dan kuliner. Area bedah utama dirancang dengan 10 kamar operasi, termasuk fasilitas bedah mikro, kamar bedah umum, kamar operasi dilengkapi C-Arm, serta kamar bedah dengan Cathlab.

Desain rumah sakit ini tidak hanya menjawab tantangan arsitektur kesehatan modern, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya:
- SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, melalui peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan;
- SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, melalui desain dan teknologi inovatif dalam infrastruktur medis;
- SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, melalui tata ruang yang berakar pada konteks local dan keberlanjutan lingkungan; serta
- SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi lintas sektor dalam proses perencanaan dan pembangunan.
Penghargaan ini menjadi bukti komitmen Ir. Adi Utomo Hatmoko dalam menghasilkan karya arsitektur yang tidak hanya unggul secara estetis dan teknis, tetapi juga relevan dengan isu-isu global dan keberlanjutan.

Berita oleh Rindi Dwi Cahyati