• Portal UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Simaster
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Arsitektur Dan Perencanaan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi Misi
    • Peta Kampus
    • Sertifikat Akreditasi
    • Struktur Organisasi
    • Informasi Dosen & Staf
  • Aktivitas
    • Berita
    • Prestasi Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • P2MKA
    • Kegiatan Internasional
      • ICIAP
    • Kalender Akademik
  • Program
  • Fasilitas
    • Perpustakaan
      • Perpustakaan Pusat
      • Referensi Buku
    • Sistem Manajeman Safety, Health, and Environment (SHE)
  • Link
    • Universitas Gadjah Mada
    • Fakultas Teknik
    • Program Sarjana Arsitektur
    • Program Profesi Arsitek (PPAr)
    • Program Master Arsitektur
    • Program Doktor Arsitektur
    • Program Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Rancang Kota
    • MBKM (0)
  • Akademik & Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Layanan Legalisasi dan Translasi
      • KAGAMA UGM
      • Himpunan Alumni
    • Pengumuman
    • Persuratan
    • Informasi
  • Beranda
  • Berita
  • Jalin Kesepakatan dengan Studio Biru, KMTA Kembangkan MCK Portabel Bagi Merapi

Jalin Kesepakatan dengan Studio Biru, KMTA Kembangkan MCK Portabel Bagi Merapi

  • Berita
  • 17 Desember 2010, 02.58
  • Oleh: admin
  • 0

MADING SKI-YOGYAKARTA. Erupsi Merapi sejak tanggal 26 Oktober 2010 lalu, mengakibatkan beberapa desa di sekitar gunung Merapi rusak akibat diterjang awan panas atau ‘wedhus gembel’. Tidak hanya itu, keganasan Merapi setidaknya telah mencatat puluhan jiwa dalam keadaan meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka. Meski kini radius bahaya Merapi telah dipersempit, hal ini tak membuat para relawan cepat kehilangan pedulinya terhadap kondisi para pengungsi.

 

Mahasiswa JUTAP (Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan) yang menjadi relawan di beberapa titik pengungsian mengatakan bahwa fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus) di tempat-tempat tersebut sangat kurang dan kondisinya cukup memprihatinkan. Menanggapi hal tersebut, KMTA (Keluarga Mahasiswa Teknik Arsitektur) Wiswakharman mengambil inisiatif untuk membuat bilik MCK portable yang rencananya dibangun di tempat-tempat pengungsian. Beruntung, perwakilan KMTA yaitu Gata (Arsi 09) sempat bertemu dengan Studio Biru, salah satu komunitas seni kontemporer Yogyakarta yang ikut bertasipasi membantu para pengungsi merapi terutama pada masalah sanitasi dan penyediaan air bersih. Ditambah lagi dengan Studio Biru yang telah memiliki alokasi dana untuk membuat MCK portable di tempat-tempat pengungsian.

Pertemuan Perwakilan KMTA dengan pihak Studio Biru pun berujung pada kesepakatan kerjasama. Dimana, Studio Biru bersama-sama dengan perwakilan KMTA setuju untuk membuat bilik MCK portable yang bahannya dari bamboo bagi para pengungsi. Sementara, mengenai masalah instalasi saluran pembuangannya akan di desain oleh perwakilan KMTA.

Berbicara mengenai teknis, perwakilan KMTA pun terlebih dahulu melakukan survey ke posko-posko pengungsian yang kekurangan MCK, khususnya ke posko dengan pengungsi yang dipastikan masih lama tinggal di tempat itu. Ada beberapa titik pengungsian yang menjadi sasaran proyek ini, yaitu beberapa posko di Muntilan, Klaten, Boyolali, dan sekitarnya.

Sebagai proyek master, Balai Desa Sukorini Muntilan menjadi spot pertama tempat pembangunan proyek MCK ini. Dimana, pada Rabu dan Kamis (17-18/11), pihak Studio Biru, sebagai pihak yang memproduksi rakitan bilik dari bambu, mulai melakukan drop barang di spot pengungsian tersebut. Kemudian esoknya (19/11), sudah mulai merakit bilik bersama-sama antara Studio Biru, KMTA, dan sebagian melibatkan pengungsi. Lalu, Sabtu (20/11), mulai dilaksanakan penggalian instalasi saluran pembuangan dengan base beton dengan harapan esokannya (21/11) pembangunan sudah selesai dan mulai digunakan . Saat ini tempat pengungsian di Balai Desa Sukorini telah dibangun 5 bilik yaitu 2 bilik kamar mandi dan 3 bilik kakus.

Proyek di Balai Desa Sukorini ini merupakan proyek master yang akan di follow-up dengan proyek-proyek MCK portable yang lain di tempat-tempat pengungsian yang lain. Setelah ini diharapkan para pengungsi juga turut berpartisipasi pada pembangunan proyek ini sehingga MCK portable ini dapat diproduksi dan dibangun dengan jumlah yang lebih banyak lagi. [yad/eka]

 

sumber: SKI Al-Banna Archiplan

Tinggalkan Komentar Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Berita Terakhir

  • Empat Penggerak Utama dalam Pembangunan Kota Yogyakarta
  • Merancang Ruang, Merawat Budaya: Strategi Pengembangan Wilayah DIY
  • Mahasiswa Australia Belajar Pembangunan Berkelanjutan Bersama di DTAP
  • Memaksimalkan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui Publikasi Ilmiah yang Berkualitas (Dr. Yani Rahmawati, S.T., M.T.)
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan

Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, 55281, Indonesia

   archiplan@ugm.ac.id
   +62 (274) 580092
   +62 (274) 580854

KERJA SAMA

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Kerja Sama Internasional

LAYANAN

  • Pengumuman
  • Informasi
  • Alur Persuratan

LAINNYA

  • Pendaftaran Mahasiswa Baru
  • Beri Masukan atau Aspirasi
  • Pendataan Prestasi Mahasiswa

PELAPORAN

  • Whistleblowing System

© 2024 DTAP UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY