Menjelang akhir tahun 2023, mahasiswa DTAP kembali menorehkan prestasi melalui ajang Indonesia DfGE Design Competition 2023. Acara ini diselenggarakan oleh IFC dan EDGE bersama 20 Universitas rekanan yang tergabung dalam program Design for Greater Efficiency (DfGE) yang bergerak di green building. Kompetensi nasional ini diikuti oleh 53 tim peserta yang kemudian disaring menjadi 10 pemenang dengan 5 pemenang utamanya. Universitas Gadjah Mada sendiri mengirimkan 4 tim yang seluruhnya merupakan mahasiswa DTAP dan dibimbing oleh Dr. Ir. Jatmika Adi Suryabrata, M.Sc., Dr.Eng. Nedyomukti Imam Syafii, S.T., M.Sc., dan Dr.Eng. Agus Haryadi, S.T., M.Sc.
Dalam Awarding Ceremony yang diadakan pada 24 Oktober 2023, tim yang terdiri dari Jundullah Salman Alfaruq, Diena Aslama Scientifionisa Kurniapramono, Naufal Mufid, dan Zeka Oktaviana Putri. (PPAr, 2023) dengan karya MuraKarya KotakAsa mendapat penghargaan sebagai Second Winner. MuraKarya KotakAsa adalah desain asrama mahasiswa yang mengutamakan kenyamanan mahasiswa untuk tinggal dengan memanfaatkan advancement green building untuk menopangnya. Terdapat empat konsep yang diangkat dalam desain bangunan ini, yaitu: (1) Green Oasis, artinya asrama yang ramah bagi ekosistem dengan minimalisir okupansi massa bangunan dan memaksimalkan area hijau. Selain itu dengan menggunakan startegi green building, asrama ini didesain dengan berfokus pada kenyamanan mahasiswa. (2) Seamless Connectivity, artinya penciptaan ruang koneksi antar penghuni dengan penghuni lain ataupun penghuni dengan alam/lingkungan. (3) Secure Haven, memastikan kenyamanan, keamanan, dan kesehatan penghuni baik fisik maupun mental. (4) Essence Sanctum, yaitu asrama yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan mahasiswa dengan meningkatkan kualitas penghawaan dan pencahayaan dalam ruang yang menfaatkan strategi-strategi bangunan hijau. Sebagai juara kedua, masing-masing anggota tim berhak mendapatkan Sertifikat, Piala, Xiaomi Pad 6 + Pen, serta hasil karyanya akan masuk dalam buku yang diterbitkan oleh IFC.
Sedangkan tim Ade Nurma Prasetyo, Ilham Sukarno Puji Muri, Dhemas Aryo Hutomo, dan Muhammad Rafli Alrizqi (MARS, 2022) dengan karya New Bulak Sumur Dormitory meraih gelar sebagai Third Winner. New Bulak Sumur Dormitory adalah desain asrama mahasiswa yang menerapkan strategi-strategi green building seperti: (1) Pengurangan WWR (Window to Wall Ratio) hingga 13.52% dan 13.37% dengan tipe jendela pivot untuk memudahkan kontrol masuknya angin dan memudahkan pembersihan jendela. (2)Dinding eksterior menggunakan material yang reflective untuk menghambat perpindahan panas dari kulit bangunan. (3) Ceiling Fan untuk meningkatkan kenyamanan termal sesuai kebutuhan penghuni. Penggunaan ventilasi alami ini tentunya berpengaruh pada harga sewa unit yang bisa dijangkau semua kalangan. (4) Instalasi Solar PV dengan mengalokasikan 80% luas atap sebagai tempat photovoltaic sehingga didapat 1.4-1.5 kWp per unit. (5)Natural Ventilation dengan memaksimalkan ventilasi silang antara unit kamar dan koridor serta void/atrium yang membawa udara dari bawah. Untuk mengantisipasi hawa panas yang terbawa angin, disediakan kolam di tengah bangunan sebagai strategi pendinginan berbasis evaporasi, serta perletakan tanaman-tanaman pada ruang terbuka di tiap lantai sebagai strategi pendinginan evapotranspirasi. Strategi-strategi pada desain bangunan ini mampu menghemat energi hingga 73.77% (bangunan asrama putra) dan 70.36% (bangunan asrama putri). Sebagai juara ketiga, masing-masing anggota tim berhak mendapatkan Sertifikat, Piala, Wacom Intuos Medium, serta hasil karyanya akan masuk dalam buku yang diterbitkan oleh IFC.
Melalui karya-karyanya, mereka berharap agar semakin banyak mahasiswa arsitektur maupun arsitek muda yang lebih peduli terhadap isu green building untuk pembangunan yang berkelanjutan. Selamat kepada seluruh mahasiswa yang telah meraih prestasi, semoga hal tersebut dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman lainnya.