Pada tanggal 16–20 Mei 2025, mahasiswa Magister Rancang Kota angkatan ke-6 (2024 Gasal) melaksanakan kegiatan observasi lapangan dan Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari tahap co-creation tactical placemaking dalam mata kuliah Studio Eksplorasi Komprehensif. Kegiatan ini mengusung tema Perancangan Kawasan Rendah Emisi di Kawasan Pantai Sanur, di bawah bimbingan Dr. Ikaputra dan Prof. Bambang Hari Wibisono. Program ini merupakan bagian dari kolaborasi antara WRI (World Resources Institute) Indonesia dan Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM, serta melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan pemangku kepentingan setempat.
Dalam pelaksanaan kegiatan, mahasiswa melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi kawasan, berdialog dengan warga dan pelaku wisata, serta melakukan pemetaan partisipatif. Proses ini mendorong mahasiswa untuk tidak hanya menjadi perencana, tetapi juga co-creator, yang secara aktif merancang solusi ruang bersama masyarakat. Fokus utama dari proyek ini adalah pengembangan kawasan yang mendukung mobilitas rendah emisi, kesejahteraan masyarakat, dan pariwisata berkelanjutan di kawasan pesisir Sanur.
Kegiatan ini memiliki keterkaitan erat dengan sejumlah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:
-
SDG 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera, melalui perencanaan kota yang mendukung aktivitas fisik, mengurangi polusi, dan menyediakan ruang publik yang sehat;
-
SDG 4 – Pendidikan Berkualitas, karena studio ini merupakan bentuk pembelajaran kontekstual di mana mahasiswa terlibat langsung dalam tantangan nyata dan lintas disiplin;
-
SDG 7 – Energi Bersih dan Terjangkau, lewat eksplorasi desain ruang yang hemat energi serta dukungan terhadap pemanfaatan energi terbarukan di ruang publik pesisir;
-
SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan pendekatan inovatif dalam perencanaan infrastruktur rendah emisi yang adaptif dan inklusif;
-
SDG 11 – Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, sebagai inti dari kegiatan ini, yaitu merancang kawasan yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan;
-
SDG 13 – Penanganan Perubahan Iklim, karena pendekatan perencanaan kawasan pesisir ini mengintegrasikan strategi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Melalui studio ini, kegiatan akademik menjadi wahana eksplorasi dan pengujian ide-ide solutif yang berdampak nyata. Mahasiswa tidak hanya belajar merancang kota, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk masa depan yang lebih sehat, hijau, dan inklusif bagi semua.


