International Conference on Indonesian Architecture and Planning (ICIAP) merupakan program konferensi dan kunjungan lapangan yang diselenggarakan sekali dalam dua tahun oleh Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. ICIAP 2018 merupakan Biennale keempat sejak diselenggarakannya ICIAP pertama pada tahun 2012. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 26-27 Juli 2018 di Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. ICIAP 2018 terselenggara dengan dukungan dari Asia Center Japan Foundation.
Tema yang diangkat pada ICIAP 2018 adalah “Planning and Design in Disruptive Era”. Tema ini diangkat dari tren terkini yang menunjukkan pergeseran dramatis dan signifikan dalam melihat hal-hal yang biasa terjadi dari pendekatan konvensional ke ‘inovasi disruptif’ yang terjadi di berbagai bidang, tidak terkecuali bidang perencanaan dan desain. Inovasi disruptif tidak hanya menjadi landasan dalam wacana akademis saat ini, namun juga memerlukan pendekatan baru dalam mengamati, mengkritisi dan menganalisis isu yang terjadi saat ini dan tantangan untuk masa depan.
Konferensi ini menghadirkan para akademisi, peneliti, dan praktisi dari seluruh dunia untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman mengenai ide-ide Arsitektur dan Perencanaan Indonesia.
Pembukaan ICIAP 2018 oleh Dekan FT-UGM, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D
Pada hari pertama (26/7), pembicara utama (keynote speaker) adalah Prof. Jon Lang (University of New South Wales – Australia) dan Prof. Liou Shuenn-Renn (National Cheng Kung University – Taiwan). Pada konferensi ini, Prof. Jon Lang membawakan presentasi dengan topik “Urban Design Today: Where is it going?”. Sedangkan Prof. Liou Shuenn-Renn mengangkat topik “Challenges of Planning and Design in the Era of Circular Economy”. Sesi keynote speech dipandu oleh moderator Prof. Bakti Setiawan. Sementara itu, pada sesi invited speech menghadirkan Prof. Kunihiro Narumi (Kansai University – Jepang) dengan topik “Time diving of urban area of Osaka in layered maps” dan Prof. Sun Sheng Han (The University of Melbourne – Australia) dengan topik “Responding to a disruptive innovation in urban transport: the new generation shared bicycles in Beijing, Singapore and Melbourne”. Sesi invited speech dipandu oleh moderator Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D.
Suasana Plenary Session hari pertama(26/7)
Pada hari kedua (27/7), menghadirkan tiga invited speakers, yaitu Mellyana Frederika (UN Pulse Lab – Jakarta, Indonesia), Prof. Yoshiaki Kubota (University of Toyama – Jepang) dan Prof. Bakti Setiawan (Universitas Gadjah Mada – Yogyakarta, Indonesia). Pada konferensi ini, Ibu Mellyana Frederika membawakan topik “Taking Indonesia’s Digital Pulse (Data Driven Innovation for Cities)”, Prof. Yoshiaki Kubota dengan topik “Urban Innovation for Sustainable Development: Case of Toyama City”, sementara itu Prof. Bakti Setiawan mengangkat topik “Educating Preparing Planners for the Era of Disruption: The Need for Reflective (or Disruptive?) Practitioners”. Sesi invited speech dipandu oleh moderator Dr. Laretna Trisnantari Adishakti.
Suasana Plenary Session hari kedua (27/7)
Pada ICIAP 2018, sebanyak 183 abstrak dari Indonesia dan internasional (Jepang, Taiwan, Jerman, Inggris, Austria dan Australia) telah diseleksi melalui proses blind-review oleh reviewer dari Indonesia (UGM, UI dan ITB) dan internasional. Dari proses seleksi tersebut, 120 makalah diterima untuk mengikuti konferensi. Sebanyak 110 presenter dan 20 non-presenter hadir pada acara di Yogyakarta.
Panel session
Selain menghasilkan publikasi berupa proceeding, ICIAP 2018 juga memberikan kontribusi dalam memperkuat dan memperluas kemitraan antara Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada dengan para peneliti dan institusi di seluruh dunia.
Memperkuat kemitraan internasional