Bencana Mrapi merupakan musibah yang besar bagi Bangsa Indonesia. Banyak dampak negatif yang muncul akibat bencana ini, antara lain: orang meninggal, orang luka-luka, rumah hancur, dan ratusan hewan ternak mati. Penduduk pun tak dapat melakukan aktifitas seperti biasanya, karena terpaksa mengungsi ke berbagi tempat, seperti Gelanggang Mahasiswa UGM sejak Jumat, 5 November 2010 lalu, yang merupakan dampak dari pengumuman batas aman Merapi yang mencapai radius 20km.
UGM diliburkan hingga 13 November 2010. Semua kegiatan akademik ditiadakan, sebagai ungkapan duka cita
yang mendalam akibat bencana ini dan sebagai harapan agar warga UGM dapat membantu para pengungsi secara maksimal.
Begitu juga di JUTAP, semua kegiatan akademik diliburkan hingga seperti tanggal yang ditentukan oleh Universitas. Banyak mahasiswa yang pulang ke derah masing-masing untuk mengungsi, namun tidak sedikit pula mahasiswa yang memilih untuk tetap tinggal di Jogja untuk ikut serta berperan sebagi relawan yang membantu para pengungsi. Meski tidak ada program resmi dari jurusan yang mengorganisir para relawan, namun para mahasiswa tetap dengan senang hati berperan sebagai relawan independen di berbagi tempat seperti: Posko Gelanggang Mahasiswa UGM, Posko GOR UNY, Posko Stadion Maguwoharjo, dll bersama dengan para mahasiswa yang berasal dari jurusan, fakultas, bahkan universitas lain.
SEGENAP WARGA JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN UGM MENGUCAPKAN DUKA CITA SEDALAM-DALAMNYA UNTUK BENCANA MERAPI SERTA BENCANA LAIN YANG TERJADI SECARA BERSAMA DI INDONESIA. SEMOGA INI SEMUA SEGERA BERAKHIR, DAN PARA KORBAN BENCANA BESERTA KELUARGANYA DIBERI KESABARAN DAN KEKUATAN DALAM MENGHADAPI COBAAN.
SE