Yogyakarta, 5 Mei 2025 — Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menggelar kegiatan foresight selama tiga hari (5–7 Mei 2025) untuk mengidentifikasi isu strategis dan merumuskan arah pembangunan jangka menengah hingga panjang Kota Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran BPKP dalam pengawasan pembangunan yang responsif terhadap dinamika era VUCA dan kompleksitas kerangka STEEPV (Sosial, Teknologi, Ekonomi, Lingkungan, Politik, dan Nilai).
Salah satu narasumber yang diundang dalam kegiatan ini adalah Prof. Bakti Setiawan, atau yang akrab disapa Prof. Bobi, untuk memberikan pandangan beliau sebagai akademisi dan pakar perencanaan wilayah dan kota. Dalam sesi diskusi yang berlangsung selama dua jam, Prof. Bobi memberikan pandangan strategis terhadap arah kebijakan pembangunan Kota Yogyakarta ke depan.
Prof. Bobi menyampaikan bahwa terdapat empat faktor utama (drivers) yang harus menjadi perhatian dalam mendorong pembangunan Kota Yogyakarta, yaitu kepemimpinan (leadership), inovasi (innovation), modal sosial (social capital), dan teknologi informasi (IT). Keempat hal ini dianggap menjadi fondasi penting bagi pembangunan kota yang berkelanjutan dan adaptif.
Diskusi juga menyoroti pentingnya peran BPKP dalam melakukan kajian dan monitoring-evaluasi terhadap kebijakan pemerintah daerah sebagai basis pengawasan program pembangunan di Yogyakarta. Melalui pendekatan foresight, diharapkan tercipta skenario pembangunan yang mampu menjawab tantangan masa depan, sekaligus memperkuat akuntabilitas tata kelola pemerintah.
Hasil akhir kegiatan ini akan mencakup daftar isu strategis di berbagai dimensi, skenario pembangunan, peta jalan (roadmap), serta daftar prioritas program yang perlu mendapat pengawasan lebih lanjut oleh BPKP.
