• Portal UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Simaster
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Arsitektur Dan Perencanaan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi Misi
    • Peta Kampus
    • Sertifikat Akreditasi
    • Struktur Organisasi
    • Informasi Dosen & Staf
  • Aktivitas
    • Berita
    • Prestasi Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • P2MKA
    • Kegiatan Internasional
      • ICIAP
    • Kalender Akademik
  • Program
  • Fasilitas
    • Perpustakaan
      • Perpustakaan Pusat
      • Referensi Buku
    • Sistem Manajeman Safety, Health, and Environment (SHE)
  • Link
    • Universitas Gadjah Mada
    • Fakultas Teknik
    • Program Sarjana Arsitektur
    • Program Profesi Arsitek (PPAr)
    • Program Master Arsitektur
    • Program Doktor Arsitektur
    • Program Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Rancang Kota
    • MBKM (0)
  • Akademik & Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Layanan Legalisasi dan Translasi
      • KAGAMA UGM
      • Himpunan Alumni
    • Pengumuman
    • Persuratan
    • Informasi
  • Beranda
Archive:

Tag: Indonesia

MateREALity Trip ke Jakarta 10 – 13 April 2025

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 4SDGs 9 Jumat, 13 Juni 2025

Sebagai upaya untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam bidang arsitektur, khususnya terkait material bangunan, Program Sarjana Arsitektur Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengadakan kegiatan studi lapangan bertajuk MateREALity Trip bagi 32 mahasiswa yang aktif mengikuti mata kuliah Architectural Materiality (MateREALity) pada semester lalu. Kelas ini diadakan setiap hari Jumat dan rutin bekerja sama dengan berbagai produsen material bangunan serta praktisi arsitektur, serta terbuka bagi seluruh mahasiswa Arsitektur UGM.

MateREALity Trip telah dilaksanakan sejak tahun 2022, dengan destinasi sebelumnya antara lain Tangerang dan Jakarta (18–20 Desember 2022), Surabaya dan Malang (7–9 Agustus 2023), Bandung (25–28 April 2024), BSD dan Bintaro Design District Jakarta (7–10 November 2024), dan tahun ini kembali ke Jakarta pada 10–13 April 2025.

Peserta, dosen, dan asisten berkumpul pada Kamis, 10 April 2025 pukul 20.00 WIB di parkiran Tugu Teknik UGM sebelum berangkat menuju Jakarta dengan bus. Rombongan tiba di Jakarta pada dini hari Jumat, 11 April 2025, dan memulai kunjungan ke Quadra Gallery di Meruya, Jakarta Barat—produsen material sintered slab. Rombongan disambut hangat oleh Ibu Pelly Sianova, Manajer Pemasaran Quadra Surface, beserta tim. Sesi dimulai dengan pengenalan sintered slab serta eksplorasi langsung terhadap berbagai sampel material. Mahasiswa juga diajak bermain tebak-tebakan tekstur permukaan slab secara tertutup mata dan mendemonstrasikan kekuatan material tersebut. Setelah tur di Quadra Gallery, peserta mengunjungi House of Roman, perusahaan saudari Quadra yang memproduksi produk keramik.

Kunjungan berikutnya adalah ke proyek BSI Tower di Jakarta Pusat yang sedang dalam tahap penyelesaian. Rombongan didampingi oleh perwakilan PT PP (Persero) Tbk. yang dipimpin oleh Bapak Petrich Meysha Buana Richianto, Site Engineering Manager proyek BSI Tower. Kegiatan diawali dengan sambutan dan presentasi proyek, dilanjutkan dengan tur bangunan mencakup beberapa ruangan seperti ballroom. Mahasiswa kemudian berbagi kesan mereka terhadap proyek tersebut. Kegiatan ditutup dengan pertukaran cendera mata dan foto bersama sebelum menuju hotel untuk beristirahat.

Pada hari kedua, Sabtu, 12 April 2025, rombongan mengunjungi OMAH Library dan kantor Realrich Architecture Workshop (RAW) di Tangerang, Banten. Mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok dan dipandu oleh staf OMAH Library, termasuk Hanifah Sausan, alumni Arsitektur UGM angkatan 2014. Bangunan yang dijuluki “Guha The Guild” ini telah mengalami beberapa kali renovasi sebelum mencapai bentuknya saat ini. Kunjungan ditutup dengan sesi diskusi bersama pendiri dan arsitek utama RAW sekaligus pemilik OMAH Library, Bapak Ar. Realrich Sjarief, S.T., MUDD., IAI.

Selanjutnya, peserta menuju kantor Han Awal & Partners (HAP) di Tangerang, Banten. Firma ini saat ini dipimpin oleh Bapak Ar. Gregorius Antar, IAI, yang lebih dikenal sebagai Yori Antar, dengan visi pelestarian Arsitektur Nusantara. Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Yori, penyerahan buku hasil karya HAP, presentasi proyek-proyek HAP, serta pengenalan Yayasan Uma Nusantara yang bergerak di bidang pelestarian arsitektur di desa-desa terpencil Indonesia. Beberapa alumni Arsitektur UGM yang kini bekerja di HAP—antara lain Eri Fajrianik (angkatan 2015), Sesya Diastatin (2016), Roselina Risang Sekar Limbangsari (2017), dan Faiza Putri Aisya (2017)—juga turut menemani peserta tur gedung kantor HAP dan berbagi cerita dari perjalanan mereka.

Menjelang sore, rombongan berkunjung ke M Bloc Space di Jakarta Selatan untuk belajar tentang revitalisasi bangunan bersama Bapak Ar. Jacob Gatot Surarjo, IAI, arsitek utama Arcadia Architect dan salah satu pendiri M Bloc Space. Ia menjelaskan bahwa bangunan tersebut dulunya merupakan gudang percetakan uang dan perumahan karyawan Peruri, yang kini telah disulap menjadi ruang publik kreatif yang ramai dikunjungi. Ia juga memaparkan pendekatan placemakingdalam proses revitalisasi bangunan lama tersebut, yang kini menjadi tempat konser, kuliner, peragaan busana, dan berbagai aktivitas kreatif lainnya. Fenomena M Bloc Space telah memicu paradigma baru bahwa bangunan lama dapat dihidupkan kembali menjadi ruang publik yang fungsional dan inspiratif bagi pelaku industri kreatif dan masyarakat.

Perjalanan ditutup dengan kunjungan ke Urban Forest Cipete bersama Bapak Ar. Ardzuna “Angga” Sinaga, IAI (arsitek utama Urban+, perancang Urban Forest Cipete), yang secara kebetulan ditemui di M Bloc Space. Beliau membagikan proses desain Urban Forest Cipete yang menggabungkan pusat perbelanjaan dengan ruang terbuka hijau. Setelah tur bersama, mahasiswa diberi waktu untuk mengeksplorasi bangunan secara mandiri sebelum kembali ke Yogyakarta. Rombongan tiba kembali di parkiran Tugu Teknik UGM pada Minggu, 13 April 2025 pukul 07.00 WIB, menandai berakhirnya perjalanan MateREALity Trip 2025 ke Jakarta.

Program ini sejalan dengan nilai-nilai dalam SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan).

Jumat, 11 April 2025 – Galeri Quadra, Meruya
Jumat, 11 April 2025 – House of Roman, Meruya
Jumat, 11 April 2025 – Proyek BSI Tower
Sabtu, 12 April 2025 – Han Awal and Partners dengan Ar. Gregorius Antar, IAI (Yori Antar)
Sabtu, 12 April 2025 – OMAH Library & RAW – Han Awal and Partners & Ar. Gregorius Antar, IAI (Yori Antar)
Sabtu, 12 April 2025 – OMAH Library & RAW – OMAH Library dan RAW dengan Ar. Realrich Sjarief, S.T., MUDD., IAI.
Sabtu, 12 April 2025 – OMAH Library & RAW
Sabtu, 12 April 2025 – M Bloc Space with Ar. Jacob Gatot Surarjo, IAI.

Sabtu, 12 April 2025 – M Bloc Space

Sabtu, 12 April 2025 – Urban Forest Cipete dengan Ar. Ardzuna Sinaga, IAI

After Report Kuliah Tamu “Prinsip dan Implementasi Kota Tangguh dalam Perkembangan Kontemporer Kota melalui Perspektif Global”

BeritaKeberlanjutanSDGsSDGs 11SDGs 13SDGs 15SDGs 7SDGs 9 Jumat, 30 Mei 2025

Yogyakarta, 30 Mei 2025 – Program Studi Sarjana PWK UGM hadir mengadakan agenda kuliah tamu pada 30 Mei 2025 dengan topik “Prinsip dan Implementasi Kota Tangguh dalam Perkembangan Kontemporer Kota melalui Perspektif Global”. Kuliah tamu dilaksanakan secara daring dan terbuka untuk masyarakat umum.

Kuliah tamu kali ini mengundang Nini Purwajati, Programs Lead and Head of Asia Pacific Engagement, Resilient Cities Network, sebagai narasumber untuk membagian pengetahuan dan pengalamannya terkait konsep Resilient City.

Nini Purwajati mengawali kuliah tamu dengan membahas konsep serta implementasi ketahanan perkotaan dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan krisis sosial-ekonomi.

Nini Purwajati menjelaskan keberadaan Kerangka Ketahanan Kota (City Resilience Framework) sebagai alat analisis dan memperkuat kapasitas dan adaptasi suatu kota. Keterkaitan antar sistem di kota seperti energi, air, transportasi, dan ruang hijau serta bagaimana kerentanan dalam setiap aspek yang kemudian saling memengaruhi menjadi penting untuk dianalisis.

Berdasarkan hasil studi kasus di Kota Yogyakarta, Kota Yogyakarta memiliki tekanan yang tinggi dan guncangan akut yang memperburuk kerentanan kota, seperti gempa bumi, banjir, dan Covid-19. Dengan demikian, diperlukan adanya solusi yang terintegrasi seperti pertanian perkotaan, penguatan kelembagaan lokal, dan strategi pemulihan pasca bencana.

Narasumber menekankan pada pentingnya data dan informasi, koordinasi lintas sektor, serta partisipasi masyarakat dan pemerintah daerah dalam perencanaan kota yang tangguh. Selain itu, keanekaragaman hayati perkotaan juga menjadi bagian penting dari strategi ketahanan perkotaan dalam jangka panjang.

Contoh implementasi integrasi sistem-sistem di perkotaan adalah pengelolaan limbah perkotaan dan ketangguhan kota di Semarang dan Bandar Lampung, hingga Rencana Hijau di Singapura sebagai bentuk strategi inisiatif keanekaragaman hayati perkotaan.

Topik kuliah tamu ini selaras dengan 5 tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) yaitu SDG 7 (Affordable and Clean Energy), SDG 9 (Industry, Innovation, And Infrastucture), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), SDG 13 (Climate Action), dan SDG 15 (Life on Land).

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/after-report-kuliah-tamu-prinsip-dan-implementasi-kota-tangguh-dalam-perkembangan-kontemporer-kota-melalui-perspektif-global/

Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 4SDGs 8SDGs16 Rabu, 28 Mei 2025

Selasa, 27 Mei 2025 – Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP), Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan pelepasan calon wisudawan dan wisudawati Program Studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Bertempat di ruang K1 lantai 2, acara ini dimulai pukul 13.00 WIB dengan pembukaan dan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Hymne Gadjah Mada yang mengalun khidmat. Acara ini dihadiri oleh para lulusan beserta orang tua, dosen, tenaga kependidikan (tendik), serta perwakilan himpunan mahasiswa (HMTPWK).

Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata

Selanjutnya, Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc., Ph.D. mewakili pihak departemen memberikan sambutan dengan menyampaikan refleksi personal sebagai seorang pendidik yang juga merupakan orang tua dari generasi Z. Beliau menyoroti tantangan yang kini dihadapi lulusan muda, terutama terkait dengan kesulitan generasi Z dalam memperoleh pekerjaan. Menyikapi hal tersebut, beliau menekankan beberapa nilai penting yang perlu dijadikan pegangan oleh para lulusan dalam menapaki kehidupan pasca-kampus. 

Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc., Ph.D. Menyampaikan Sambutannya

Pertama, pentingnya memperkuat rasa syukur atas apa pun yang telah dicapai. Menyadari dan mensyukuri proses dan hasil merupakan fondasi untuk melangkah lebih mantap. Kedua, lulusan didorong untuk terus berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya, dengan menanamkan pola pikir bahwa rezeki bukan sesuatu yang dikejar, melainkan sesuatu yang dimohonkan dengan penuh keikhlasan kepada Yang Mahakuasa. Ketiga, beliau mengingatkan agar para lulusan selektif dalam memilih tempat bekerja, menghindari bekerja untuk institusi yang tidak menjunjung integritas dan kejujuran. Keempat, para lulusan didorong untuk bersikap cerdas, adaptif, dan berani dalam berinovasi, akan sangat baik jika bisa membuka usaha sendiri sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap masyarakat dan perekonomian bangsa. Terakhir, beliau menegaskan pentingnya menumbuhkan dan memelihara jiwa ikhlas. Dalam keikhlasan, menurutnya, sering kali terdapat jalan yang tidak terduga namun justru membawa hasil yang lebih besar dan bermakna dari yang sebelumnya dibayangkan.

Selanjutnya, nama-nama calon wisudawan dibacakan oleh Isti Hidayati, S.T., M.Sc., Ph.D., Sekretaris Program Studi PWK, didampingi oleh Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. selaku Ketua Departemen. Para lulusan dipanggil satu per satu bersama orang tua mereka untuk menerima Surat Keterangan Lulus (SKL). Sebanyak 12 lulusan dilepas dalam periode ini, terdiri atas 1 lulusan dengan predikat memuaskan, 1 sangat memuaskan, dan 10 cumlaude. IPK lulusan berkisar antara 2.84 hingga 3.86 dengan rata-rata 3.61. Lulusan dengan IPK tertinggi, Rofifah Nur Azizah, juga tercatat sebagai lulusan termuda berusia 21 tahun 6 bulan. Masa studi rata-rata adalah 4 tahun 3 bulan, dengan masa studi tercepat selama 3 tahun 8 bulan, diraih oleh 7 mahasiswa angkatan 2021.

Rofifah Nur Azizah, Lulusan IPK Tertinggi Sekaligus Termuda

Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata

Potret Lulusan Sarjana PWK Periode Mei 2025

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Halinestri Meirita, ibunda dari Rofifah Nur Azizah, mewakili orang tua lulusan. Beliau menyampaikan apresiasi dan harapan agar anak-anak mereka bisa terus berkontribusi positif di masyarakat. Kemudian, sambutan dari calon wisudawan diwakili oleh Cosmos Damara (Angkatan 2018), serta dari HMTPWK oleh Arinto Raffi Ridho Pratama selaku Ketua Himpunan. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Sigit Pramono.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen DTAP FT UGM terhadap berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:

SDG 4: Pendidikan Berkualitas

Kegiatan ini mencerminkan keberhasilan dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan holistik, yang tidak hanya mencetak lulusan cerdas secara intelektual tetapi juga kuat secara moral.

SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Dorongan untuk berinovasi dan berwirausaha memperkuat peran lulusan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan

Dengan latar belakang ilmu perencanaan wilayah dan kota, para lulusan diharapkan berkontribusi aktif dalam membangun kawasan permukiman yang tangguh, inklusif, dan ramah lingkungan.

SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh

Penanaman nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam bekerja mencerminkan komitmen terhadap penguatan lembaga dan sistem yang adil.

Momentum pelepasan ini menjadi wujud kebersamaan seluruh elemen sivitas akademika – dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan keluarga – dalam menyiapkan generasi perencana kota yang siap menghadapi tantangan masa depan dan membawa perubahan nyata menuju Indonesia yang berkelanjutan. Acara ini tidak hanya menjadi seremoni akademik, tetapi juga ruang afirmasi nilai-nilai kebangsaan, integritas, serta komitmen terhadap pembangunan berbasis ilmu dan empati sosial. Dengan semangat kolaboratif ini, DTAP FT UGM menegaskan perannya tidak hanya sebagai penghasil lulusan sarjana, tetapi juga sebagai pembentuk pemimpin dan penggerak perubahan bagi kota dan komunitas yang lebih baik.

Berita oleh Rindi Dwi Cahyati

Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata
Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata

After Report Kuliah Tamu “Learning from Co-Designing Public Space for Environmental and Social Benefit”

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 13SDGs 17SDGs10SDGs16 Rabu, 28 Mei 2025

Yogyakarta, 27 Mei 2025 – Program Studi Sarjana PWK UGM hadir kembali dengan agenda kuliah tamu lainnya pada 27 Mei 2025 dengan topik “Learning from Co-Designing Public Space for Environmental and Social Benefit”. Kuliah dilaksanakan secara bauran dan terbuka untuk masyarakat umum.

Kuliah tamu kali ini menghadirkan Fildzah Husna Amalina, S.PWK., M.Sc., seorang Knowledge and Learning Specialist di Kota Kita Foundation sebagai narasumber.

Narasumber menekankan bagaimana pentingnya pengaruh masyarakat atau komunitas terhadap terbentuknya kota, contohnya melalui organisasi berbasis komunitas. Kota Kita Foundation menjadi salah satunya.

Kerja sama dengan komunitas dalam membentuk kota menjadi penting agar dapat lebih memahami apa kebutuhan masyarakat. Sebab, kebutuhan masyarakat yang masih tidak terpenuhi dan tidak layak adalah fokus utama dalam pengembangan suatu kota.

Saat ini, masalah-masalah yang terjadi di perkotaan saling berkaitan. Urbanisasi yang pesat menyebabkan peningkatan dampak dari krisis perubahan iklim. Ruang-ruang publik menjadi semakin dibutuhkan, baik sebagai aset komunitas maupun untuk kebermanfaatan bagi lingkungan. Namun, tantangannya adalah, urbanisasi yang pesat terkadang melupakan pemerataan distribusi fasilitas dan infrastruktur baik secara kualitas maupun kuantitas. Belum lagi dengan pembangunan yang berorientasi profit membuat kelompok marjinal terpinggirkan dan terlupakan. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah daerah menyebabkan penyedian ruang publik menjadi tidak inklusif.

Dengan demikian, terbentuk suatu konsep CCD (Community Center Design) yang fokus pada aspirasi masyarakat berbasis bottom-up agar solusi yang diberikan bukanlah hal yang mebguntungkan pihak sektoral formal, tetapi pihak-pihak masyarakat, dan lebih tepat sasaran. LSM dan praktisi/akademisi bekerja sama untuk memfasilitasi masyarakat sebagai upaya mengisi gap atau kesenjangan dalam penyediaan ruang publik yang inklusif melalui CCD.

Catatan penting dalam CCD adalah, keberlanjutan pendanaan, gap dalam program-program pemerintahan, serta kapasitas komunitas menjadi tantangan dan keterbatasan dalam implementasi CCD.

Terdapat kalimat penutup yang sangat menarik dari paparan materi dalam kuliah tamu ini

“Community-centric design is not just a spatial practice, it’s about creating a room for redistributing environmental and social benefit, building inclusive cities, and advancing community development through empowered participation”

Topik kuliah tamu ini selaras dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) yaitu SDG 10 (Reduced Inequalities), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), SDG 13 (Climate Action), SDG 16 (Peace, Justice and Strong Institutions), dan SDG 17 (Partnership for The Goals)

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/after-report-kuliah-tamu-learning-from-co-designing-public-space-for-environmental-and-social-benefit/

Mahasiswa Doktor Arsitektur Meraih Juara 2 dalam The Netherlands – Asia Pacific Student Short-Video Competition for Climate and Sustainable Development in Cities

BeritaKeberlanjutanPrestasi MahasiswaSDGsSDGs 13SDGs 9 Senin, 26 Mei 2025

Cynthia Permata Dewi, mahasiswa Program Doktor Prodi Arsitektur DTAP FT UGM menorehkan prestasi dengan berhasil menyabet juara 2 dalam The Netherlands – Asia Pacific Student Short-Video Competition for Climate and Sustainable Development in Cities. Kompetisi tersebut merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Wubbo Ockels School for Energy and Climate, University of Groningen, Belanda, yang berfokus pada upaya kota-kota dalam menghadirkan solusi lokal guna menanggapi isu mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim serta tujuan pembangunan berkelanjutan lainnya. Kompetisi tersebut mendorong mahasiswa dari program sarjana, magister, maupun doktor untuk mengembangkan hasil penelitiannya dalam bentuk video pendek yang komunikatif agar dapat dijangkau oleh khalayak umum yang lebih luas.

Berangkat dari penelitiannya mengenai sains dan teknologi bangunan, Cynthia mempersembahkan sebuah video berjudul New Building Techniques for Climate and Sustainability: Double skin facade for ventilation. Video karya Cynthia menunjukkan bagaimana suatu bangunan merespon isu infrastruktur, industri, dan inovasi (SDG 9) serta penanganan perubahan iklim (SDG 13) dengan menerapkan salah satu strategi bangunan hijau, yaitu penerapan double skin façade. Double skin façade merupakan sistem selubung bangunan yang terdiri atas dua lapisan yang dipisahkan oleh ruang di antaranya. Dalam videonya, Cynthia menjelaskan bahwa strategi tersebut dapat meningkatkan kinerja termal, radiasi matahari, dan efisiensi energi pada bangunan.

Healthcare Architecture: Perspektif Ir. Adi Utomo Hatmoko di ARCH:ID

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 12SDGs 13SDGs 3SDGs 9 Rabu, 21 Mei 2025

Ir. Adi Utomo Hatmoko, M.Arch. selaku dosen Arsitektur Fakultas Teknik UGM sekaligus praktisi arsitek professional turut ambil bagian dalam Talk Series ARCH:ID 2025, pameran arsitektur tahunan yang dilaksanakan pada Minggu, 11 Mei 2025 di ICE BSD Tangerang. Dalam sesi yang berlangsung pada 14.30-15.30 WIB di Alun-alun 2 dengan tema “Design for Healing: Hospital & Healthcare Facility Design”, Pak Adi membagikan wawasan dan pengalamannya dalam merancang fasilitas kesehatan yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan lapangan. Gelaran tersebut dihadiri berbagai praktisi, mahasiswa arsitektur, serta masyarakat umum dari berbagai daerah.

Pada bagian pertama, Pak Adi mengajak audiens untuk memahami dasar-dasar perancangan fasilitas kesehatan (basic healthcare design). Diawali dengan paparan terkait dasar desain yang tentunya akan sangat terkait dengan jasa medis yang disediakan, kebutuhan pasien, fungsi dan karakter ruang, anggaran dan alokasi besaran ruang, serta keadaan sumber daya manusia dan peralatannya. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan konsep umum pada proses perancangan fasilitas kesehatan. Dalam paparannya, disampaikan bahwa desain rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya wajib mendukung kenyamanan, keamanan, dan higienitas yang berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan kesehatan dan keselamatan pasien serta tenaga medis yang mendukung SDG 3: Good Health and Well-being.

Pada bagian kedua, dijelaskan terkait alur proses medis (medical processes) yang memengaruhi desain ruang. Pada bagian ini, Pak Adi menjelaskan lebih lanjut terkait program ruang dan zonasi yang efektif sesuai dengan proses medis. Desain fasilitas kesehatan wajib mendukung alur medis yang logis dan aman. Desain fasilitas kesehatan pada dasarnya dapat mengturangi risiko infeksi silang dan mempercepat penanganan pasien. Perancangan fasilitas kesehatan pun perlu disesuaikan dengan aksesibilitas dan juga efisiensi energi sehingga mendukung terbentuknya komunitas tangguh sesuai SDG 11: Sustainable Cities and Communities.

Pada bagian-bagian selanjutnya, Pak Adi memberikan berbagai studi kasus yang relevan dengan kondisi saat ini. Studi kasus diangkat dari berbagai proyek yang pernah atau sedang beliau kerjakan. Beliau membagikan pemikiran terkait desain berbagai rumah sakit yang merespon kebutuhan fungsional dan psikologis pengguna bangunannya. Berbagai sisi teknis pun disoroti terkait inovasi dalam tata letak, material bangunan, inovasi penggunaan material ramah lingkungan dan hemat energi, serta strategi desain pasif yang mengedepankan pencahayaan alami yang mendukung SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure serta SDG 12: Responsible Consumption and Production, yang akhirnya akan bermuara pada kontribusi perbaikan masalah iklim dunia sesuai SDG 13: Climate Action.

Kehadiran Pak Adi di ARCH:ID menunjukkan bagaimana akademisi membagikan wawasannya serta praktisi membagikan pengalamannya dalam menciptakan ruang-ruang penyembuhan yang inklusif, adaptif terhadap tantangan masa depan, dan berorientasi pada keberlanjutan. Keterlibatan arsitek dalam ranah kesehatan menjadi bukti nyata bahwa arsitektur tidak hanya soal bentuk, tetapi juga menyangkut kualitas hidup manusia dan masa depan bumi.  Peran arsitek menjadi sangat vital dengan SDGs sebagai peta jalan yang relevan: membangun bukan hanya bangunan, tetapi masa depan.

Berita oleh Rindi Dwi Cahyati

Ir. Adi Utomo Hatmoko sedang memaparkan materinya
Ir. Adi Utomo Hatmoko sedang memaparkan materinya

After Report Kuliah Tamu “Youth Migration and Its Implication for Regional Development”

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 4SDGs 5SDGs 8SDGs 9SDGs10 Senin, 19 Mei 2025

Yogyakarta, 15 Mei 2025 – Kuliah tamu terbuka untuk umum yang diadakan oleh Program Studi Sarjana PWK UGM hadir kembali pada Kamis 15 Mei 2025 dengan judul “Youth Migration and Its Implication for Regional Development”. Kuliah ini mengundang Meirina Ayumi Malamassam, Ph.D, seorang peneliti di Pusat Riset Kependudukan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kuliah tamu dibuka oleh Sri Tuntung Pandangwati, ST., MUP. selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Kependudukan dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber.

Pemaparan dibuka dengan penjelasan mengenai istilah-istilah penting dalam migrasi, baik pengertian, faktor pendorong, kategori usia, hingga latar belakang pendidikan. Faktor ekonomi menjadi faktor utama yang menggerakan terjadinya migrasi. Dalam konteks ini, penduduk usia muda menjadi bagian penting dan kritis dalam arus migrasi. Mereka bermigrasi karena tingkat pendidikan yang lebih tinggi, masuk ke pasar tenaga kerja, dan pembentukan keluarga. Berdasarkan riset yang dilakukan, semakin tinggi tingkat pendidikan keinginan untuk migrasi juga semakin tinggi.

Human capital menjadi aspek yang sangat penting dalam migrasi, baik untuk lokasi destinasi maupun asal migrasi. Terdapat hubungan antara pendidikan dan migrasi yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.Migrasi adalah mekanisme penting untuk akuisisi modal manusia, yaitu pelengkap investasi modal manusia dalam pendidikan vs alternatif investasi modal manusia melalui akses ke peluang ekonomi. Upaya peningkatan pengembangan modal manusia perlu mempertimbangkan perbedaan kondisi wilayah-wilayah di dalam negara dalam dinamika populasi dan profil wilayah (perbedaan karakteristik, kondisi ekonomi, SDM, dsb)

Selain itu, ada beberapa pola-pola migrasi, di antaranya migrasi pendidikan tinggi yang dimulai karena kelanjutan pendidikan dan terjadi perpindahan pada masa dewasa muda (1), pendidikan pasca migrasi meningkatkan keinginan untuk migrasi berulang (2), dan migrasi oleh kelompok berpendidikan rendah (biasanya dari daerah yang kurang urban ke kota) dan cenderung permanen serta modal sosial di sini memainkan peran yang sangat penting (3).

Pemerintah selaku pemangku kebijakan perlu mempertimbangkan arus migrasi secara serius. Bagaimana upaya untuk memanfaatkan arus migrasi secara positif, meminimalkan dampak-dampak negatif, memfasilitasi migrasi yang dilakukan agar tepat sasaran dan terencana sehingga dapat memberikan manfaat bagi daerah asal maupun tujuan migrasi dan tidak membawa masalah baru. Salah satu yang menarik adalah bagaimana mempertahankan masyarakat migran di daerah rural yang dapat membawa dampak positif berupa kemajuan pembangunan daerah rural atau pedesaan dan peningkatan modal manusia.

Topik kuliah tamu ini selaras dengan 6 tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) yaitu SDG 4 (Quality Education), SDG 5 (Gender Equality), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructyre), SDG 10 (Reduced Inequalities), dan SDG 11 (Sustainable Cities and Communities).

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/after-report-kuliah-tamu-youth-migration-and-its-implication-for-regional-development/

Kuliah Lapangan: Mahasiswa Arsitektur UGM Belajar Langsung di Proyek Konstruksi FTP

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 4SDGs 9 Senin, 19 Mei 2025

Sleman, 8 Mei 2025 — Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Gadjah Mada semester 2 angkatan 2024 melaksanakan kegiatan kuliah lapangan untuk mata kuliah Sistem Bangunan dan Konstruksi (SBK) di proyek pembangunan gedung baru Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM. Kegiatan ini menjadi bagian integral dari proses pembelajaran yang bertujuan memperkenalkan mahasiswa pada realitas teknis dan sistematis dalam proses konstruksi bangunan. Kunjungan yang berlangsung selama satu hari ini dipandu langsung oleh dosen pengampu mata kuliah SBK, Dr. Yani Rahmawati, S.T., M.T. dan Wisnu Agung Hardiansyah, S.Ars., M.Arch., serta didampingi oleh para asisten dosen. Proyek yang dikunjungi merupakan bangunan berlantai lima yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi akhir, mencakup instalasi sistem utilitas, finishing interior, serta perapian struktur atap dan plafon.

Kuliah Lapangan: Mahasiswa Arsitektur UGM Belajar Langsung di Proyek Konstruksi FTP

Mata kuliah Sistem Bangunan dan Konstruksi memiliki tujuan utama untuk memperkenalkan mahasiswa pada sistem struktur, utilitas, dan metode pelaksanaan konstruksi dalam arsitektur. Dalam kunjungan ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyaksikan secara langsung berbagai elemen sistem bangunan yang biasanya hanya dapat dipelajari melalui gambar teknik dan teori kelas.

“Dengan kuliah lapangan ini, mahasiswa tidak hanya membayangkan bagaimana pipa dan kabel dipasang, tetapi benar-benar melihat posisinya di lapangan, memahami skema jalur air, kelistrikan, hingga sistem ducting,” Dr. Yani Rahmawati

Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB, diawali dengan sambutan dari pihak kontraktor proyek, yang menjelaskan secara umum tahap dan sistem yang sedang dikerjakan dalam pembangunan gedung tersebut. Setelah briefing, mahasiswa dibagi ke dalam kelompok kecil sesuai pembagian studio SBK, untuk kemudian dipandu mengelilingi proyek secara bergilir.

Rute observasi dimulai dari area basement, di mana mahasiswa dapat melihat langsung posisi Ground Water Tank (GWT), pompa air, dan jalur pipa untuk kebutuhan pemadaman kebakaran dan air bersih. Mereka juga mempelajari bagaimana standar NFPA mengatur posisi dan koneksi antara GWT dan pompa agar tetap sejajar tanpa belokan untuk efisiensi dan keamanan. Kemudian, perjalanan dilanjutkan ke lantai 1 hingga lantai 5. Di setiap lantai, mahasiswa mengamati berbagai komponen sistem, mulai dari instalasi listrik menggunakan pipa conduit tipe high impact, jalur kabel yang dipasang rapi dengan klem warna-warni sebagai penanda fungsi kabel, hingga ruang shaft yang menampung jalur listrik dan air secara terintegrasi dengan pemisah khusus.

Di lantai atas, mahasiswa belajar tentang rangka atap dan sistem catwalk, yaitu jalur untuk akses perawatan di atas plafon, yang sering diabaikan dalam desain awal namun sangat penting untuk manajemen bangunan jangka panjang. Salah satu keunggulan dari kuliah lapangan ini adalah kesempatan untuk menyaksikan elemen-elemen konstruksi yang belum tertutup oleh finishing. Mahasiswa dapat melihat bentuk asli ducting AC, susunan kabel, jaringan pipa, hingga cara pemasangan rangka kusen pintu dan partisi.

Berbagai aspek teknis juga dijelaskan oleh pihak proyek secara detail, di antaranya:

  • Perbedaan sistem single chamber dan double chamber untuk tangki air.
  • Teknik pemasangan partisi geser dengan insulasi akustik menggunakan rockwool hingga 80 dB.
  • Sistem pengangkuran kusen pintu besi menggunakan profil C berisi kayu untuk daya rekat lebih kuat ke struktur utama.
  • Pemilihan material, seperti penggunaan acian instan untuk finishing kusen dan semen berkualitas tinggi untuk perkuatan bukaan dinding.

Pengetahuan ini tidak hanya memperkaya wawasan teknis mahasiswa, tetapi juga memberikan dasar pemikiran dalam desain arsitektural yang lebih bertanggung jawab secara struktural dan fungsional.

Kehadiran dosen dan asisten yang mendampingi langsung selama kunjungan memberikan ruang diskusi aktif antara mahasiswa dan tenaga pengajar. Mahasiswa bebas bertanya dan mendiskusikan berbagai sistem konstruksi yang mereka amati secara langsung di lapangan. Suasana belajar menjadi lebih dinamis dan aplikatif.

 “Banyak hal yang kami lihat di sini tidak tampak dalam bangunan jadi. Kami belajar tentang bagaimana semua sistem disusun di balik dinding, di atas plafon, atau di dalam shaft. Ini sangat membuka wawasan,” ujar salah satu mahasiswa peserta.

Kegiatan kuliah lapangan ini menjadi langkah penting dalam membentuk pemahaman mahasiswa arsitektur terhadap aspek non-visual dari sebuah bangunan. Dalam dunia nyata, desain arsitektur tidak hanya tentang estetika, tetapi juga tentang bagaimana bangunan dapat berfungsi dengan baik melalui sistem struktur dan utilitas yang tepat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak untuk menyadari pentingnya integrasi antara desain dan sistem teknis, serta bagaimana keputusan arsitektural harus mempertimbangkan aspek konstruksi sejak tahap awal perancangan. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat merefleksikan hasil observasi mereka dalam tugas studio mendatang yang berfokus pada rancangan bangunan bertingkat.

Kuliah Lapangan: Mahasiswa Arsitektur UGM Belajar Langsung di Proyek Konstruksi FTP
Kuliah Lapangan: Mahasiswa Arsitektur UGM Belajar Langsung di Proyek Konstruksi FTP
Kuliah Lapangan: Mahasiswa Arsitektur UGM Belajar Langsung di Proyek Konstruksi FTP
Kuliah Lapangan: Mahasiswa Arsitektur UGM Belajar Langsung di Proyek Konstruksi FTP
Kuliah Lapangan: Mahasiswa Arsitektur UGM Belajar Langsung di Proyek Konstruksi FTP

Program Doktor Arsitektur – Kuliah Tamu & Lokakarya: Strategi Publikasi di Jurnal Internasional #2

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 4 Rabu, 7 Mei 2025

Program Doktor Prodi Arsitektur Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan Doctorate Program in Architecture Guest Lecture & Workshop bertemakan Strategies for Publishing in International Journal #2 menghadirkan Prof. Dr. Mark Hampton yang merupakan seorang dosen senior di University of Kent, Inggris. Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa, 5-6 Mei 2025, secara luring di Ruang Seminar Lantai 2 DTAP FT UGM dan daring melalui Zoom Meeting Room serta dihadiri oleh mahasiswa Program Doktor Program Studi Arsitektur.

Kegiatan pada hari pertama (Senin, 5 Mei 2025) dimulai dengan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Himne Gadjah Mada serta pemaparan materi kuliah tamu oleh Prof. Dr. Mark Hampton mengenai Strategies for Publishing in International Journal #2 yang dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Kuliah tamu ditutup dengan sambutan dari Prof. Ir. Tarcicius Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D., IPU. selaku perwakilan dari dosen Program Doktor Program Studi Arsitektur, dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat dan cenderamata serta foto bersama. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan workshop penulisan naskah artikel jurnal internasional. Pada kegiatan tersebut, beberapa mahasiswa Program Doktor Prodi Arsitektur memaparkan naskah artikel jurnal internasionalnya yang kemudian dibahas oleh Prof. Dr. Mark Hampton. Workshop penulisan naskah artikel jurnal internasional dilanjutkan hingga hari kedua (Selasa, 6 Mei 2025) dan diakhiri dengan foto bersama.

Rangkaian kegiatan Doctorate Program in Architecture Guest Lecture & Workshopmemberikan manfaat signifikan bagi mahasiswa Program Doktor Program Studi Arsitektur DTAP FT UGM yang sebagian besar merupakan dosen dari berbagai universitas di Indonesia, terutama dalam meningkatkan kapasitas akademik dan kemampuan publikasi ilmiah pada tingkat global. Melalui rangkaian kegiatan ini, mahasiswa memperoleh pemahaman mendalam tentang struktur penulisan ilmiah yang sesuai dengan standar internasional, teknik penyusunan argumen akademik yang kuat, serta strategi untuk tembus jurnal bereputasi. Hal ini tidak hanya memperkuat kontribusi ilmiah mahasiswa dalam bidang keahliannya, tetapi juga mendorong budaya riset yang berkualitas dan berdampak. Manfaat ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) nomor 4, yaitu pendidikan bermutu (quality education), dengan mendukung terciptanya lingkungan pendidikan tinggi yang mendorong penelitian inovatif, pembelajaran sepanjang hayat, dan peningkatan kualitas dosen serta peneliti di masa depan.

Sumber: https://s3.archiplan.ugm.ac.id/2025/05/07/doctorate-program-in-architecture-guest-lecture-workshop-strategies-for-publishing-in-international-journal-2/

Empat Penggerak Utama dalam Pembangunan Kota Yogyakarta

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11 Senin, 5 Mei 2025

Yogyakarta, 5 Mei 2025 — Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menggelar kegiatan foresight selama tiga hari (5–7 Mei 2025) untuk mengidentifikasi isu strategis dan merumuskan arah pembangunan jangka menengah hingga panjang Kota Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan memperkuat peran BPKP dalam pengawasan pembangunan yang responsif terhadap dinamika era VUCA dan kompleksitas kerangka STEEPV (Sosial, Teknologi, Ekonomi, Lingkungan, Politik, dan Nilai).

Salah satu narasumber yang diundang dalam kegiatan ini adalah Prof. Bakti Setiawan, atau yang akrab disapa Prof. Bobi, untuk memberikan pandangan beliau sebagai akademisi dan pakar perencanaan wilayah dan kota. Dalam sesi diskusi yang berlangsung selama dua jam, Prof. Bobi memberikan pandangan strategis terhadap arah kebijakan pembangunan Kota Yogyakarta ke depan.

Prof. Bobi menyampaikan bahwa terdapat empat faktor utama (drivers) yang harus menjadi perhatian dalam mendorong pembangunan Kota Yogyakarta, yaitu kepemimpinan (leadership), inovasi (innovation), modal sosial (social capital), dan teknologi informasi (IT). Keempat hal ini dianggap menjadi fondasi penting bagi pembangunan kota yang berkelanjutan dan adaptif.

Diskusi juga menyoroti pentingnya peran BPKP dalam melakukan kajian dan monitoring-evaluasi terhadap kebijakan pemerintah daerah sebagai basis pengawasan program pembangunan di Yogyakarta. Melalui pendekatan foresight, diharapkan tercipta skenario pembangunan yang mampu menjawab tantangan masa depan, sekaligus memperkuat akuntabilitas tata kelola pemerintah.

Hasil akhir kegiatan ini akan mencakup daftar isu strategis di berbagai dimensi, skenario pembangunan, peta jalan (roadmap), serta daftar prioritas program yang perlu mendapat pengawasan lebih lanjut oleh BPKP.

Empat Penggerak Utama dalam Pembangunan Kota Yogyakarta
123…29

Berita Terakhir

  • MateREALity Trip ke Jakarta 10 – 13 April 2025
  • After Report Kuliah Tamu “Prinsip dan Implementasi Kota Tangguh dalam Perkembangan Kontemporer Kota melalui Perspektif Global”
  • Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata
  • After Report Kuliah Tamu “Learning from Co-Designing Public Space for Environmental and Social Benefit”
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan

Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, 55281, Indonesia

   archiplan@ugm.ac.id
   +62 (274) 580092
   +62 (274) 580854

KERJA SAMA

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Kerja Sama Internasional

LAYANAN

  • Pengumuman
  • Informasi
  • Alur Persuratan

LAINNYA

  • Pendaftaran Mahasiswa Baru
  • Beri Masukan atau Aspirasi
  • Pendataan Prestasi Mahasiswa

PELAPORAN

  • Whistleblowing System

© 2024 DTAP UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY