• Portal UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Simaster
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Arsitektur Dan Perencanaan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi Misi
    • Peta Kampus
    • Sertifikat Akreditasi
    • Struktur Organisasi
    • Informasi Dosen & Staf
  • Aktivitas
    • Berita
    • Prestasi Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • P2MKA
    • Kegiatan Internasional
      • ICIAP
    • Kalender Akademik
  • Program
  • Fasilitas
    • Perpustakaan
      • Perpustakaan Pusat
      • Referensi Buku
    • Sistem Manajeman Safety, Health, and Environment (SHE)
  • Link
    • Universitas Gadjah Mada
    • Fakultas Teknik
    • Program Sarjana Arsitektur
    • Program Profesi Arsitek (PPAr)
    • Program Master Arsitektur
    • Program Doktor Arsitektur
    • Program Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Rancang Kota
    • MBKM (0)
  • Akademik & Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Layanan Legalisasi dan Translasi
      • KAGAMA UGM
      • Himpunan Alumni
    • Pengumuman
    • Persuratan
    • Informasi
  • Beranda
  • hal. 2
Archive:

Tag: Indonesia

Mengenal Inovasi Anyaman dalam Arsitektur melalui BYO Living

BeritaKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 12SDGs 13SDGs 9 Selasa, 17 Juni 2025

Anyaman merupakan salah satu elemen arsitektural yang paling umum dan sudah lama digunakan sejak berabad-abad yang lalu di Indonesia. Biasanya, anyaman terbuat dari bambu dan disebut “gedhek” dalam bahasa Jawa, digunakan sebagai tembok atau partisi rumah tradisional. Kini, anyaman tidak hanya identik dengan rumah tradisional, tetapi juga dapat digunakan pada tipologi-tipologi lain seperti kafe, hotel, bandara, dan lain sebagainya dengan berbagai inovasi material menyesuaikan kesan atau fungsi tertentu yang ingin dicapai pada suatu bangunan. BYO Living, sebuah studio anyaman ternama asal Indonesia, berbagi wawasan mengenai anyaman melalui kelas MateREALity (Materialitas Arsitektur) kepada para mahasiswa bersama dua praktisi: David Hutama (Nenun Ruang) dan Rony Gunawan Sunaryo (rgA studio) pada Jumat, 16 Mei 2025 di Ruang K1 Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Diskusi dipimpin oleh Mutiara Angel Simanjuntak, mahasiswi Program Studi Sarjana Arsitektur angkatan 2023 sebagai moderator.

Kegiatan diawali dengan presentasi dari David Hutama mengenai “Tectonic of Weaving”, menceritakan bagaimana tektonika anyaman serta sifatnya yang tidak lekang oleh waktu karena sejak zaman dahulu hingga sekarang material ini digunakan oleh masyarakat dengan metode yang relatif sama. Anyaman sebagai material elemen bangunan juga memiliki keunikan tersendiri, di mana dalam pembuatannya membutuhkan minimal dua komponen untuk menjadikannya bentuk anyaman. Saat ini, material tradisional ini juga mampu dikembangkan melalui metode komputasi, seperti optimalisasi performa partisi anyaman yang dicapai dengan dilakukannya studi terhadap efektivitas anyaman dalam menghalau sinar matahari. Dalam studi ini, sebuah partisi anyaman juga dapat disimulasikan agar menampilkan pola yang dirasa paling estetis. Dengan demikian, sebuah partisi anyaman tidak hanya bersifat estetis, tetapi juga fungsional dan dapat menampilkan performa terbaiknya sebagai suatu elemen bangunan.

Sesi dilanjutkan dengan paparan dari Rony Gunawan Sunaryo, menjelaskan tentang bagaimana studi yang ia lakukan sebagai akademisi terkait pendidikan arsitektur di Indonesia dan proporsi lulusannya yang menjadi praktisi. Dalam materi ini, ia menggaungkan semangat untuk senantiasa meningkatkan atmosfer berarsitektur dalam dunia pendidikan.

BYO Living yang diwakili oleh Sydnelisa Mumtazah selaku Business Development Coordinator kemudian menambahkan berbagai pengalaman BYO Living yang secara kontinu melakukan inovasi terhadap bentuk dan bahan dasar anyaman. Tidak hanya menggunakan bambu, anyaman juga dapat berasal dari material sintetis yang tahan terhadap perubahan cuaca, hingga bahan-bahan daur ulang seperti limbah conveyor belt bandara. Bentuknya pun beragam dan dapat diterapkan pada berbagai elemen arsitektural seperti railing, fasad, ceiling, hingga elemen-elemen non-arsitektural seperti instalasi seni. Proyek-proyeknya tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi sudah melanglang buana di benua-benua lain. Hal ini membuktikan bahwa suatu anyaman yang umumnya bersifat tradisional dan konvensional dapat juga dikembangkan menjadi karya seni yang kekinian, mengikuti perkembangan zaman, dengan memperhatikan prinsip-prinsip desain berkelanjutan, sesuai dengan poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDG 11 – Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 12 – Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13 – Penanganan Perubahan Iklim, serta SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Berita dilaporkan oleh Nisrina Amalia Paramanindya.

 

sumber: https://architecture.archiplan.ugm.ac.id/id/mengenal-inovasi-anyaman-dalam-arsitektur-melalui-byo-living/

Transformasi Pengetahuan Arsitektur Kesehatan Bersama Pak Adi di AAPDC 2025

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 17SDGs 4 Sabtu, 14 Juni 2025

Yogyakarta, 11 Juni 2025 —  Ir. Adi Utomo Hatmoko, M.Arch., dosen Prodi Arsitektur UGM, berkesempatan menjadi salah satu narasumber dalam program Architectural Advanced Professional Development Course (AAPDC), sebuah kegiatan pengembangan kompetensi lanjutan yang diselenggarakan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), hasil kolaborasi Pengurus Nasional dan Pengurus Provinsi. Program tersebut merupakan agenda tahunan IAI yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan profesional atau kompetensi arsitek melalui materi spesifik yang relevan dengan isu-isu aktual dalam dunia arsitektur, seperti perancangan bangunan, teknologi konstruksi, dan peraturan profesi. 

Acara berlangsung melalui zoom meeting, dimulai pukul 18.30 WIB hingga 21.30 WIB. Pada sesi 3 jam itu, Pak Adi menyampaikan tiga materi yang menjadi bagian dari topik utama, Tipologi Fungsi Bangunan – Metode Perancangan Rumah Sakit: Metoda Desain RS. Ketiga materi disusun untuk saling melengkapi satu sama lain.

Sesi 1: Dasar Perancangan Rumah Sakit

Pak Adi membuka sesi dengan membahas prinsip dasar dalam perancangan fasilitas kesehatan. Hal ini mencakup berbagai aspek dalam perancangan, mulai dari proses yang sesuai dan sistematis untuk perancangan, proses studi kelayakan, hingga penjelasan terkait masterplan rumah sakit. Semua dijelaskan secara runtut dengan berbagai diagram sederhana untuk mempermudah pemahaman. Dalam sesi ini, juga disampaikan berbagai contoh proses desain rumah sakit yang memperhatikan rumah sakit sebagai tipologi yang tentu berbeda dari fasilitas publik lainnya. Beliau menekankan bahwa rumah sakit sebagai tipologi memiliki kerumitan tersendiri dibanding fasilitas lain, terutama karena karakteristik pengguna dan kebutuhan fungsi ruang yang spesifik. Isu-isu alur pasien, zonasi ruang, tipe layanan, dan standar higienitas dijabarkan secara rinci dilengkapi skema dan diagram yang aplikatif.

Sesi 2: Tipologi Rumah Sakit Berdasarkan Fungsi

Sesi kedua berfokus pada pembahasan berbagai tipe rumah sakit berdasarkan fungsi dan spesialisasinya. Pada sesi ini, beliau mengangkat studi kasus mulai dari rumah sakit pendidikan atau akademik, rumah sakit umum, rumah sakit khusus kanker dan jantung, hingga rumah sakit internasional. Penekanan diberikan pada bagaimana pendekatan desain yang berbeda untuk masing-masing kategori, baik dari sisi ruang, sistem sirkulasi, maupun interaksi pengguna. Semua dibahas melalui contoh nyata yang ada di lapangan, didasarkan pada pengalaman dan wawasannya selama lebih dari 30 tahun di dunia perancangan arsitektur.

Sesi 3: Studi Preseden – Mayo Clinic 

Pada sesi terakhir, Pak Adi mengajak peserta mempelajari salah satu fasilitas kesehatan menarik dari Amerika Serikat yaitu Mayo Clinic. Beliau mengajak peserta kursus untuk membedah Mayo Clinic, mulai dari latar belakang, visi-misi, hingga eksplorasi arsitektural yang membentuk identitas bangunan. Kajian menyentuh elemen program ruang, hubungan antar-fungsi, interior dan eksterior bangunan, serta strategi desain yang menunjang efisiensi dan kenyamanan bagi pasien maupun tenaga medis. Setiap jenis ruangan dipelajari bersama untuk meningkatkan pemahaman terkait tipologi ruang di rumah sakit.

Adanya kegiatan ini menunjukkan visi IAI dan juga tentu saja Pak Adi yang sejalan dengan SDG 4: Pendidikan Berkelanjutan. AAPDC menjadi sarana pembelajaran dan pengembangan profesional arsitek sepanjang hayat. Selain itu, kolaborasi antara berbagai pihak dalam proses terselenggaranya kegiatan ini sejalan dengan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. 

Selain itu, materi yang dibahas dalam kegiatan ini pun berkaitan dengan beberapa poin dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Perancangan rumah sakit yang manusiawi dan fungsional mendukung layanan kesehatan yang optimal, sejalan dengan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Rumah sakit sebagai bagian dari infrastuktur kota yang inklusif dan tangguh, memiliki desain yang berbasis teknologi dan inovasi untuk fasilitas kesehatan modern berkaitan dengan SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

Keterlibatan Ir. Adi Utomo Hatmoko, M.Arch. dalam AAPDC menjadi representasi penting dari dedikasi seorang arsitek senior yang juga merupakan akademisi untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman kepada generasi penerus profesi. Melalui materi yang disampaikan secara komprehensif, Pak Adi tidak hanya membagikan ilmu, tetapi juga menginspirasi para peserta untuk berperan aktif dalam membangun infrastruktur kesehatan yang manusiawi, adaptif, dan berkelanjutan, sebuah kontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam bidang arsitektur.

Berita oleh Rindi Dwi Cahyati

Dosen DTAP Universitas Gadjah Mada dari KBK Teknologi, mempublikasikan karya ilmiahnya yang berjudul “Enhanced Mechanical Properties of the Additively Manufactured Modified Hybrid Stereolithography (SLA)–Glass Powder”

BeritaKeberlanjutanSDGsSDGs 9 Sabtu, 14 Juni 2025

Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., IPU., dosen Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada dari KBK Teknologi, mempublikasikan karya ilmiahnya yang berjudul “Enhanced Mechanical Properties of the Additively Manufactured Modified Hybrid Stereolithography (SLA)–Glass Powder”. Penelitian yang terindeks Scopus ini berhasil meningkatkan sifat mekanis produk resin siap pakai yang dicetak secara aditif dengan menggunakan stereolitografi (SLA) yang diperkuat dengan bubuk kaca. Studi ini menyoroti bahwa penambahan serbuk kaca ke resin SLA dapat meningkatkan kekuatan mekanis sekaligus mengurangi fleksibilitas dan keuletan. Peningkatan konsentrasi dan dispersi serbuk kaca sangat penting untuk mencapai keseimbangan dalam sifat mekanis, yang meningkatkan pencetakan 3D SLA untuk aplikasi rekayasa yang andal dan berkinerja tinggi.

Topik ini mengangkat isu tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (SGD 9) dengan meneliti potensi material resin sebagai bahan 3D-printing, yang akan bermanfaat dalam berbagai industri seperti kustomisasi produk, otomatisasi, dan pengurangan limbah dibandingkan dengan proses manufaktur tradisional. Karya ilmiah lengkap dapat diakses melalui https://www.mdpi.com/2504-477X/9/5/205.

Berita oleh B.R. Nindita Navaldi

MateREALity Trip ke Jakarta 10 – 13 April 2025

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 4SDGs 9 Jumat, 13 Juni 2025

Sebagai upaya untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam bidang arsitektur, khususnya terkait material bangunan, Program Sarjana Arsitektur Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mengadakan kegiatan studi lapangan bertajuk MateREALity Trip bagi 32 mahasiswa yang aktif mengikuti mata kuliah Architectural Materiality (MateREALity) pada semester lalu. Kelas ini diadakan setiap hari Jumat dan rutin bekerja sama dengan berbagai produsen material bangunan serta praktisi arsitektur, serta terbuka bagi seluruh mahasiswa Arsitektur UGM.

MateREALity Trip telah dilaksanakan sejak tahun 2022, dengan destinasi sebelumnya antara lain Tangerang dan Jakarta (18–20 Desember 2022), Surabaya dan Malang (7–9 Agustus 2023), Bandung (25–28 April 2024), BSD dan Bintaro Design District Jakarta (7–10 November 2024), dan tahun ini kembali ke Jakarta pada 10–13 April 2025.

Peserta, dosen, dan asisten berkumpul pada Kamis, 10 April 2025 pukul 20.00 WIB di parkiran Tugu Teknik UGM sebelum berangkat menuju Jakarta dengan bus. Rombongan tiba di Jakarta pada dini hari Jumat, 11 April 2025, dan memulai kunjungan ke Quadra Gallery di Meruya, Jakarta Barat—produsen material sintered slab. Rombongan disambut hangat oleh Ibu Pelly Sianova, Manajer Pemasaran Quadra Surface, beserta tim. Sesi dimulai dengan pengenalan sintered slab serta eksplorasi langsung terhadap berbagai sampel material. Mahasiswa juga diajak bermain tebak-tebakan tekstur permukaan slab secara tertutup mata dan mendemonstrasikan kekuatan material tersebut. Setelah tur di Quadra Gallery, peserta mengunjungi House of Roman, perusahaan saudari Quadra yang memproduksi produk keramik.

Kunjungan berikutnya adalah ke proyek BSI Tower di Jakarta Pusat yang sedang dalam tahap penyelesaian. Rombongan didampingi oleh perwakilan PT PP (Persero) Tbk. yang dipimpin oleh Bapak Petrich Meysha Buana Richianto, Site Engineering Manager proyek BSI Tower. Kegiatan diawali dengan sambutan dan presentasi proyek, dilanjutkan dengan tur bangunan mencakup beberapa ruangan seperti ballroom. Mahasiswa kemudian berbagi kesan mereka terhadap proyek tersebut. Kegiatan ditutup dengan pertukaran cendera mata dan foto bersama sebelum menuju hotel untuk beristirahat.

Pada hari kedua, Sabtu, 12 April 2025, rombongan mengunjungi OMAH Library dan kantor Realrich Architecture Workshop (RAW) di Tangerang, Banten. Mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok dan dipandu oleh staf OMAH Library, termasuk Hanifah Sausan, alumni Arsitektur UGM angkatan 2014. Bangunan yang dijuluki “Guha The Guild” ini telah mengalami beberapa kali renovasi sebelum mencapai bentuknya saat ini. Kunjungan ditutup dengan sesi diskusi bersama pendiri dan arsitek utama RAW sekaligus pemilik OMAH Library, Bapak Ar. Realrich Sjarief, S.T., MUDD., IAI.

Selanjutnya, peserta menuju kantor Han Awal & Partners (HAP) di Tangerang, Banten. Firma ini saat ini dipimpin oleh Bapak Ar. Gregorius Antar, IAI, yang lebih dikenal sebagai Yori Antar, dengan visi pelestarian Arsitektur Nusantara. Acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Yori, penyerahan buku hasil karya HAP, presentasi proyek-proyek HAP, serta pengenalan Yayasan Uma Nusantara yang bergerak di bidang pelestarian arsitektur di desa-desa terpencil Indonesia. Beberapa alumni Arsitektur UGM yang kini bekerja di HAP—antara lain Eri Fajrianik (angkatan 2015), Sesya Diastatin (2016), Roselina Risang Sekar Limbangsari (2017), dan Faiza Putri Aisya (2017)—juga turut menemani peserta tur gedung kantor HAP dan berbagi cerita dari perjalanan mereka.

Menjelang sore, rombongan berkunjung ke M Bloc Space di Jakarta Selatan untuk belajar tentang revitalisasi bangunan bersama Bapak Ar. Jacob Gatot Surarjo, IAI, arsitek utama Arcadia Architect dan salah satu pendiri M Bloc Space. Ia menjelaskan bahwa bangunan tersebut dulunya merupakan gudang percetakan uang dan perumahan karyawan Peruri, yang kini telah disulap menjadi ruang publik kreatif yang ramai dikunjungi. Ia juga memaparkan pendekatan placemakingdalam proses revitalisasi bangunan lama tersebut, yang kini menjadi tempat konser, kuliner, peragaan busana, dan berbagai aktivitas kreatif lainnya. Fenomena M Bloc Space telah memicu paradigma baru bahwa bangunan lama dapat dihidupkan kembali menjadi ruang publik yang fungsional dan inspiratif bagi pelaku industri kreatif dan masyarakat.

Perjalanan ditutup dengan kunjungan ke Urban Forest Cipete bersama Bapak Ar. Ardzuna “Angga” Sinaga, IAI (arsitek utama Urban+, perancang Urban Forest Cipete), yang secara kebetulan ditemui di M Bloc Space. Beliau membagikan proses desain Urban Forest Cipete yang menggabungkan pusat perbelanjaan dengan ruang terbuka hijau. Setelah tur bersama, mahasiswa diberi waktu untuk mengeksplorasi bangunan secara mandiri sebelum kembali ke Yogyakarta. Rombongan tiba kembali di parkiran Tugu Teknik UGM pada Minggu, 13 April 2025 pukul 07.00 WIB, menandai berakhirnya perjalanan MateREALity Trip 2025 ke Jakarta.

Program ini sejalan dengan nilai-nilai dalam SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan).

Jumat, 11 April 2025 – Galeri Quadra, Meruya
Jumat, 11 April 2025 – House of Roman, Meruya
Jumat, 11 April 2025 – Proyek BSI Tower
Sabtu, 12 April 2025 – Han Awal and Partners dengan Ar. Gregorius Antar, IAI (Yori Antar)
Sabtu, 12 April 2025 – OMAH Library & RAW – Han Awal and Partners & Ar. Gregorius Antar, IAI (Yori Antar)
Sabtu, 12 April 2025 – OMAH Library & RAW – OMAH Library dan RAW dengan Ar. Realrich Sjarief, S.T., MUDD., IAI.
Sabtu, 12 April 2025 – OMAH Library & RAW
Sabtu, 12 April 2025 – M Bloc Space with Ar. Jacob Gatot Surarjo, IAI.

Sabtu, 12 April 2025 – M Bloc Space

Sabtu, 12 April 2025 – Urban Forest Cipete dengan Ar. Ardzuna Sinaga, IAI

After Report Kuliah Tamu “Prinsip dan Implementasi Kota Tangguh dalam Perkembangan Kontemporer Kota melalui Perspektif Global”

BeritaKeberlanjutanSDGsSDGs 11SDGs 13SDGs 15SDGs 7SDGs 9 Jumat, 30 Mei 2025

Yogyakarta, 30 Mei 2025 – Program Studi Sarjana PWK UGM hadir mengadakan agenda kuliah tamu pada 30 Mei 2025 dengan topik “Prinsip dan Implementasi Kota Tangguh dalam Perkembangan Kontemporer Kota melalui Perspektif Global”. Kuliah tamu dilaksanakan secara daring dan terbuka untuk masyarakat umum.

Kuliah tamu kali ini mengundang Nini Purwajati, Programs Lead and Head of Asia Pacific Engagement, Resilient Cities Network, sebagai narasumber untuk membagian pengetahuan dan pengalamannya terkait konsep Resilient City.

Nini Purwajati mengawali kuliah tamu dengan membahas konsep serta implementasi ketahanan perkotaan dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan krisis sosial-ekonomi.

Nini Purwajati menjelaskan keberadaan Kerangka Ketahanan Kota (City Resilience Framework) sebagai alat analisis dan memperkuat kapasitas dan adaptasi suatu kota. Keterkaitan antar sistem di kota seperti energi, air, transportasi, dan ruang hijau serta bagaimana kerentanan dalam setiap aspek yang kemudian saling memengaruhi menjadi penting untuk dianalisis.

Berdasarkan hasil studi kasus di Kota Yogyakarta, Kota Yogyakarta memiliki tekanan yang tinggi dan guncangan akut yang memperburuk kerentanan kota, seperti gempa bumi, banjir, dan Covid-19. Dengan demikian, diperlukan adanya solusi yang terintegrasi seperti pertanian perkotaan, penguatan kelembagaan lokal, dan strategi pemulihan pasca bencana.

Narasumber menekankan pada pentingnya data dan informasi, koordinasi lintas sektor, serta partisipasi masyarakat dan pemerintah daerah dalam perencanaan kota yang tangguh. Selain itu, keanekaragaman hayati perkotaan juga menjadi bagian penting dari strategi ketahanan perkotaan dalam jangka panjang.

Contoh implementasi integrasi sistem-sistem di perkotaan adalah pengelolaan limbah perkotaan dan ketangguhan kota di Semarang dan Bandar Lampung, hingga Rencana Hijau di Singapura sebagai bentuk strategi inisiatif keanekaragaman hayati perkotaan.

Topik kuliah tamu ini selaras dengan 5 tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) yaitu SDG 7 (Affordable and Clean Energy), SDG 9 (Industry, Innovation, And Infrastucture), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), SDG 13 (Climate Action), dan SDG 15 (Life on Land).

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/after-report-kuliah-tamu-prinsip-dan-implementasi-kota-tangguh-dalam-perkembangan-kontemporer-kota-melalui-perspektif-global/

Kuliah Lapangan: Resiliensi Arsitektur di Omah UGM, Kotagede

BeritaKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 4SDGs 9 Rabu, 28 Mei 2025

Selasa, 6 Mei 2025, enam mahasiswa Program Magister Program Studi Arsitektur UGM mengikuti kuliah lapangan di Omah UGM, Kotagede. Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah pilihan Resiliensi dalam Arsitektur dan pelaksanaannya turut didampingi oleh dua orang dosen, yaitu Ardhya Nareswari, S.T., M.T., Ph.D. (dosen pengampu mata kuliah) dan Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D.

Di Omah UGM, Kotagede mahasiswa berkesempatan untuk mempelajari penerapan konsep resiliensi gempa pada kawasan permukiman. Mahasiswa dapat menggali pemahaman yang lebih mendalam mengenai strategi mitigasi bencana, adaptasi bangunan, serta pelestarian kawasan bersejarah dalam konteks potensi gempa. Dengan adanya pembelajaran dan observasi langsung di lapangan, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan wawasan serta keterampilan yang bermanfaat untuk mendukung pembangunan yang tangguh bencana. Adanya kegiatan ini sejalan dengan pencapaian SDG 4, SDG 9, dan SDG 11.

 

Sumber: https://mars.ft.ugm.ac.id/2025/05/28/kuliah-lapangan-resiliensi-arsitektur-di-omah-ugm-kotagede/

Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 4SDGs 8SDGs16 Rabu, 28 Mei 2025

Selasa, 27 Mei 2025 – Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP), Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan pelepasan calon wisudawan dan wisudawati Program Studi Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Bertempat di ruang K1 lantai 2, acara ini dimulai pukul 13.00 WIB dengan pembukaan dan lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Hymne Gadjah Mada yang mengalun khidmat. Acara ini dihadiri oleh para lulusan beserta orang tua, dosen, tenaga kependidikan (tendik), serta perwakilan himpunan mahasiswa (HMTPWK).

Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata

Selanjutnya, Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc., Ph.D. mewakili pihak departemen memberikan sambutan dengan menyampaikan refleksi personal sebagai seorang pendidik yang juga merupakan orang tua dari generasi Z. Beliau menyoroti tantangan yang kini dihadapi lulusan muda, terutama terkait dengan kesulitan generasi Z dalam memperoleh pekerjaan. Menyikapi hal tersebut, beliau menekankan beberapa nilai penting yang perlu dijadikan pegangan oleh para lulusan dalam menapaki kehidupan pasca-kampus. 

Retno Widodo Dwi Pramono, S.T., M.Sc., Ph.D. Menyampaikan Sambutannya

Pertama, pentingnya memperkuat rasa syukur atas apa pun yang telah dicapai. Menyadari dan mensyukuri proses dan hasil merupakan fondasi untuk melangkah lebih mantap. Kedua, lulusan didorong untuk terus berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya, dengan menanamkan pola pikir bahwa rezeki bukan sesuatu yang dikejar, melainkan sesuatu yang dimohonkan dengan penuh keikhlasan kepada Yang Mahakuasa. Ketiga, beliau mengingatkan agar para lulusan selektif dalam memilih tempat bekerja, menghindari bekerja untuk institusi yang tidak menjunjung integritas dan kejujuran. Keempat, para lulusan didorong untuk bersikap cerdas, adaptif, dan berani dalam berinovasi, akan sangat baik jika bisa membuka usaha sendiri sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap masyarakat dan perekonomian bangsa. Terakhir, beliau menegaskan pentingnya menumbuhkan dan memelihara jiwa ikhlas. Dalam keikhlasan, menurutnya, sering kali terdapat jalan yang tidak terduga namun justru membawa hasil yang lebih besar dan bermakna dari yang sebelumnya dibayangkan.

Selanjutnya, nama-nama calon wisudawan dibacakan oleh Isti Hidayati, S.T., M.Sc., Ph.D., Sekretaris Program Studi PWK, didampingi oleh Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. selaku Ketua Departemen. Para lulusan dipanggil satu per satu bersama orang tua mereka untuk menerima Surat Keterangan Lulus (SKL). Sebanyak 12 lulusan dilepas dalam periode ini, terdiri atas 1 lulusan dengan predikat memuaskan, 1 sangat memuaskan, dan 10 cumlaude. IPK lulusan berkisar antara 2.84 hingga 3.86 dengan rata-rata 3.61. Lulusan dengan IPK tertinggi, Rofifah Nur Azizah, juga tercatat sebagai lulusan termuda berusia 21 tahun 6 bulan. Masa studi rata-rata adalah 4 tahun 3 bulan, dengan masa studi tercepat selama 3 tahun 8 bulan, diraih oleh 7 mahasiswa angkatan 2021.

Rofifah Nur Azizah, Lulusan IPK Tertinggi Sekaligus Termuda

Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata

Potret Lulusan Sarjana PWK Periode Mei 2025

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Halinestri Meirita, ibunda dari Rofifah Nur Azizah, mewakili orang tua lulusan. Beliau menyampaikan apresiasi dan harapan agar anak-anak mereka bisa terus berkontribusi positif di masyarakat. Kemudian, sambutan dari calon wisudawan diwakili oleh Cosmos Damara (Angkatan 2018), serta dari HMTPWK oleh Arinto Raffi Ridho Pratama selaku Ketua Himpunan. Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Sigit Pramono.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen DTAP FT UGM terhadap berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:

SDG 4: Pendidikan Berkualitas

Kegiatan ini mencerminkan keberhasilan dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan holistik, yang tidak hanya mencetak lulusan cerdas secara intelektual tetapi juga kuat secara moral.

SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Dorongan untuk berinovasi dan berwirausaha memperkuat peran lulusan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan

Dengan latar belakang ilmu perencanaan wilayah dan kota, para lulusan diharapkan berkontribusi aktif dalam membangun kawasan permukiman yang tangguh, inklusif, dan ramah lingkungan.

SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh

Penanaman nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam bekerja mencerminkan komitmen terhadap penguatan lembaga dan sistem yang adil.

Momentum pelepasan ini menjadi wujud kebersamaan seluruh elemen sivitas akademika – dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan keluarga – dalam menyiapkan generasi perencana kota yang siap menghadapi tantangan masa depan dan membawa perubahan nyata menuju Indonesia yang berkelanjutan. Acara ini tidak hanya menjadi seremoni akademik, tetapi juga ruang afirmasi nilai-nilai kebangsaan, integritas, serta komitmen terhadap pembangunan berbasis ilmu dan empati sosial. Dengan semangat kolaboratif ini, DTAP FT UGM menegaskan perannya tidak hanya sebagai penghasil lulusan sarjana, tetapi juga sebagai pembentuk pemimpin dan penggerak perubahan bagi kota dan komunitas yang lebih baik.

Berita oleh Rindi Dwi Cahyati

Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata
Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata

After Report Kuliah Tamu “Learning from Co-Designing Public Space for Environmental and Social Benefit”

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 13SDGs 17SDGs10SDGs16 Rabu, 28 Mei 2025

Yogyakarta, 27 Mei 2025 – Program Studi Sarjana PWK UGM hadir kembali dengan agenda kuliah tamu lainnya pada 27 Mei 2025 dengan topik “Learning from Co-Designing Public Space for Environmental and Social Benefit”. Kuliah dilaksanakan secara bauran dan terbuka untuk masyarakat umum.

Kuliah tamu kali ini menghadirkan Fildzah Husna Amalina, S.PWK., M.Sc., seorang Knowledge and Learning Specialist di Kota Kita Foundation sebagai narasumber.

Narasumber menekankan bagaimana pentingnya pengaruh masyarakat atau komunitas terhadap terbentuknya kota, contohnya melalui organisasi berbasis komunitas. Kota Kita Foundation menjadi salah satunya.

Kerja sama dengan komunitas dalam membentuk kota menjadi penting agar dapat lebih memahami apa kebutuhan masyarakat. Sebab, kebutuhan masyarakat yang masih tidak terpenuhi dan tidak layak adalah fokus utama dalam pengembangan suatu kota.

Saat ini, masalah-masalah yang terjadi di perkotaan saling berkaitan. Urbanisasi yang pesat menyebabkan peningkatan dampak dari krisis perubahan iklim. Ruang-ruang publik menjadi semakin dibutuhkan, baik sebagai aset komunitas maupun untuk kebermanfaatan bagi lingkungan. Namun, tantangannya adalah, urbanisasi yang pesat terkadang melupakan pemerataan distribusi fasilitas dan infrastruktur baik secara kualitas maupun kuantitas. Belum lagi dengan pembangunan yang berorientasi profit membuat kelompok marjinal terpinggirkan dan terlupakan. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah daerah menyebabkan penyedian ruang publik menjadi tidak inklusif.

Dengan demikian, terbentuk suatu konsep CCD (Community Center Design) yang fokus pada aspirasi masyarakat berbasis bottom-up agar solusi yang diberikan bukanlah hal yang mebguntungkan pihak sektoral formal, tetapi pihak-pihak masyarakat, dan lebih tepat sasaran. LSM dan praktisi/akademisi bekerja sama untuk memfasilitasi masyarakat sebagai upaya mengisi gap atau kesenjangan dalam penyediaan ruang publik yang inklusif melalui CCD.

Catatan penting dalam CCD adalah, keberlanjutan pendanaan, gap dalam program-program pemerintahan, serta kapasitas komunitas menjadi tantangan dan keterbatasan dalam implementasi CCD.

Terdapat kalimat penutup yang sangat menarik dari paparan materi dalam kuliah tamu ini

“Community-centric design is not just a spatial practice, it’s about creating a room for redistributing environmental and social benefit, building inclusive cities, and advancing community development through empowered participation”

Topik kuliah tamu ini selaras dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) yaitu SDG 10 (Reduced Inequalities), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), SDG 13 (Climate Action), SDG 16 (Peace, Justice and Strong Institutions), dan SDG 17 (Partnership for The Goals)

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/after-report-kuliah-tamu-learning-from-co-designing-public-space-for-environmental-and-social-benefit/

Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D. dalam Top Indonesian Women in Tourism Virtual Summit with Top Expert 2025

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 5SDGs 8 Rabu, 28 Mei 2025

Bertepatan dengan perayaan Hari Kartini pada hari Senin, 21 April 2025, Intitute Tourism International mengadakan webinar Top Indonesian Women in Tourism Virtual Summit with Top Expert 2025 menghadirkan perempuan-perempuan hebat yang merupakan para pakar di bidang pariwisata. Pada kegiatan tersebut guru besar di Program Doktor Prodi Arsitektur DTAP FT UGM, Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D., hadir sebagai salah satu narasumber dan memaparkan materi berjudul Is Tourism A Driver of Gender Equality?.

Prof. Wiendu, yang juga merupakan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2011–2014) menggarisbawahi pentingnya peran perempuan dalam pariwisata. Dalam lingkup terkecil, misalnya keluarga, perempuan memiliki andil dalam menentukan hal-hal penting dalam berwisata, seperti: tempat wisata yang dituju, durasi wisata, akomodasi yang dipilih, maupun hal lainnya. Secara statistik, 80% keputusan diambil oleh perempuan, baik itu muda maupun tua. Dibandingkan dengan laki-laki, jumlah kunjungan mancanegara serta kunjungan kembali lebih banyak dilakukan oleh perempuan.

Tak hanya sebagai wisatawan, kini banyak perempuan yang bekerja di bidang pariwisata di Indonesia dan sekitar 80% perempuan tersebut bekerja di sektor informal. Meskipun demikian, perempuan memiliki penghasilan 20% di bawah penghasilan yang diperoleh laki-laki. Hal ini disebabkan oleh persentase perempuan pekerja lebih besar dibandingkan perempuan yang memiliki akses (manajer) ataupun sebagai pengambil keputusan (pemilik perusahaan). Untuk mengatasi masalah tersebut, Prof. Wiendu mengusulkan enam poin penting, di antaranya: pendidikan dan pelatihan; kesetaraan kesempatan kerja; kewirausahaan; kepemimpinan, kebijakan, atau pengambilan keputusan; kebebasan dari kekerasan; dan transparansi untuk kebijakan yang lebih baik.

Peningkatan peran perempuan dalam bidang pariwisata secara signifikan sebagaimana yang dipaparkan Prof. Wiendu dalam webinar tersebut dapat mendukung tercapainya salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), yaitu kesetaraan gender (gender equality) serta pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (decent work and economic growth). Ketika perempuan diberikan akses yang adil di sektor ini, mereka tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga dan komunitasnya , tetapi juga mendorong terciptanya industri pariwisata yang lebih adil dan berkelanjutan.

Listening to Place Through Jane’s Walk

BeritaKegiatanSDGs 11SDGs 4SDGs 9 Senin, 26 Mei 2025

Di beberapa bagian negara, bulan Mei digunakan untuk mengorganisir dan berpartisipasi dalam “Jane’s Walk“. Kegiatan “Jane’s Walk” merupakan perayaan yang memperingati karya dan pemikiran Jane Jacobs, seorang aktivis urban yang di tahun 1961 menerbitkan buku The Death and Life of Great American Cities. Buku ini menantang berbagai pandangan “myopic” dari perencanaan urban modernis. Jane Jacobs juga banyak berperan dalam membagikan refleksinya tentang kota dan permukiman yang layak huni. Salah satu poin kunci yang disorot dalam bukunya adalah tentang pentingnya berjalan kaki, termasuk berjalan kaki untuk merasakan dan memahami ruang urban (urban walks).

Tahun ini, tepatnya pada Sabtu, 24 Mei 2025, beberapa mahasiswa turut merayakan kegiatan “Jane’s Walk” yang diprakarsai dan dipandu oleh Diananta Pramitasari, S.T., M.Eng., Ph.D. (Ketua Program Magister Program Studi Arsitektur UGM) bersama dengan Melania Alvianti (Kota Kita, Surakarta). Ada 14 mahasiswa dari Program Magister Program Studi Arsitektur dan Rancang Kota UGM yang mengikuti agenda ini. Rute perjalanan dimulai dengan menyusuri Pasar Pathuk dan dilanjutkan ke Kampung Ngampilan, Kampung Kauman, Masjid Gedhe Kauman, Jalan Malioboro, hingga diakhiri di Djoen Lama Bakery. Kegiatan yang sejalan dengan pencapaian SDG 4, SDG 9, dan SDG 11 ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih kepekaan dalam menangkap berbagai pengalaman urban lewat satu hal sederhana yang dilakukan setiap hari: berjalan kaki!

“Look, listen, linger, and think about what you see.” (Jane Jacobs)

 

Sumber: https://mars.ft.ugm.ac.id/2025/05/26/listening-to-place-through-janes-walk/

1234…32

Berita Terakhir

  • Dr. Yori Herwangi Berbagi Ilmu Riset Kuantitatif untuk Mendukung Kebijakan Berkelanjutan
  • The 2nd International Field School on The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks: Conservation and Management of The Buffer Zones
  • Dr. Tri Mulyani Sunarharum Bicara Soal Kesejahteraan Mental dalam Perencanaan Kota Berkelanjutan
  • Green Wall sebagai Solusi Energi dan Iklim Mikro: Studi Kasus Fasad Bangunan di Departemen Arsitektur dan Perencanaan UGM
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan

Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, 55281, Indonesia

   archiplan@ugm.ac.id
   +62 (274) 580092
   +62 (274) 580854

KERJA SAMA

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Kerja Sama Internasional

LAYANAN

  • Pengumuman
  • Informasi
  • Alur Persuratan

LAINNYA

  • Pendaftaran Mahasiswa Baru
  • Beri Masukan atau Aspirasi
  • Pendataan Prestasi Mahasiswa

PELAPORAN

  • Whistleblowing System

© 2024 DTAP UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY