• Portal UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Simaster
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Arsitektur Dan Perencanaan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi Misi
    • Peta Kampus
    • Sertifikat Akreditasi
    • Struktur Organisasi
    • Informasi Dosen & Staf
  • Aktivitas
    • Berita
    • Prestasi Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • P2MKA
    • Kegiatan Internasional
      • ICIAP
    • Kalender Akademik
  • Program
  • Fasilitas
    • Perpustakaan
      • Perpustakaan Pusat
      • Referensi Buku
    • Sistem Manajeman Safety, Health, and Environment (SHE)
  • Link
    • Universitas Gadjah Mada
    • Fakultas Teknik
    • Program Sarjana Arsitektur
    • Program Profesi Arsitek (PPAr)
    • Program Master Arsitektur
    • Program Doktor Arsitektur
    • Program Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Rancang Kota
    • MBKM (0)
  • Akademik & Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Layanan Legalisasi dan Translasi
      • KAGAMA UGM
      • Himpunan Alumni
    • Pengumuman
    • Persuratan
    • Informasi
  • Beranda
  • hal. 4
Archive:

Tag: Indonesia

Ruang Publik untuk Kesehatan Mental dari Perspektif Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T.

BeritaKegiatanSDGsSDGs 3 Selasa, 25 Maret 2025

Pada hari Minggu (23/2), Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T. berkesempatan menjadi narasumber dalam acara KITA: Kolaborasi Inspirasi yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Perencanaan Indonesia (IMPINAS). Acara yang digelar secara daring tersebut diikuti oleh mahasiswa maupun masyarakat umum dengan mengangkat tema “Perspektif Kesehatan Mental dalam Perencanaan Ruang Publik: Membangun Kota yang Sehat Jiwa”. Tema tersebut dipilih karena melihat kondisi perkotaan saat ini banyak yang hanya mementingkan efisiensi dan estetika tanpa mempertimbangkan kesehatan mental masyarakat sebagai pengguna.

Dalam sesi pemaparannya, Dr. Tri Mulyani membahas kebutuhan dan desain ruang publik, dengan fokus pada bagaimana ruang publik yang dirancang dengan kualitas dan akses yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental masyarakat perkotaan. Hal tersebut dapat mendukung poin SDGs nomor 3 yang mengedepankan kehidupan sehat dan sejahtera bagi masyarakat.

Beliau menekankan bahwa desain ruang publik sepatutnya dapat memberi rasa nyaman, aman, dan tenang. Selain itu, diperlukan desain yang aksesibel dan inklusif pada ruang publik agar dapat mewadahi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia, serta kelompok difabel. Ruang publik seyogianya dapat menjadi sarana untuk mereduksi stres dan meningkatkan kualitas hidup melalui berbagai kegiatan seperti berolahraga, rekreasi, dan berinteraksi sosial bagi masyarakat.

Sesi Penyampaian Materi Melalui Zoom

Sebagai penutup, beliau juga menggarisbawahi pentingnya integrasi aspek kesehatan mental dalam kebijakan perencanaan kota. Kebijakan yang holistik antar pemangku kepentingan akan memastikan bahwa ruang publik tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga mendukung keseimbangan psikologis dan emosional penggunanya.

Semoga materi yang disampaikan tersebut dapat menjadi inspirasi untuk berkontribusi dalam menciptakan ruang publik yang lebih baik bagi kesejahteraan masyarakat.

PWK JUARA! Tim Ecobreeze Raih Juara 1 dalam Paper Competition SIGMA 2025

BeritaKeberlanjutanKegiatanPrestasi MahasiswaSDGsSDGs 11SDGs 13SDGs 4 Senin, 24 Maret 2025

Tim Ecobreeze berhasil meraih Juara 1 dalam Paper Competition SIGMA 2025, yang diselenggarakan oleh SEG & HAGI Student Chapter Universitas Padjadjaran pada 22 Februari 2025. Tim ini terdiri dari Ilkarizia Etro Candra Gabesya (KPJ 2023), Mulky Djati Sabila (KPJ 2023), dan Zuhud Ahnaf Fauzi (PWK 2022).

Dalam kompetisi ini, Tim Ecobreeze mengajukan karya ilmiah berjudul “ECOBREEZE: Program Teknologi Spasial Adaptif, Edukatif, dan Konstruktif Berbasis Land Surface Temperature dalam Upaya Reduksi AC terhadap Urban Heat Island sebagai Perwujudan SDGs 11 dan 13 di Kota Surabaya.” Penelitian ini menyoroti dampak Urban Heat Island (UHI) di perkotaan serta menawarkan solusi berbasis Land Surface Temperature (LST) untuk mengurangi ketergantungan terhadap pendingin udara (AC). Melalui pendekatan ini, penelitian mereka mendukung upaya pencapaian SDGs 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) serta SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Keberhasilan Tim Ecobreeze menjadi bukti bahwa inovasi berbasis teknologi spasial dapat menjadi solusi nyata dalam perencanaan kota yang lebih berkelanjutan. Dengan kemenangan ini, diharapkan penelitian mereka dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kebijakan lingkungan yang lebih ramah iklim serta menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dalam bidang perencanaan dan teknologi lingkungan.

Sekali lagi selamat kepada tim yang sudah membanggakan nama PWK UGM!

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/pwk-juara-tim-ecobreeze-raih-juara-1-dalam-paper-competition-sigma-2025/

DTAP Juara 3 Lomba Jagoan Kompos, Komitmen Dukung Zero Garbage Fakultas Teknik

BeritaKegiatanSDGs 11SDGs 13SDGs 3 Senin, 24 Maret 2025

Pada puncak acara perayaan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-79 bulan Februari yang lalu, tim Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan berhasil meraih juara ketiga dalam Lomba Jagoan Kompos. Kegiatan pengkomposan sampah organik seperti sapuan daun dan sisa makanan merupakan cara yang mudah, sederhana dan ramah lingkungan untuk mendukung pengelolaan sampah yang bijak agar tidak menimbulkan bau, tidak menjadi sumber penyakit, dan menjaga kebersihan pemandangan. Fakultas Teknik melalui lomba ini mendorong Departemen agar berpartisipasi aktif dalam upaya menuju Fakultas Teknik Zero Garbage. Hal ini juga sesuai dengan tema HPTT tahun ini yakni “Peranan Ilmu Keteknikan untuk Merespons Perubahan Iklim Global serta Menciptakan Lingkungan Berkualitas dan Lestari”. (SDGs 3, SDGs 11, SDGs 13)

Di DTAP sendiri, kegiatan pengkomposan dilakukan di halaman belakang DTAP. Sampah organik yang digunakan yakni sapuan daun dan nasi basi. Langkah pengkomposan yakni pada mulanya sapuan daun dikumpulkan dan dicacah dengan alat pencacah khusus. Hasil cacahan kering akan diletakkan pada bak sampah dan dibentuk lapisan dengan bahan basah hingga bak terisi 2/3 bagian. Selanjutnya, bahan akan disiram campuran air dan nasi basi agar bakteri pengurai berkembang lalu diletakkan di tempat yang teduh. Bahan kemudian diaduk secara berkala agar mendapat sirkulasi udara yang cukup. Selain itu, bahan akan dipantau setiap hari untuk menjaga suhu dan kelembaban. Jika dilakukan secara teratur, dalam 3-6 bulan bahan akan menjadi kompos yang siap digunakan untuk menyuburkan tanah. Kompos yang dihasilkan kemudian digunakan di taman DTAP, area Innercourt, dan Green Wall.

Pengomposan di Halaman Belakang DTAP
Proses Pengecekan Kompos Rutin

Setelah melalui proses panjang pengkomposan selama 6 bulan, akhirnya pada bulan Januari juri menilai kompos yang dihasilkan. Tim DTAP secara membanggakan berhasil mendapat juara ketiga. Meski telah melewati masa penjurian, kegiatan pengkomposan akan terus dilakukan. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi segenap civitas akademika DTAP agar selalu mengelola sampah dengan bijak untuk menciptakan lingkungan yang berkualitas.

Kompos Jadi Digunakan pada Taman

Alumni UGM Raih Honorable Mention di EPOCH45 International Planning Competition

BeritaKeberlanjutanKegiatanPrestasi MahasiswaSDGsSDGs 11SDGs 13 Minggu, 23 Maret 2025

Tim alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih Honorable Mention dalam EPOCH45 International Planning Competition, sebuah kompetisi multidisiplin bagi mahasiswa dan profesional muda di bidang perencanaan spasial untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diselenggarakan oleh kolaborasi dari Universitas Diponegoro and MARS Architects. Kompetisi ini bertujuan mencari solusi inovatif dalam pengembangan kota dan lanskap untuk fase pembangunan IKN selanjutnya. Pengumuman penghargaan dilakukan pada 18 Maret 2025 di Erasmus Huis, Royal Netherlands Embassy, Jakarta.

Tim dengan nomor 0240, yang terdiri dari Aisya Nazifa, Fatimah Muthi Sakinah, dan Tasnim Arma Fauzia (Perencanaan Wilayah dan Kota, UGM), Dwiana Putri Setyaningsih (Kartografi dan Penginderaan Jauh, UGM), serta berkolaborasi dengan Fathah Aulia Rizka (Arsitektur Lansekap, Institut Pertanian Bogor/IPB), sukses mengembangkan konsep inovatif di bawah bimbingan para dosen UGM, yakni Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T., Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., dan Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D. Bimbingan para dosen ini berperan penting dalam memperkuat dasar ilmiah serta pendekatan strategis tim dalam merancang solusi perencanaan yang berkelanjutan dan aplikatif.

Dalam kompetisi ini, tim mengusung konsep “Wildscape Living Nexus: Where Wildlife Meets Urban Scape”, yang menekankan integrasi ekosistem alami dengan lanskap perkotaan melalui pendekatan multi-skala, dari tingkat regional, distrik, hingga blok. Wildscape Living Nexus berfungsi sebagai sistem yang saling terhubung, memastikan keseimbangan antara pembangunan kota dan pelestarian lingkungan. Konsep ini juga sebagai bentuk dukungan pada poin SDGs nomor 11 (kota & permukiman berkelanjutan) serta nomor 13 (penanganan perubahan iklim).

EPOCH45 sendiri mendorong peserta untuk menantang paradigma perencanaan konvensional dan mengeksplorasi konsep Evolutionary Planning—sebuah pendekatan yang menekankan pengembangan bertahap dari pusat administratif di tahun 2025 menuju Forest City yang mandiri dan tangguh dengan populasi 2 juta jiwa pada tahun 2045.

Kompetisi ini diikuti oleh berbagai tim dari universitas ternama di dunia dengan 3 kejuaraan ada 6 tim memperoleh award honorable mention, seperti tim dari University College London (UCL), University of Sheffield, dan Liverpool University dari Inggris, Kanagawa University, Kyoto University, dan Meiji University dari Jepang, serta Southeast University dari Tiongkok, serta masih banyak universitas lainnya yang berpartisipasi. Selain itu, berbagai institusi lain seperti Royal Horticulture Society dan China Construction Eighth Engineering Bureau juga turut berpartisipasi dalam merancang solusi inovatif untuk IKN. Partisipasi dari universitas dan institusi global ini menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan perencanaan kota masa depan yang lebih berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.

Keberhasilan ini menjadi bukti kapasitas alumni UGM dalam merancang kota masa depan yang inovatif dan berkelanjutan dengan tim yang berhasil bersaing secara global.

Tim Perencanaan Wilayah dan Kota, UGM bersama Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D. dan Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T.

Ujian Tesis Analisis Performasi Balkon sebagai Shading terhadap Energi Pendinginan dan Kenyamanan Visual pada Rumah Hunian Vertikal di Jakarta

BeritaKeberlanjutanSDGsSDGs 11SDGs 13 Sabtu, 22 Maret 2025

Yogyakarta, Kamis, 11 Desember 2024, telah dilaksanakan Ujian Tertutup Ade Nurma Prasetyo dengan tesis berjudul “Analisis Performasi Balkon sebagai Shading terhadap Energi Pendinginan dan Kenyamanan Visual pada Rumah Hunian Vertikal di Jakarta”. Tesis tersebut mengangkat isu tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan (SDG 11).

Ujian Tertutup dilaksanakan di Ruang K1 lantai 3 Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan FT UGM dan dihadiri oleh Dr. Eng. Agus Hariyadi, S.T., M.Sc. (Penguji), Ir. Jatmika Adi Suryabrata, M.Sc., Ph.D. (Penguji 1), Ir. Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU. (Penguji 2).

Sumber: https://mars.ft.ugm.ac.id/2025/03/17/ujian-tesis-analisis-performasi-balkon-sebagai-shading-terhadap-energi-pendinginan-dan-kenyamanan-visual-pada-rumah-hunian-vertikal-di-jakarta/

Dosen UGM Publikasikan Penelitian tentang Ruang Terbuka Hijau untuk Mitigasi Pemanasan

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11 Sabtu, 22 Maret 2025

Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., IPU., dosen dari Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM), baru-baru ini mempublikasikan karya ilmiah berjudul “Simulation Model of Green Open Space on Microclimate Performance in Tropical Coastal Area”. Penelitian yang telah terindeks Scopus ini bertujuan untuk mensimulasikan skenario ruang terbuka hijau guna mengurangi pemanasan dan meningkatkan kinerja iklim mikro. Topik ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 11), yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan.

Penelitian ini melibatkan kolaborasi dengan akademisi dari berbagai institusi, termasuk:

  • Hasti Widyasamratri, S.Si., M.Eng., Ph.D. (Universitas Islam Sultan Agung)
  • Dr. Hj. Mila Karmilah, ST., MT. (Universitas Islam Sultan Agung)
  • Afrizal Abdi Musyafiq, S.Si., M.Eng. (Politeknik Negeri Cilacap)
  • Prof. TPr. Gs. Dr. Norzailawati Mohd Noor (International Islamic University Malaysia).

Hasil Penelitian

Menggunakan model numerik ENVI-met dan analisis spasial dengan ArcGIS, penelitian ini menyimulasikan tiga skenario untuk mitigasi pemanasan. Hasilnya menunjukkan bahwa kombinasi seimbang antara bangunan dan vegetasi mampu menurunkan suhu udara sebesar 2,45°C hingga 3,31°C dibandingkan simulasi tanpa ruang hijau. Pada skenario lainnya, “hybrid greenery” (kombinasi hijau) bahkan mampu menurunkan suhu hingga 3,50°C dibandingkan dengan kondisi eksisting.

Kesimpulan Penelitian

Dalam penelitian ini, suhu udara dipilih sebagai parameter iklim mikro yang dikumpulkan di empat titik pengukuran, diinterpolasi untuk menyelidiki variasi spasial, dan disimulasikan menggunakan hasil skenario ENVI-met. Tiga skenario berbeda dirancang untuk memitigasi panas di area fokus. Pada hari-hari cerah, pohon dengan tinggi antara 5 hingga 15 meter dapat mengurangi suhu udara dengan mendistribusikan angin dan memberikan bayangan.

Simulasi terbaik terlihat pada skenario 2, yang memiliki komposisi seimbang antara bangunan dan vegetasi, sementara hasil terburuk diamati pada skenario 3 yang menampilkan “hybrid greenery”. Oleh karena itu, komposisi seimbang antara bangunan dan vegetasi pada skenario 2 menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam memitigasi panas, karena kepadatan bangunan yang tinggi, pohon, dan permukaan di sekitar lingkungan terbangun memiliki pengaruh terhadap suhu udara luar.

Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi desain kota yang lebih ramah lingkungan, dengan memprioritaskan komposisi lanskap hijau yang optimal. Selain itu, hal ini dapat menjadi referensi berharga untuk membentuk kota yang lebih hijau dan layak huni.

 

DOI: https://doi.org/10.21837/pm.v23i35.1674

Sumber: https://mars.ft.ugm.ac.id/2025/03/17/simulation-model-of-green-open-space-on-microclimate-performance-in-tropical-coastal-area/

Memahami Kompleksitas Pembangunan dalam Berbagai Konteks

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 13 Sabtu, 22 Maret 2025

Yogyakarta, 11 Februari 2025 – Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (MPWK) Universitas Gadjah Mada menggelar kuliah tamu dalam mata kuliah Manajemen Pembangunan, menghadirkan tiga pembicara ahli: Prof. Andrew Butt, Dr. Melissa Neave, dan Dr. Serene Ho. Prof. Andrew Butt dari RMIT University yang menekuni perencanaan wilayah pedesaan dan regional, memadukan teknologi dengan perencanaan kota untuk menciptakan kota cerdas dan berkelanjutan. Dr. Melissa Neave dari RMIT University dan juga seorang ahli geografi lingkungan, berfokus pada pengelolaan sumber daya alam dan pemahaman dampak lingkungan dari urbanisasi. Dr. Serene Ho dari The University of Melbourne, dikenal dengan karyanya tentang tata kelola kepemilikan lahan, menyoroti tantangan dalam pengelolaan data lahan.

Prof. Andrew memulai diskusi dengan menekankan pentingnya data dalam pengembangan kota cerdas (smart city). Beliau menekankan bahwa banyaknya data spasial yang tersedia saat ini memerlukan pemikiran kritis untuk mengidentifikasi apa yang benar-benar bermanfaat. Beliau menunjukkan penerapan indikator kelayakan huni di kota-kota Australia sebagai contoh utama bagaimana data dapat digunakan secara efektif. Wawasan Prof. Andrew menggambarkan potensi data untuk meningkatkan perencanaan kota dan kualitas hidup penduduk dengan membuat kota lebih berkelanjutan.

Dr. Melissa melanjutkan dengan presentasi tentang efek pulau panas perkotaan (urban heat island), penyebabnya, dan dampak kesehatan dari kenaikan suhu. Beliau menekankan peran vegetasi dalam mendinginkan area perkotaan dan mengusulkan infrastruktur hijau sebagai solusi penting. Dr. Melissa menjelaskan bagaimana polusi, bentuk kota, dan material permukaan berkontribusi pada pulau panas perkotaan dan menyoroti risiko kesehatan yang signifikan, seperti peningkatan kunjungan rumah sakit selama gelombang panas. Beliau menganjurkan penggabungan infrastruktur hijau, seperti taman dan vegetasi perkotaan, untuk mengurangi efek ini dan menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat.

Dr. Serene Ho membahas kompleksitas pengelolaan data lahan, terutama di permukiman informal. Beliau menyoroti implikasi tata kelola dan aksi iklim serta menekankan pertimbangan etika yang terlibat dalam pengumpulan dan penggunaan data. Dr. Serene menekankan perlunya data lahan yang akurat untuk mendukung perencanaan dan tata kelola kota yang efektif. Beliau menunjukkan tantangan di permukiman informal, di mana sistem kepemilikan lahan tradisional mungkin tidak ada. Dr. Serene juga menghubungkan pengelolaan data lahan dengan aksi iklim, menunjukkan bagaimana tata kelola yang tepat dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Sesi diakhiri dengan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem perencanaan kota. Mahasiswa disarankan untuk mengasah keterampilan berpikir kritis mereka dan mempertimbangkan aspek etika pengumpulan data dalam proyek mereka. Perencana kota didorong untuk memprioritaskan infrastruktur hijau untuk memerangi pulau panas perkotaan. Peneliti dipanggil untuk mempelajari lebih lanjut dampak perubahan iklim pada pulau panas perkotaan, dan pembuat kebijakan diingatkan untuk menyeimbangkan kebutuhan perumahan dengan masalah lingkungan. Rekomendasi ini memberikan jalur yang jelas bagi peserta untuk menerapkan wawasan yang diperoleh dan bekerja menuju pembangunan perkotaan yang lebih berkelanjutan.

Dr. Melissa Neave
Dr. Serene Ho
Dr. Melissa Neave, Dr. Serene Ho, dan Prof. Andrew Butt

Sumber: https://mpwk.ugm.ac.id/2025/02/12/understanding-complexity-of-the-development-in-various-context-2/

Mengulas Perencanaan di Indonesia dalam Konteks Perencanaan Negara Berkembang

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 13 Sabtu, 22 Maret 2025

Yogyakarta, 7 Februari 2025 – Dr. Sonia Roitman, Associate Professor in Development Planning, University of Queensland mengunjungi Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk bekerja sama dengan PWK UGM dalam penelitian dan berbagi wawasan. Pada kesempatan kuliah tamu perdana ini, Dr. Sonia berbagi mengenai Perencanaan di Indonesia dalam Konteks Perencanaan Global South (Negara Berkembang), khususnya terkait ketimpangan perkotaan dan kebijakan perumahan. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa UGM, Paguyuban Kalijawi, serta ARKOM, yang turut berpartisipasi dalam diskusi mendalam mengenai tantangan dan peluang pembangunan perkotaan di Indonesia.

Dalam kuliah ini, Dr. Roitman menyoroti bahwa konsep perencanaan dari negara Global North sering kali tidak sesuai dengan realitas kota-kota di Global South, termasuk Indonesia. Ia menekankan pentingnya pengetahuan lokal, keberagaman, dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses perencanaan kota. Ia juga membahas “konflik rasionalitas”, yaitu kesenjangan antara pedoman perencanaan formal dengan kondisi nyata di lapangan, serta menyerukan pendekatan yang lebih selaras dengan konteks lokal.

Lebih lanjut, Dr. Roitman menggarisbawahi peran penting pemerintah dalam menetapkan regulasi, membangun infrastruktur, dan memastikan akses yang adil terhadap sumber daya. Selain itu, ia juga menekankan bahwa keterlibatan komunitas dalam program pemerintah sangat krusial untuk menciptakan perencanaan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Kuliah ini berlangsung hampir tiga jam, dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa yang aktif mengajukan pertanyaan serta berdiskusi secara interaktif. Melalui kegiatan ini, diharapkan kerja sama antara University of Queensland dan Universitas Gadjah Mada, khususnya dalam bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, dapat semakin berkembang di masa depan.

Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. dan Dr. Sonia Roitman
Dokumentasi Kegiatan “Mengulas Perencanaan di Indonesia dalam Konteks Perencanaan Negara Berkembang”

Sumber: https://mpwk.ugm.ac.id/2025/02/07/8308/

World of Windows

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 3SDGs 9 Jumat, 21 Maret 2025

World of Windows merupakan kreasi video dari mahasiswa-mahasiswi Konsentrasi Desain Arsitektur Angkatan 2023, Program Magister Program Studi Arsitektur UGM sebagai salah satu rangkaian karya dari mata kuliah Studio 1.

“Jendela merupakan aspek penting dalam arsitektur dengan berbagai macam fungsinya. Jendela umumnya digunakan sebagai bukaan pencahayaan dan penghawaan dalam bangunan. Namun, jendela juga memberikan fungsi lain bagi pengguna untuk berkomunikasi, berinteraksi, menikmati pemandangan, bahkan sebagai elemen estetika. Oleh karena itu, kami mengambil tema World of Windows untuk menggali lebih dalam fungsi jendela yang ada di sekitar kita. Informasi yang dibangun tak hanya mengenai jendela secara empirik, namun juga secara konseptual. Tema ini berupaya untuk menggali lebih dalam fungsi dan makna sebuah jendela bagi manusia.”

SDGs:
(03) Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan 
(09) Industri, Inovasi, dan Infrastruktur 
(11) Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan

Tim Diseminasi:
Ketua Pelaksana: Harry Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D. Anggota: Aanisah Ayu Wulandari, S.Ars.; Anindya Dhiracitta, S.Ars., I Gusti Lanang Agung Nararya Pangjaya, S.Ars., Muhammad Afi Tegar Ramadhan, S.Ars.

Pemeran:
Aanisah Ayu Wulandari; Anindya Dhiracitta; I Gusti Lanang Agung Nararya Pangjaya; Jefferson Musa Gagola; Muhammad Afi Tegar Ramadhan; Riza Larenahadi

Sumber: https://mars.ft.ugm.ac.id/2025/01/09/world-of-windows/

Kuliah Umum Perencanaan “Kota-kota Indonesia: Pengantar untuk Orang Banyak”

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11 Jumat, 21 Maret 2025

Yogyakarta, 11 Februari 2025 – Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk Kota-kota Indonesia: Pengantar untuk Orang Banyak. Acara ini menghadirkan Marco Kusumawijaya, pendiri sekaligus penasihat senior Rujak Center for Urban Studies, sebagai narasumber utama. Kuliah ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Pengembangan Masyarakat dan terbuka bagi mahasiswa serta masyarakat umum.

Kuliah umum berlangsung di Ruang K1, lantai 2, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP) Fakultas Teknik UGM. Acara dibuka oleh Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D., dan didampingi oleh Widyasari Her Nugrahandika, S.T., M.Sc., selaku pengampu mata kuliah.

Dalam kuliah ini, Marco Kusumawijaya membahas perkembangan perencanaan kota di Indonesia, yang berawal dari pusat-pusat perdagangan. Ia menjelaskan bagaimana kota-kota seperti Ternate, Makassar, Tanjung Pinang, Batam, Aceh, dan Bukittinggi berkembang karena faktor ekonomi dan geografis, khususnya sebagai kota-kota pesisir yang strategis dalam perdagangan. Seiring waktu, perkembangan kota-kota tersebut juga dipengaruhi oleh faktor budaya yang membentuk karakter perkotaan di Indonesia.

Pemaparan Materi Oleh Marco Kusumawijaya

Kuliah ini juga relevan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs ke 11 Sustainable Cities and Communities, yang menekankan pentingnya perencanaan dan pengelolaan perkotaan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pada konteks budaya serta sejarah lokal. Pemahaman tentang sejarah perkembangan kota dapat menjadi dasar dalam menyusun kebijakan dan strategi yang lebih baik untuk membangun kota yang layak huni dan berketahanan di masa depan.

Pemaparan Materi Oleh Marco Kusumawijaya

Paparan dalam kuliah ini merujuk pada gagasan yang tertuang dalam buku Kota-kota Indonesia: Pengantar untuk Orang Banyak, yang menyoroti sejarah, dinamika, serta tantangan perkotaan di berbagai daerah. Diskusi yang berlangsung juga memberikan wawasan bagi peserta mengenai pola perencanaan kota di Indonesia dan bagaimana sejarahnya masih relevan dalam praktik perencanaan saat ini.

Acara ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari peserta, yang aktif berdiskusi terkait dinamika pembangunan kota dan tantangan perencanaannya di masa depan. Dengan adanya kuliah umum ini, diharapkan pemahaman mengenai sejarah dan perkembangan kota-kota di Indonesia dapat semakin luas dan menjadi bahan refleksi dalam perencanaan perkotaan ke depan.

Pemaparan Materi Oleh Marco Kusumawijaya

 

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/kuliah-umum-kota-kota-indonesia-pengantar-untuk-orang-banyak/

123456…29

Berita Terakhir

  • MateREALity Trip ke Jakarta 10 – 13 April 2025
  • After Report Kuliah Tamu “Prinsip dan Implementasi Kota Tangguh dalam Perkembangan Kontemporer Kota melalui Perspektif Global”
  • Pelepasan Sarjana PWK UGM Mei 2025: Bekal Nilai Hidup untuk Hadapi Dunia Nyata
  • After Report Kuliah Tamu “Learning from Co-Designing Public Space for Environmental and Social Benefit”
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan

Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, 55281, Indonesia

   archiplan@ugm.ac.id
   +62 (274) 580092
   +62 (274) 580854

KERJA SAMA

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Kerja Sama Internasional

LAYANAN

  • Pengumuman
  • Informasi
  • Alur Persuratan

LAINNYA

  • Pendaftaran Mahasiswa Baru
  • Beri Masukan atau Aspirasi
  • Pendataan Prestasi Mahasiswa

PELAPORAN

  • Whistleblowing System

© 2024 DTAP UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY