• Portal UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Simaster
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Arsitektur Dan Perencanaan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi Misi
    • Peta Kampus
    • Sertifikat Akreditasi
    • Struktur Organisasi
    • Informasi Dosen & Staf
  • Aktivitas
    • Berita
    • Prestasi Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • P2MKA
    • Kegiatan Internasional
      • ICIAP
    • Kalender Akademik
  • Program
  • Fasilitas
    • Perpustakaan
      • Perpustakaan Pusat
      • Referensi Buku
    • Sistem Manajeman Safety, Health, and Environment (SHE)
  • Link
    • Universitas Gadjah Mada
    • Fakultas Teknik
    • Program Sarjana Arsitektur
    • Program Profesi Arsitek (PPAr)
    • Program Master Arsitektur
    • Program Doktor Arsitektur
    • Program Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Rancang Kota
    • MBKM (0)
  • Akademik & Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Layanan Legalisasi dan Translasi
      • KAGAMA UGM
      • Himpunan Alumni
    • Pengumuman
    • Persuratan
    • Informasi
  • Beranda
  • hal. 3
Archive:

Tag: Indonesia

After Report Kuliah Tamu “Analisis Spasial untuk Perencanaan”

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 4SDGs 9 Jumat, 28 Maret 2025

Yogyakarta, 3 Maret 2025 – Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada (PWK UGM) kembali menggelar kuliah tamu sebagai bagian dari mata kuliah Metode dan Teknik Analisis Data. Kuliah yang bertajuk Analisis Spasial untuk Perencanaan ini menghadirkan Firman Afrianto, S.T., M.T., seorang praktisi sekaligus konsultan di bidang perencanaan wilayah dan kota dari PT Sagamartha Ultima, sebagai narasumber utama.

Acara berlangsung di SGLC Ruang 5B2 dan dibuka oleh Isti Hidayati, S.T., M.Sc., Ph.D., sebagai Dosen Pengampu Mata Kuliah, yang juga turut memberikan pengantar mengenai pentingnya analisis spasial dalam perencanaan perkotaan modern. Kuliah ini bertujuan untuk memberikan wawasan lebih mendalam kepada mahasiswa mengenai konsep dan teknik analisis spasial serta aplikasinya dalam perencanaan berbasis data.

Dalam pemaparannya, Firman Afrianto menjelaskan bagaimana analisis spasial menjadi elemen krusial dalam perencanaan wilayah dan kota, terutama dalam memahami pola, hubungan, serta dinamika suatu wilayah. Ia menekankan bahwa teknologi Geographic Information System (GIS) dan remote sensing telah memungkinkan perencana untuk memvisualisasikan data spasial secara lebih komprehensif, sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih akurat dan berbasis bukti.

Lebih lanjut, kuliah ini juga membahas berbagai metode pemetaan dan teknik analisis data spasial yang digunakan dalam berbagai proyek perencanaan, termasuk analisis perubahan tata guna lahan, pemodelan aksesibilitas, serta pemetaan risiko bencana. Firman menekankan bahwa keterampilan dalam analisis spasial kini menjadi kebutuhan utama bagi perencana kota di era digital, terutama dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs).

Kuliah ini selaras dengan beberapa target SDGs, di antaranya SDG 4 (Quality Education), SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), serta SDG 17 (Partnerships for the Goals). Dengan semakin berkembangnya teknologi dan ketersediaan data spasial, pemahaman mendalam tentang analisis spasial diharapkan dapat membantu perencana dalam menciptakan kota dan wilayah yang lebih inklusif, berkelanjutan, serta tanggap terhadap berbagai tantangan di masa depan.

Kuliah tamu ini mendapat antusiasme tinggi dari mahasiswa, yang aktif mengajukan pertanyaan dan berdiskusi mengenai tantangan serta prospek penggunaan analisis spasial dalam praktik perencanaan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan dalam menganalisis data spasial dan mengaplikasikannya dalam berbagai konteks perencanaan di masa mendatang. Kuliah tamu ini juga memberikan eksposure dari praktisi di dunia profesional yang dapat memberikan pengetahuan tambahan kepada mahasiswa sebagai bekal untuk berkarir nantinya.

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/after-report-kuliah-tamu-analisis-spasial-untuk-perencanaan/

Komitmen Berinovasi dalam Teknologi yang Berkelanjutan, UGM kirim Delegasi ke SEATUC Symposium di Ho Chi Minh City, Vietnam

BeritaKegiatanSDGsSDGs 17SDGs 7SDGs 9 Jumat, 28 Maret 2025

Pada tanggal 5 dan 6 Maret 2025, delegasi dari Universitas Gadjah Mada menghadiri acara  19th Southeast Asian Technical University Consortium (SEATUC) di Ho Chi Minh City, Vietnam yang mengangkat tema “Innovation for Green and Sustainable Future”. Salah satu dosen Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, yakni Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T. tergabung dalam kelompok delegasi UGM tersebut. Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T. hadir dalam kegiatan tersebut bersama 4 delegasi UGM lainnya, yaitu Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE.; Prof. Dr. Eng. Ir. Herianto, S.T., M.Eng., IPU., ASEAN Eng.; Dr. Ahmad Nasikun, S.T., M.Sc.; dan Prof. Bertha Maya Sopha, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM, ASEAN Eng.

Acara SEATUC merupakan simposium tahunan dalam kerangka kerja SEATUC Consortium yang berfokus pada pengembangan penelitian, kolaborasi, dan inovasi di antara anggota SEATUC. Selain UGM, terdapat delegasi dari universitas anggota lain yang hadir secara luring maupun daring, seperti Shibaura Institute of Technology (Jepang), Hanoi University of Science and Technology (Vietnam), Ho Chi Minh City University of Technology (Vietnam), King Monkut’s University of Technology Tonburi (Thailand), Suranaree University of Technology (Thailand), Universiti Teknologi Malaysia (Malaysia), dan Institut Teknologi Bandung (Indonesia).

Keikutsertaan UGM dalam acara ini sangat penting untuk mendapatkan wawasan mendalam mengenai tren terbaru dalam penelitian, inovasi, serta memperluas jaringan kerja sama akademik dan industri. Selain itu, acara ini juga menjadi kesempatan strategis bagi UGM untuk memperkuat perannya dalam konsorsium penelitian internasional, khususnya dalam lingkup SEATUC.

Pada hari pertama acara simposium (5/3), terdapat workshop bertema “Entrepreneurial University and How Universities Shape the Innovation of Tomorrow” yang membahas peran institusi pendidikan dalam membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan. Workshop ini menyoroti strategi universitas dalam mendukung kewirausahaan berbasis teknologi, namun tetap mendukung keberlanjutan lingkungan. Hal ini tentu saja mendukung SDGs 9 tentang inovasi dalam industrialisasi berkelanjutan dan pembangunan infrastruktur melalui teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi. Bukan hanya itu saja, pada hari pertama terdapat sesi presentasi dan diskusi interaktif sebagai ajang para peserta saling berbagi tentang penelitian-penelitian dan inovasi terkini dalam bidang teknologi.

Hari kedua simposium (6/3) berisi kegiatan yang cukup padat. Diawali dengan sesi diskusi yang bertemakan “Innovations Toward NetZero Energy” dan “Innovation for Sustainable Development”. Diskusi ini melibatkan para pakar energi dan teknologi berkelanjutan untuk membahas solusi inovatif dalam mencapai target net-zero emission di sektor energi dan industri. Tema ini tentu saja berkaitan erat dengan poin SDGs nomor 7 (energi bersih dan terjangkau) dan nomor 9 (industri, inovasi dan infrastruktur).

Acara kemudian dilanjutkan dengan workshop mengenai “Biohydrogen Production Towards Net-Zero Strategy” dan “The Role of Additive Manufacturing” yang membahas teknologi produksi hidrogen ramah lingkungan serta peran manufaktur aditif dalam industri modern. Pada hari kedua, kembali juga diadakan sesi presentasi dan diskusi interaktif antar peserta.

Sebelum acara ditutup, terdapat pertemuan antar perwakilan universitas anggota SEATUC untuk berdikusi mengenai arah kebijakan dan kolaborasi masa depan dalam konsorsium ini. Para delegasi juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kerjasama dan sinergi dalam pengembangan penelitian dan inovasi teknologi berkelanjutan untuk mencapai net-zero emission.

Sebagi kesimpulan, simposium di Vietnam ini merupakan langkah konkret UGM untuk menjalin kemitraan dan kerja sama internasional dengan universitas dan lembaga penelitian anggota SEATUC guna mendukung penelitian dan inovasi serta pengembangan akademik. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan inovasi dan membuka jalan bagi kolaborasi di masa depan yang akan akan memberi dampak positif bagi industri maupun masyarakat. (SDGs 17—kemitraan untuk mencapai tujuan).

Mahasiswa PWK UGM Berperan dalam Akreditasi Internasional ASIIN di Universitas Brawijaya

BeritaKeberlanjutanKegiatanPrestasi MahasiswaSDGsSDGs 4 Selasa, 25 Maret 2025

Pada 19-20 Februari 2025, Dewi Afiliyani (PWK UGM 2021) memperoleh kesempatan istimewa untuk menjadi bagian dari expert team dalam proses akreditasi internasional ASIIN (Accreditation Agency for Study Programmes Engineering, Informatics, Natural Sciences and Mathematics) bagi program Sarjana dan Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Brawijaya.

Dalam proses asesmen ini, Dewi Afiliyani turut serta dalam diskusi dan evaluasi bersama tim asesor internasional yang terdiri dari akademisi dan praktisi dari Jerman serta Indonesia. Asesmen dilakukan oleh para ahli dari berbagai institusi ternama, di antaranya:

  • Prof. Dipl. Ing. Martin Weischer – Münste r School of Architecture
  • Prof. Dipl. Ing. Cornelia Bott – Nürtingen University
  • Yanna Sumkötter, M.A – ASIIN Project Manager for Civil Engineering
  • Dr. Phil. H. Andy Simarmata, S.T, M.Si. – Urban Planner Research, Consultancy, and Advocacy

Keterlibatan mahasiswa dalam akreditasi internasional merupakan pencapaian luar biasa, karena memberikan kesempatan langsung bagi perwakilan akademisi muda untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Keikutsertaan Dewi Afiliyani dalam proses ini tidak hanya membanggakan bagi PWK UGM, tetapi juga menunjukkan kualitas mahasiswa yang mampu berperan dalam asesmen standar global.

Partisipasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus mengembangkan kapasitas akademik dan profesional dalam skala internasional. Selamat atas pencapaiannya, semoga prestasi ini membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa UGM untuk berkontribusi di tingkat global!

 

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/mahasiswa-pwk-ugm-berperan-dalam-akreditasi-internasional-asiin-di-universitas-brawijaya/

Kuliah Umum Awal Semester Genap 2024/2025 MRK Membahas Arsitektur dan Kota: Riset dalam Memperkaya Arsitektur Kota yang Kontekstual

BeritaKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 4 Selasa, 25 Maret 2025

Sabtu, 08 Februari 2025, Magister Rancang Kota Universitas Gadjah Mada telah melakukan kuliah umum awal semester genap 2024/2025. Kegiatan diselenggarakan secara Daring di Ruang Kuliah 1 Lantai 3 Sayap Utara DTAP FT UGM dan juga dapat diikuti secara Luring melalui Zoom Meeting bagi semua mahasiswa dan alumni.

Magister Rancang Kota mengundang direktur utama PT PSUD, Adrianto Santoso, S.T., M.T., IAI, sebagai pembicara dengan topik pembahasan “Arsitektur dan Kota: Riset dalam Memperkaya Arsitektur Kota yang Kontekstual”. Adrianto Santoso secara komprehensif memberi wawasan terkait rancang kota pada mahasiswa baru, sekaligus insight secara mendalam pada mahasiswa rancang kota umum mengenai pentingnya riset dalam rancang kota untuk menciptakan solusi rancang kota yang kontekstual.

Perkuliahan umum dengan topik Arsitektur dan Kota: Riset dalam memperkaya arsitektur kota yang kontekstual oleh Adrianto Santoso ini juga merupakan upaya Magister Rancang Kota dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Pendidikan Berkualitas. Dengan membekali pengenalan kota dan aspek pembentuknya, prinsip perancangan kota, isu global perkotaan dan contoh kasus kota di Indonesia, hingga merespon isu dan menciptakan kota yang sesuai konteks melalui riset. Tujuannya untuk menghasilkan perancang kota yang logis, kritis, dan profesional dalam menerapkan dan mengembangkan wawasan rancang kota melalui riset.

Tayangan perkuliahan umum “Arsitektur dan Kota: Riset dalam memperkaya arsitektur kota yang kontekstual” oleh Adrianto Santoso, S.T., M.T., IAI dapat diakses pada https://youtu.be/G9nNtcAsICM?si=61fNYTt64Sc41Y5t

Sumber: https://mrk.ft.ugm.ac.id/2025/02/12/kuliah-umum-awal-semester-genap-2024-2025/

Ruang Publik untuk Kesehatan Mental dari Perspektif Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T.

BeritaKegiatanSDGsSDGs 3 Selasa, 25 Maret 2025

Pada hari Minggu (23/2), Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T. berkesempatan menjadi narasumber dalam acara KITA: Kolaborasi Inspirasi yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Perencanaan Indonesia (IMPINAS). Acara yang digelar secara daring tersebut diikuti oleh mahasiswa maupun masyarakat umum dengan mengangkat tema “Perspektif Kesehatan Mental dalam Perencanaan Ruang Publik: Membangun Kota yang Sehat Jiwa”. Tema tersebut dipilih karena melihat kondisi perkotaan saat ini banyak yang hanya mementingkan efisiensi dan estetika tanpa mempertimbangkan kesehatan mental masyarakat sebagai pengguna.

Dalam sesi pemaparannya, Dr. Tri Mulyani membahas kebutuhan dan desain ruang publik, dengan fokus pada bagaimana ruang publik yang dirancang dengan kualitas dan akses yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental masyarakat perkotaan. Hal tersebut dapat mendukung poin SDGs nomor 3 yang mengedepankan kehidupan sehat dan sejahtera bagi masyarakat.

Beliau menekankan bahwa desain ruang publik sepatutnya dapat memberi rasa nyaman, aman, dan tenang. Selain itu, diperlukan desain yang aksesibel dan inklusif pada ruang publik agar dapat mewadahi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia, serta kelompok difabel. Ruang publik seyogianya dapat menjadi sarana untuk mereduksi stres dan meningkatkan kualitas hidup melalui berbagai kegiatan seperti berolahraga, rekreasi, dan berinteraksi sosial bagi masyarakat.

Sesi Penyampaian Materi Melalui Zoom

Sebagai penutup, beliau juga menggarisbawahi pentingnya integrasi aspek kesehatan mental dalam kebijakan perencanaan kota. Kebijakan yang holistik antar pemangku kepentingan akan memastikan bahwa ruang publik tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga mendukung keseimbangan psikologis dan emosional penggunanya.

Semoga materi yang disampaikan tersebut dapat menjadi inspirasi untuk berkontribusi dalam menciptakan ruang publik yang lebih baik bagi kesejahteraan masyarakat.

PWK JUARA! Tim Ecobreeze Raih Juara 1 dalam Paper Competition SIGMA 2025

BeritaKeberlanjutanKegiatanPrestasi MahasiswaSDGsSDGs 11SDGs 13SDGs 4 Senin, 24 Maret 2025

Tim Ecobreeze berhasil meraih Juara 1 dalam Paper Competition SIGMA 2025, yang diselenggarakan oleh SEG & HAGI Student Chapter Universitas Padjadjaran pada 22 Februari 2025. Tim ini terdiri dari Ilkarizia Etro Candra Gabesya (KPJ 2023), Mulky Djati Sabila (KPJ 2023), dan Zuhud Ahnaf Fauzi (PWK 2022).

Dalam kompetisi ini, Tim Ecobreeze mengajukan karya ilmiah berjudul “ECOBREEZE: Program Teknologi Spasial Adaptif, Edukatif, dan Konstruktif Berbasis Land Surface Temperature dalam Upaya Reduksi AC terhadap Urban Heat Island sebagai Perwujudan SDGs 11 dan 13 di Kota Surabaya.” Penelitian ini menyoroti dampak Urban Heat Island (UHI) di perkotaan serta menawarkan solusi berbasis Land Surface Temperature (LST) untuk mengurangi ketergantungan terhadap pendingin udara (AC). Melalui pendekatan ini, penelitian mereka mendukung upaya pencapaian SDGs 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) serta SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Keberhasilan Tim Ecobreeze menjadi bukti bahwa inovasi berbasis teknologi spasial dapat menjadi solusi nyata dalam perencanaan kota yang lebih berkelanjutan. Dengan kemenangan ini, diharapkan penelitian mereka dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kebijakan lingkungan yang lebih ramah iklim serta menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dalam bidang perencanaan dan teknologi lingkungan.

Sekali lagi selamat kepada tim yang sudah membanggakan nama PWK UGM!

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/pwk-juara-tim-ecobreeze-raih-juara-1-dalam-paper-competition-sigma-2025/

DTAP Juara 3 Lomba Jagoan Kompos, Komitmen Dukung Zero Garbage Fakultas Teknik

BeritaKegiatanSDGs 11SDGs 13SDGs 3 Senin, 24 Maret 2025

Pada puncak acara perayaan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) ke-79 bulan Februari yang lalu, tim Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan berhasil meraih juara ketiga dalam Lomba Jagoan Kompos. Kegiatan pengkomposan sampah organik seperti sapuan daun dan sisa makanan merupakan cara yang mudah, sederhana dan ramah lingkungan untuk mendukung pengelolaan sampah yang bijak agar tidak menimbulkan bau, tidak menjadi sumber penyakit, dan menjaga kebersihan pemandangan. Fakultas Teknik melalui lomba ini mendorong Departemen agar berpartisipasi aktif dalam upaya menuju Fakultas Teknik Zero Garbage. Hal ini juga sesuai dengan tema HPTT tahun ini yakni “Peranan Ilmu Keteknikan untuk Merespons Perubahan Iklim Global serta Menciptakan Lingkungan Berkualitas dan Lestari”. (SDGs 3, SDGs 11, SDGs 13)

Di DTAP sendiri, kegiatan pengkomposan dilakukan di halaman belakang DTAP. Sampah organik yang digunakan yakni sapuan daun dan nasi basi. Langkah pengkomposan yakni pada mulanya sapuan daun dikumpulkan dan dicacah dengan alat pencacah khusus. Hasil cacahan kering akan diletakkan pada bak sampah dan dibentuk lapisan dengan bahan basah hingga bak terisi 2/3 bagian. Selanjutnya, bahan akan disiram campuran air dan nasi basi agar bakteri pengurai berkembang lalu diletakkan di tempat yang teduh. Bahan kemudian diaduk secara berkala agar mendapat sirkulasi udara yang cukup. Selain itu, bahan akan dipantau setiap hari untuk menjaga suhu dan kelembaban. Jika dilakukan secara teratur, dalam 3-6 bulan bahan akan menjadi kompos yang siap digunakan untuk menyuburkan tanah. Kompos yang dihasilkan kemudian digunakan di taman DTAP, area Innercourt, dan Green Wall.

Pengomposan di Halaman Belakang DTAP
Proses Pengecekan Kompos Rutin

Setelah melalui proses panjang pengkomposan selama 6 bulan, akhirnya pada bulan Januari juri menilai kompos yang dihasilkan. Tim DTAP secara membanggakan berhasil mendapat juara ketiga. Meski telah melewati masa penjurian, kegiatan pengkomposan akan terus dilakukan. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi segenap civitas akademika DTAP agar selalu mengelola sampah dengan bijak untuk menciptakan lingkungan yang berkualitas.

Kompos Jadi Digunakan pada Taman

Alumni UGM Raih Honorable Mention di EPOCH45 International Planning Competition

BeritaKeberlanjutanKegiatanPrestasi MahasiswaSDGsSDGs 11SDGs 13 Minggu, 23 Maret 2025

Tim alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih Honorable Mention dalam EPOCH45 International Planning Competition, sebuah kompetisi multidisiplin bagi mahasiswa dan profesional muda di bidang perencanaan spasial untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diselenggarakan oleh kolaborasi dari Universitas Diponegoro and MARS Architects. Kompetisi ini bertujuan mencari solusi inovatif dalam pengembangan kota dan lanskap untuk fase pembangunan IKN selanjutnya. Pengumuman penghargaan dilakukan pada 18 Maret 2025 di Erasmus Huis, Royal Netherlands Embassy, Jakarta.

Tim dengan nomor 0240, yang terdiri dari Aisya Nazifa, Fatimah Muthi Sakinah, dan Tasnim Arma Fauzia (Perencanaan Wilayah dan Kota, UGM), Dwiana Putri Setyaningsih (Kartografi dan Penginderaan Jauh, UGM), serta berkolaborasi dengan Fathah Aulia Rizka (Arsitektur Lansekap, Institut Pertanian Bogor/IPB), sukses mengembangkan konsep inovatif di bawah bimbingan para dosen UGM, yakni Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T., Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., dan Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D. Bimbingan para dosen ini berperan penting dalam memperkuat dasar ilmiah serta pendekatan strategis tim dalam merancang solusi perencanaan yang berkelanjutan dan aplikatif.

Dalam kompetisi ini, tim mengusung konsep “Wildscape Living Nexus: Where Wildlife Meets Urban Scape”, yang menekankan integrasi ekosistem alami dengan lanskap perkotaan melalui pendekatan multi-skala, dari tingkat regional, distrik, hingga blok. Wildscape Living Nexus berfungsi sebagai sistem yang saling terhubung, memastikan keseimbangan antara pembangunan kota dan pelestarian lingkungan. Konsep ini juga sebagai bentuk dukungan pada poin SDGs nomor 11 (kota & permukiman berkelanjutan) serta nomor 13 (penanganan perubahan iklim).

EPOCH45 sendiri mendorong peserta untuk menantang paradigma perencanaan konvensional dan mengeksplorasi konsep Evolutionary Planning—sebuah pendekatan yang menekankan pengembangan bertahap dari pusat administratif di tahun 2025 menuju Forest City yang mandiri dan tangguh dengan populasi 2 juta jiwa pada tahun 2045.

Kompetisi ini diikuti oleh berbagai tim dari universitas ternama di dunia dengan 3 kejuaraan ada 6 tim memperoleh award honorable mention, seperti tim dari University College London (UCL), University of Sheffield, dan Liverpool University dari Inggris, Kanagawa University, Kyoto University, dan Meiji University dari Jepang, serta Southeast University dari Tiongkok, serta masih banyak universitas lainnya yang berpartisipasi. Selain itu, berbagai institusi lain seperti Royal Horticulture Society dan China Construction Eighth Engineering Bureau juga turut berpartisipasi dalam merancang solusi inovatif untuk IKN. Partisipasi dari universitas dan institusi global ini menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan perencanaan kota masa depan yang lebih berkelanjutan dan adaptif terhadap perubahan lingkungan.

Keberhasilan ini menjadi bukti kapasitas alumni UGM dalam merancang kota masa depan yang inovatif dan berkelanjutan dengan tim yang berhasil bersaing secara global.

Tim Perencanaan Wilayah dan Kota, UGM bersama Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D. dan Dr. Ir. Tri Mulyani Sunarharum, S.T.

Dosen UGM Publikasikan Penelitian tentang Ruang Terbuka Hijau untuk Mitigasi Pemanasan

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11 Sabtu, 22 Maret 2025

Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., IPU., dosen dari Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM), baru-baru ini mempublikasikan karya ilmiah berjudul “Simulation Model of Green Open Space on Microclimate Performance in Tropical Coastal Area”. Penelitian yang telah terindeks Scopus ini bertujuan untuk mensimulasikan skenario ruang terbuka hijau guna mengurangi pemanasan dan meningkatkan kinerja iklim mikro. Topik ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 11), yaitu kota dan permukiman yang berkelanjutan.

Penelitian ini melibatkan kolaborasi dengan akademisi dari berbagai institusi, termasuk:

  • Hasti Widyasamratri, S.Si., M.Eng., Ph.D. (Universitas Islam Sultan Agung)
  • Dr. Hj. Mila Karmilah, ST., MT. (Universitas Islam Sultan Agung)
  • Afrizal Abdi Musyafiq, S.Si., M.Eng. (Politeknik Negeri Cilacap)
  • Prof. TPr. Gs. Dr. Norzailawati Mohd Noor (International Islamic University Malaysia).

Hasil Penelitian

Menggunakan model numerik ENVI-met dan analisis spasial dengan ArcGIS, penelitian ini menyimulasikan tiga skenario untuk mitigasi pemanasan. Hasilnya menunjukkan bahwa kombinasi seimbang antara bangunan dan vegetasi mampu menurunkan suhu udara sebesar 2,45°C hingga 3,31°C dibandingkan simulasi tanpa ruang hijau. Pada skenario lainnya, “hybrid greenery” (kombinasi hijau) bahkan mampu menurunkan suhu hingga 3,50°C dibandingkan dengan kondisi eksisting.

Kesimpulan Penelitian

Dalam penelitian ini, suhu udara dipilih sebagai parameter iklim mikro yang dikumpulkan di empat titik pengukuran, diinterpolasi untuk menyelidiki variasi spasial, dan disimulasikan menggunakan hasil skenario ENVI-met. Tiga skenario berbeda dirancang untuk memitigasi panas di area fokus. Pada hari-hari cerah, pohon dengan tinggi antara 5 hingga 15 meter dapat mengurangi suhu udara dengan mendistribusikan angin dan memberikan bayangan.

Simulasi terbaik terlihat pada skenario 2, yang memiliki komposisi seimbang antara bangunan dan vegetasi, sementara hasil terburuk diamati pada skenario 3 yang menampilkan “hybrid greenery”. Oleh karena itu, komposisi seimbang antara bangunan dan vegetasi pada skenario 2 menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam memitigasi panas, karena kepadatan bangunan yang tinggi, pohon, dan permukaan di sekitar lingkungan terbangun memiliki pengaruh terhadap suhu udara luar.

Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi desain kota yang lebih ramah lingkungan, dengan memprioritaskan komposisi lanskap hijau yang optimal. Selain itu, hal ini dapat menjadi referensi berharga untuk membentuk kota yang lebih hijau dan layak huni.

 

DOI: https://doi.org/10.21837/pm.v23i35.1674

Sumber: https://mars.ft.ugm.ac.id/2025/03/17/simulation-model-of-green-open-space-on-microclimate-performance-in-tropical-coastal-area/

Memahami Kompleksitas Pembangunan dalam Berbagai Konteks

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 13 Sabtu, 22 Maret 2025

Yogyakarta, 11 Februari 2025 – Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (MPWK) Universitas Gadjah Mada menggelar kuliah tamu dalam mata kuliah Manajemen Pembangunan, menghadirkan tiga pembicara ahli: Prof. Andrew Butt, Dr. Melissa Neave, dan Dr. Serene Ho. Prof. Andrew Butt dari RMIT University yang menekuni perencanaan wilayah pedesaan dan regional, memadukan teknologi dengan perencanaan kota untuk menciptakan kota cerdas dan berkelanjutan. Dr. Melissa Neave dari RMIT University dan juga seorang ahli geografi lingkungan, berfokus pada pengelolaan sumber daya alam dan pemahaman dampak lingkungan dari urbanisasi. Dr. Serene Ho dari The University of Melbourne, dikenal dengan karyanya tentang tata kelola kepemilikan lahan, menyoroti tantangan dalam pengelolaan data lahan.

Prof. Andrew memulai diskusi dengan menekankan pentingnya data dalam pengembangan kota cerdas (smart city). Beliau menekankan bahwa banyaknya data spasial yang tersedia saat ini memerlukan pemikiran kritis untuk mengidentifikasi apa yang benar-benar bermanfaat. Beliau menunjukkan penerapan indikator kelayakan huni di kota-kota Australia sebagai contoh utama bagaimana data dapat digunakan secara efektif. Wawasan Prof. Andrew menggambarkan potensi data untuk meningkatkan perencanaan kota dan kualitas hidup penduduk dengan membuat kota lebih berkelanjutan.

Dr. Melissa melanjutkan dengan presentasi tentang efek pulau panas perkotaan (urban heat island), penyebabnya, dan dampak kesehatan dari kenaikan suhu. Beliau menekankan peran vegetasi dalam mendinginkan area perkotaan dan mengusulkan infrastruktur hijau sebagai solusi penting. Dr. Melissa menjelaskan bagaimana polusi, bentuk kota, dan material permukaan berkontribusi pada pulau panas perkotaan dan menyoroti risiko kesehatan yang signifikan, seperti peningkatan kunjungan rumah sakit selama gelombang panas. Beliau menganjurkan penggabungan infrastruktur hijau, seperti taman dan vegetasi perkotaan, untuk mengurangi efek ini dan menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat.

Dr. Serene Ho membahas kompleksitas pengelolaan data lahan, terutama di permukiman informal. Beliau menyoroti implikasi tata kelola dan aksi iklim serta menekankan pertimbangan etika yang terlibat dalam pengumpulan dan penggunaan data. Dr. Serene menekankan perlunya data lahan yang akurat untuk mendukung perencanaan dan tata kelola kota yang efektif. Beliau menunjukkan tantangan di permukiman informal, di mana sistem kepemilikan lahan tradisional mungkin tidak ada. Dr. Serene juga menghubungkan pengelolaan data lahan dengan aksi iklim, menunjukkan bagaimana tata kelola yang tepat dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim.

Sesi diakhiri dengan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem perencanaan kota. Mahasiswa disarankan untuk mengasah keterampilan berpikir kritis mereka dan mempertimbangkan aspek etika pengumpulan data dalam proyek mereka. Perencana kota didorong untuk memprioritaskan infrastruktur hijau untuk memerangi pulau panas perkotaan. Peneliti dipanggil untuk mempelajari lebih lanjut dampak perubahan iklim pada pulau panas perkotaan, dan pembuat kebijakan diingatkan untuk menyeimbangkan kebutuhan perumahan dengan masalah lingkungan. Rekomendasi ini memberikan jalur yang jelas bagi peserta untuk menerapkan wawasan yang diperoleh dan bekerja menuju pembangunan perkotaan yang lebih berkelanjutan.

Dr. Melissa Neave
Dr. Serene Ho
Dr. Melissa Neave, Dr. Serene Ho, dan Prof. Andrew Butt

Sumber: https://mpwk.ugm.ac.id/2025/02/12/understanding-complexity-of-the-development-in-various-context-2/

12345…28

Berita Terakhir

  • Healthcare Architecture: Perspektif Ir. Adi Utomo Hatmoko di ARCH:ID
  • Kuliah Lapangan: Mahasiswa Arsitektur UGM Belajar Langsung di Proyek Konstruksi FTP
  • Collaborative Elective Course, Sustainable Materials and Construction: Rubberised Interlocking Bricks
  • Program Doktor Arsitektur – Kuliah Tamu & Lokakarya: Strategi Publikasi di Jurnal Internasional #2
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan

Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, 55281, Indonesia

   archiplan@ugm.ac.id
   +62 (274) 580092
   +62 (274) 580854

KERJA SAMA

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Kerja Sama Internasional

LAYANAN

  • Pengumuman
  • Informasi
  • Alur Persuratan

LAINNYA

  • Pendaftaran Mahasiswa Baru
  • Beri Masukan atau Aspirasi
  • Pendataan Prestasi Mahasiswa

PELAPORAN

  • Whistleblowing System

© 2024 DTAP UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY