• Portal UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Simaster
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Arsitektur Dan Perencanaan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi Misi
    • Peta Kampus
    • Sertifikat Akreditasi
    • Struktur Organisasi
    • Informasi Dosen & Staf
  • Aktivitas
    • Berita
    • Prestasi Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • P2MKA
    • Kegiatan Internasional
      • ICIAP
    • Kalender Akademik
  • Program
  • Fasilitas
    • Perpustakaan
      • Perpustakaan Pusat
      • Referensi Buku
    • Sistem Manajeman Safety, Health, and Environment (SHE)
  • Link
    • Universitas Gadjah Mada
    • Fakultas Teknik
    • Program Sarjana Arsitektur
    • Program Profesi Arsitek (PPAr)
    • Program Master Arsitektur
    • Program Doktor Arsitektur
    • Program Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Rancang Kota
    • MBKM (0)
  • Akademik & Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Layanan Legalisasi dan Translasi
      • KAGAMA UGM
      • Himpunan Alumni
    • Pengumuman
    • Persuratan
    • Informasi
  • Beranda
  • hal. 8
Archive:

Tag: Indonesia

Kuliah Umum Perencanaan “Kota-kota Indonesia: Pengantar untuk Orang Banyak”

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11 Jumat, 21 Maret 2025

Yogyakarta, 11 Februari 2025 – Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kuliah umum bertajuk Kota-kota Indonesia: Pengantar untuk Orang Banyak. Acara ini menghadirkan Marco Kusumawijaya, pendiri sekaligus penasihat senior Rujak Center for Urban Studies, sebagai narasumber utama. Kuliah ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Pengembangan Masyarakat dan terbuka bagi mahasiswa serta masyarakat umum.

Kuliah umum berlangsung di Ruang K1, lantai 2, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP) Fakultas Teknik UGM. Acara dibuka oleh Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D., dan didampingi oleh Widyasari Her Nugrahandika, S.T., M.Sc., selaku pengampu mata kuliah.

Dalam kuliah ini, Marco Kusumawijaya membahas perkembangan perencanaan kota di Indonesia, yang berawal dari pusat-pusat perdagangan. Ia menjelaskan bagaimana kota-kota seperti Ternate, Makassar, Tanjung Pinang, Batam, Aceh, dan Bukittinggi berkembang karena faktor ekonomi dan geografis, khususnya sebagai kota-kota pesisir yang strategis dalam perdagangan. Seiring waktu, perkembangan kota-kota tersebut juga dipengaruhi oleh faktor budaya yang membentuk karakter perkotaan di Indonesia.

Pemaparan Materi Oleh Marco Kusumawijaya

Kuliah ini juga relevan dengan upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs ke 11 Sustainable Cities and Communities, yang menekankan pentingnya perencanaan dan pengelolaan perkotaan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pada konteks budaya serta sejarah lokal. Pemahaman tentang sejarah perkembangan kota dapat menjadi dasar dalam menyusun kebijakan dan strategi yang lebih baik untuk membangun kota yang layak huni dan berketahanan di masa depan.

Pemaparan Materi Oleh Marco Kusumawijaya

Paparan dalam kuliah ini merujuk pada gagasan yang tertuang dalam buku Kota-kota Indonesia: Pengantar untuk Orang Banyak, yang menyoroti sejarah, dinamika, serta tantangan perkotaan di berbagai daerah. Diskusi yang berlangsung juga memberikan wawasan bagi peserta mengenai pola perencanaan kota di Indonesia dan bagaimana sejarahnya masih relevan dalam praktik perencanaan saat ini.

Acara ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari peserta, yang aktif berdiskusi terkait dinamika pembangunan kota dan tantangan perencanaannya di masa depan. Dengan adanya kuliah umum ini, diharapkan pemahaman mengenai sejarah dan perkembangan kota-kota di Indonesia dapat semakin luas dan menjadi bahan refleksi dalam perencanaan perkotaan ke depan.

Pemaparan Materi Oleh Marco Kusumawijaya

 

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/kuliah-umum-kota-kota-indonesia-pengantar-untuk-orang-banyak/

Penilaian Penghargaan Reka Cipta Bhakti Nugraha 2025 Libatkan Tim Penilai Independen Daerah dari DTAP UGM

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs16 Jumat, 21 Maret 2025

Penilaian Penghargaan Reka Cipta Bhakti Nugraha 2025 Libatkan Tim Penilai Independen Daerah dari DTAP UGM

Yogyakarta, Maret 2025 – Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D. diundang untuk menjadi Tim Penilai Independen Daerah (TPID) dalam Penilaian Penghargaan Reka Cipta Bhakti Nugraha Tahun 2025. Penghargaan Reka Cipta Bhakti Nugraha merupakan bentuk apresiasi terhadap kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam menyusun dan melaksanakan dokumen perencanaan pembangunan daerah secara berkualitas, inovatif, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Penghargaan ini diinisiasi oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai upaya untuk mendorong peningkatan kualitas perencanaan pembangunan serta mendorong replikasi praktik-praktik terbaik di daerah lain.

Penilaian dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2025, dengan fokus pada evaluasi kinerja perencanaan dan pencapaian pembangunan pemerintah kabupaten/kota. Aspek yang dinilai meliputi Proses Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kualitas Dokumen RKPD, Inovasi Daerah, serta Pencapaian Pembangunan. Proses penilaian dilakukan melalui telaah dokumen dan sesi presentasi serta wawancara dengan masing-masing daerah.

Pemberian Penghargaan Reka Cipta Bhakti Nugraha dijadwalkan berlangsung pada bulan April 2025. Keterlibatan Prof. Bakti Setiawan dalam proses ini diharapkan dapat memperkuat integritas dan kualitas penilaian, sejalan dengan kepakaran dan pengalaman beliau di bidang perencanaan wilayah dan kota.

Ujian Tertutup Sri Sunarti

BeritaKeberlanjutanKegiatanPrestasi MahasiswaSDGsSDGs 11SDGs 13SDGs 4 Jumat, 21 Maret 2025

Pada tanggal 7 Maret 2025, Program Doktor Prodi Arsitektur DTAP FT UGM mengadakan Ujian Tertutup bagi Kandidat Doktor Sri Sunarti dengan judul disertasi Owah Ora Malih, Malih Ora Owah, Malih: Makna Semiotika di Balik Perubahan Arsitektur Pagelaran Karaton Yogyakarta Abad ke-20.

Sebagaimana karaton-karaton sebelumnya mengalami perubahan atau restorasi ataupun merombak, demikian pula Pagelaran Karaton Yogyakarta mengalami fenomena perubahan signifikan. Pagelaran lingkungan tradisional yang diyakini tidak berubah, tetapi Sri Sultan Hamengkubuwana VIII merubah berbagai aspek menjadi nilai mulia kembali pada abad ke-20. Oleh karena itu, peneliti memandang perubahan (owah dan malih) sebagai fenomena menarik untuk diteliti. Artikel penelitian tentang Karaton Yogyakarta sebagai pusat studi budaya Jawa sudah banyak disampaikan. Sedangkan penelitian tentang pemaknaan dibalik fenomena perubahan signifikan Pagelaran pada abad 20 belum ada. Sehingga tujuan penelitian ini adalah dapat menemukan makna dibalik perubahan signifikan Pagelaran pada abad ke-20.

(diambil dari intisari disertai Sri Sunarti, 2025, hlm. xiii)

Ujian Tertutup dihadiri oleh Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. selaku Ketua Departemen, Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D. selaku Ketua Program Studi, Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng, Ph.D., IPU. selaku Promotor, Prof. Dr.Ing. Ir. Eugenius Pradipto selaku Ko-Promotor, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D. selaku Penilai 1, Diananta Pramitasari, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku Penilai 2, dan Dr. Ir. Revianto Budi Santoso, M.Arch. selaku Penguji Eksternal dari Universitas Islam Indonesia.

Ujian Tertutup dilaksanakan secara luring di Ruang Sidang lantai 2 Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan FT UGM.

Sumber: https://s3.archiplan.ugm.ac.id/2025/03/21/ujian-tertutup-sri-sunarti/

Workshop Persiapan Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025

BeritaKegiatanSDGsSDGs 4 Jumat, 21 Maret 2025

Menjelang awal semester, Program Studi Sarjana Arsitektur, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada mengadakan Workshop Persiapan Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025 selama dua hari pada 17 dan 30 Januari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mempersiapkan keberlangsungan semester selanjutnya dengan matang, serta melakukan evaluasi atas kegiatan dan program yang telah dilaksanakan pada semester sebelumnya.

Pada rangkaian kegiatan ini, para dosen berdiskusi terkait temuan permasalahan dari semester lalu, serta mengajukan usulan penyelesaiannya. Selain dari dosen, evaluasi tiap semester juga berasal dari formulir evaluasi pembelajaran yang dibagikan kepada mahasiswa di setiap penghujung semester. Dengan demikian, dosen dapat secara langsung membaca masukan dan keluhan dari mahasiswa dan mendiskusikan tindak lanjutnya.

Kegiatan workshop ini juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan akreditasi KAAB (Korea Architectural Accrediting Board), terutama setelah dilakukan berbagai penyesuaian kurikulum terhadap Conditions and Procedures KAAB terbaru. Program Studi S-1 Arsitektur bersama Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) telah terakreditasi internasional sejak tahun 2020 dan rutin melakukan pemeliharaan untuk terus mengembangkan kualitas pendidikan Arsitektur di Universitas Gadjah Mada yang bertaraf internasional, sebagaimana yang tertuang dalam misi SDG 4: Pendidikan yang Berkualitas.

Pemaparan Materi Workshop
Dokumentasi Tim Workshop

 

Sumber: https://architecture.archiplan.ugm.ac.id/id/workshop-persiapan-semester-genap-tahun-ajaran-2024-2025/

Ujian Tertutup Luhur Sapto Pamungkas

BeritaKeberlanjutanKegiatanPrestasi MahasiswaSDGsSDGs 11SDGs 4 Jumat, 21 Maret 2025

Pada tanggal 13 Januari 2025, Program Doktor Prodi Arsitektur DTAP FT UGM mengadakan Ujian Tertutup bagi Kandidat Doktor Luhur Sapto Pamungkas dengan judul disertasi Nilai-Nilai Sosial Budaya Dalam Model Kampung Urban Berkelanjutan di Kota Yogyakarta.

Penelitian ini dilakukan untuk mendalami faktor-faktor yang mempengaruhi kampung urban berkelanjutan (KUB) yang ditemukan berdasarkan teori pembangunan berkelanjutan maupun fakta-fakta empiris penelitian terdahulu. Tujuannya adalah untuk menguji faktor-faktor tersebut dan menemukan formula KUB.

(diambil dari intisari disertai Luhur Sapto Pamungkas, 2025, hlm. xx)

Ujian Tertutup dihadiri oleh Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. selaku Ketua Departemen, Diananta Pramitasari, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku Perwakilan Program Studi, Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., IAI., IPU. selaku Promotor, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D. selaku Ko-Promotor, Dr.Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng., IPM. selaku Penilai 1, Ir. Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU. selaku Penilai 2, dan Dr.Eng. M. Donny Koerniawan, S.T., M.T. selaku Penguji Eksternal dari Institut Teknologi Bandung.

Ujian Tertutup dilaksanakan secara luring di Ruang Sidang lantai 2 Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan FT UGM.

Sumber: https://s3.archiplan.ugm.ac.id/2025/03/21/ujian-tertutup-luhur-sapto-pamungkas/

Kamisan Mahasiswa: Bedah Buku Modal Sosial dalam Masyarakat Kampung Perkotaan dalam Tinjauan Budaya Jawa

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 17SDGs 4 Jumat, 21 Maret 2025

Program Doktor Prodi Arsitektur DTAP FT UGM sukses menyelenggarakan Forum Kamisan pada hari Kamis, 13 Maret 2025. Forum Kamisan kali ini didukung oleh UGM Press dan diisi dengan kegiatan Bedah Buku berjudul Modal Sosial dalam Masyarakat Kampung Perkotaan dalam Tinjauan Budaya Jawa.

Buku tersebut merupakan karya Prof. Ir. Tarcicius Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D., IPU., guru besar Program Doktor Prodi Arsitektur. Buku tersebut diterbitkan oleh UGM Press pada bulan Oktober 2024 lalu. Buku tersebut memuat hasil penelitian Prof. Ir. Tarcicius Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D., IPU. mengenai fenomena kehidupan kampung.

Ujung dari eksplorasi penelitian ini adalah kehidupan kampung pada hakikatnya dikendalikan oleh fenomena manifes dan laten yang menghasilkan kehidupan sosial dan budaya masyarakat kampung menjadi unik. Sejumlah fenomena yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa fakta dan realitas kampung mengarah pada entitas kehidupan bersama yang guyub. Keguyuban ini mendasari kehidupan masyarakat kampung yang berorientasi pada kerukunan sebagai modal dasar yang sangat kuat dalam membangun kehidupan bersama dalam satu lingkungan bermukim di perkotaan. Sebagai modal dasar kehidupan sosial dan kehidupan bersama masyarakat kampung ini telah mengukuhkan model kebersamaan dalam menghuni dan hal ini menjadikannya sebagai modal sosial (social capital) masyarakat kampung yang memiliki karakter (sifat) dan karakteristik (kekhasan) kampung. Modal sosial ini memiliki kekuatan yang mampu mendorong rasa sosial secara endogen dari masyarakat kampung yang layak untuk dirawat dan dikembangkan dalam kehidupan nyata guna menegaskan relasi sosial masyarakat dalam era digitasi saat ini (2024). Diskursus modal sosial dalam masyarakat kampung perkotaan dalam tinjauan budaya Jawa telah memberikan inspirasi tentang kekayaan sosial yang dimiliki masyarakat kampung.

(Subroto, 2024)

Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Ir. Wiendu Nuryanti M.Arch., PhD. selaku Ketua Program Studi, dilanjutkan dengan pemaparan isi buku oleh Prof. Ir. Tarcicius Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D., IPU. selaku penulis, dan dibahas oleh Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa-Putra, M.A., M.Phil., serta dimoderatori oleh Gun Faisal, mahasiswa Program Doktor Prodi Arsitektur.

Kegiatan ini diselenggarakan secara hibrid di Ruang K4 DTAP FT UGM serta Zoom Meeting dan dihadiri oleh mahasiswa lingkungan UGM, maupun peserta umum, termasuk tokoh-tokoh penting dalam bidang arsitektur dan kebudayaan.

Sumber: https://s3.archiplan.ugm.ac.id/2025/03/21/kamisan-mahasiswa-bedah-buku-modal-sosial-dalam-masyarakat-kampung-perkotaan-dalam-tinjauan-budaya-jawa/

Archilecture: Have Fun with Architecture Elements

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 9 Jumat, 21 Maret 2025

Untuk memberikan semangat berarsitektur, pada Jumat, 21 Maret 2025 Program Studi Sarjana Arsitektur menggelar kuliah tamu Archilecture dengan tema “Have Fun with Architecture Elements” di Ruang Kuliah 1 Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP), Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini mengundang dua alumni Prodi Sarjana Arsitektur UGM: Russelin Edhyati (Videshiiya Studio) dan Adityo Gayuh Laksono (Collabo Design Studio/CDS), dimoderatori oleh dosen Arsitektur UGM, Nur Zahrotunnisaa Zagi, S.T., M.T.

Russelin Edhyati membuka kuliah dengan presentasi “Material Matters: Designing with Fun Precision”. Ia bercerita tentang bagaimana biro arsitekturnya, Videshiiya yang bertempat di Yogyakarta, melakukan proses perancangan secara menyenangkan dengan tetap bermanfaat bagi pengguna bangunan tersebut. Proyek-proyek yang ia ceritakan antara lain pusat permakultur serta rumah-rumah yang dibangun dengan memanfaatkan perabotan-perabotan lama dan memanfaatkan potensi setempat. Ia dan tim memiliki visi untuk mendesain dengan memperhatikan kesejahteraan sekitar, termasuk para tukang yang mengerjakan pembangunan.

Sesi kuliah dilanjutkan oleh Adityo Gayuh Laksono yang memulai dengan celotehan bagaimana para mahasiswa arsitektur menjalani perkuliahan sebagaimana yang pernah ia rasakan beberapa tahun yang lalu. Laki-laki yang akrab disapa Gayuh ini meniti karier di salah satu studio di Bali, hingga beberapa tahun terakhir telah memiliki studio arsitektur bernama Collabo Design Studio (CDS) di Yogyakarta. Ia banyak bercerita tentang pengalamannya mendesain beberapa hotel dengan konsep yang ceria dan menyenangkan.

Para mahasiswa begitu antusias melontarkan pertanyaan di sesi akhir tentang bagaimana perjalanan mereka bertransformasi menjadi arsitek profesional. Acara ditutup dengan pemberian sertifikat dan kenang-kenangan serta foto bersama. Dengan adanya kuliah ini, diharapkan mahasiswa-mahasiswi Arsitektur UGM dapat memiliki semangat bereksplorasi dalam dunia arsitektur untuk mewujudkan misi.

Sumber: https://architecture.archiplan.ugm.ac.id/archilecture-have-fun-with-architecture-elements/

Huntara Bambu: Bantuan Kemanusiaan Untuk Sukabumi

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGsSDGs 11SDGs 9 Kamis, 20 Maret 2025

Maket Model Huntara

Kabupaten Sukabumi tengah menghadapi tantangan besar akibat pergerakan tanah yang melanda sejumlah kecamatan dalam beberapa minggu terakhir. Fenomena ini, dipicu oleh curah hujan yang tinggi, memicu longsor dan banjir bandang yang tidak hanya menghancurkan rumah-rumah warga, tetapi juga merusak infrastruktur di berbagai wilayah. Ratusan warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman, meninggalkan tempat tinggal mereka yang kini tidak lagi layak huni. Meskipun bantuan untuk menyediakan tempat tinggal sementara sudah mulai berdatangan, banyak pengungsi mengeluhkan kurangnya kenyamanan, terutama dalam menghadapi terik matahari dan hujan deras.

Melalui program KATGAMA Peduli, Keluarga Alumni Teknik Universitas Gadjah Mada (KATGAMA) mengambil langkah nyata untuk membantu para pengungsi dengan membangun hunian sementara (huntara) yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan mereka. Desain inovatif ini merupakan hasil karya Prof. Eugenius Pradipto, seorang Guru Besar Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan UGM. Huntara Bambu KATGAMA dirancang tidak hanya sebagai tempat berteduh, tetapi juga untuk memberikan rasa nyaman di tengah kondisi yang sulit.

Prof. Eugenius Pradipto dengan Mahasiswa Arsitektur UGM

Berukuran 6 x 6 meter, huntara ini mengadopsi konsep rumah panggung dengan atap pelupuh bambu yang dirancang untuk menghadapi cuaca panas dan curah hujan tinggi. Struktur ini memiliki ventilasi yang optimal untuk memastikan sirkulasi udara yang baik, serta dilengkapi ruang penyimpanan barang di bagian atas dan rak pada dinding untuk memaksimalkan fungsi. Huntara ini dirancang dapat digunakan hingga satu tahun, memberikan solusi sementara yang layak dan manusiawi bagi para pengungsi.

Sebanyak 10 unit huntara direncanakan akan dibangun di Desa Lembur Sawah, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. Dengan kapasitas menampung hingga 40 keluarga, proyek ini mengutamakan penggunaan material lokal untuk mendukung keberlanjutan sekaligus memberdayakan warga setempat dalam proses pembangunannya. Pembangunan huntara dimulai pada 23 Desember 2024 dan ditargetkan selesai dalam waktu dua bulan.

Huntara Bambu KATGAMA tidak hanya menjadi solusi sementara bagi para pengungsi untuk bertahan di tengah situasi darurat, tetapi juga simbol kepedulian dan harapan. Dengan kenyamanan yang diutamakan, diharapkan hunian ini mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga terdampak sambil menunggu proses relokasi ke hunian tetap. Huntara ini sejalan dengan prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG’s 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan. Dengan memanfaatkan material lokal, mendorong keterlibatan masyarakat, dan menyediakan hunian sementara yang aman dan layak, inisiatif ini mendukung upaya membangun komunitas yang tangguh serta memastikan kondisi hidup yang berkelanjutan bagi mereka yang terdampak bencana.

Proses Pembuatan Huntara
Masyarakat Penghuni Huntara
Prof. Eugenius Pradipto dan Penghuni Huntara

Sumber: https://architecture.archiplan.ugm.ac.id/id/huntara-bambu-bantuan-kemanusiaan-untuk-sukabumi/

Apresiasi Progress Terbaik: Design Process Competition

BeritaKegiatanPrestasi MahasiswaSDGsSDGs 4 Kamis, 20 Maret 2025

Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mahasiswa dalam merancang dan mendokumentasikan proses desain, Program Studi Arsitektur mengadakan Design Process Competition. Kompetisi ini menilai setiap langkah proses desain, mulai dari analisis masalah, strategi penyelesaian, hingga eksplorasi alternatif desain yang dipresentasikan secara kreatif dan jelas.

Selamat kepada para mahasiswa yang telah menunjukkan progres terbaik dalam kompetisi ini! Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus menghasilkan karya desain yang inovatif dan berkualitas.

Sumber: https://www.instagram.com/p/DGao_hRhQ3U/?img_index=1

Peran Informalitas dalam Perencanaan IKN di Diskusi Meja Bundar EPOCH 45

BeritaKeberlanjutanKegiatanSDGs 1SDGs 11SDGs10 Kamis, 20 Maret 2025

Jakarta, 18 Maret 2024 – Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D (Prof. Bobi) turut serta dalam Roundtable Discussion bertajuk Evolutionary Planning of the Capital Habitat 2045 (EPOCH 45). Acara ini diselenggarakan oleh Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro (UNDIP) bersama MARS Architects, Asian Development Bank, Van Eesteren-Fluck & Van Lohuizen Stichting, serta Kedutaan Besar Belanda. Acara ini berlangsung di Erasmus Huis, Kuningan, Jakarta Selatan.

EPOCH 45 merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari kuliah umum dan kompetisi yang membahas tentang pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai Forest City—kota yang mengharmoniskan kehidupan urban dengan ekosistem alam. Dalam diskusi ini, Prof. Bobi berdialog dengan pembicara lain, seperti Prof. Bambang Susantono (UNDIP), Dr. Myrna Asnawati Safitri dan Mia Amalia, Ph.D dari Otorita IKN, Joris van Etten (Asian Development Bank), serta Prof. Stephen Cairns (Monash University). Acara ini dimoderatori oleh Dr. Neville Mars (MARS Architects) dan Prof. Wiwandari Handayani (UNDIP).

Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D (Prof. Bobi) saat di Roundtable Discussion: Evolutionary Planning of the Capital Habitat 2045

Percakapan berlangsung dinamis, membahas bagaimana pertumbuhan ekonomi dapat berjalan selaras dengan keberlanjutan lingkungan. Salah satu yang menjadi perhatian Prof. Bobi adalah peran sektor informal dalam wajah urbanisme Indonesia. Prof Bobi menyoroti bagaimana kota-kota di Indonesia selalu berkembang melalui keseimbangan antara sektor formal dan informal, termasuk dalam perencanaan IKN. Oleh karena itu, perencanaan kota baru tidak boleh mengabaikan keberadaan informalitas.

Lebih lanjut, Prof Bobi mengingatkan bahwa meskipun informalitas sering dikaitkan dengan kondisi hidup yang kurang layak, sektor ini juga berkontribusi terhadap keberlanjutan ekonomi dan sosial. Salah satu tantangan terbesar dalam pembangunan IKN adalah mengintegrasikan sektor informal ke dalam tata kota yang telah dirancang secara terstruktur, tanpa menghilangkan fleksibilitas dan adaptabilitas yang menjadi ciri khas kota-kota di Indonesia.

Tantangan besar dalam membangun IKN adalah bagaimana memastikan kota yang terencana ini tetap bisa mengakomodasi realitas sosial masyarakat Indonesia. Sebuah kota yang dibangun untuk dua juta penduduk kelas menengah, menurut Prof. Bobi, akan menarik lebih banyak orang, termasuk kelompok yang mencari peluang ekonomi di sektor informal. Jika tidak dipikirkan sejak awal, hal ini bisa menimbulkan tantangan sosial yang kompleks.

Lebih dari sekadar membangun gedung dan infrastruktur, Prof. Bobi menekankan perlunya strategi jangka panjang untuk mengintegrasikan sektor informal secara bertahap ke dalam tata kota yang lebih terstruktur. “Ini bukan hanya soal fisik, tapi juga transformasi sosial dan ekonomi. Kita perlu pendekatan yang memungkinkan sektor informal tetap eksis, namun dalam bentuk yang lebih inovatif dan berkelanjutan,” ujar Prof. Bobi.

Diskusi ini membuka wawasan baru tentang bagaimana perencanaan Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat mengakomodasi dinamika perkotaan yang telah lama berkembang di Indonesia tanpa kehilangan identitas sosial-ekonomi yang menjadi kekuatannya. Dengan menyoroti pentingnya keseimbangan antara sektor formal dan informal, para peserta diajak untuk melihat tantangan dan peluang yang muncul dalam membangun kota yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain menjadi wadah diskusi, acara ini juga menjadi momen penting bagi para mahasiswa dan profesional muda melalui EPOCH45 International Planning Competition. Kompetisi ini menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas disiplin dapat menghasilkan ide-ide inovatif bagi masa depan IKN. Tim yang terdiri dari Aisya Nazifa, Fatimah Muthi Sakinah, Tasnim Arma Fauzia (Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, UGM), serta Dwiana Putri Setyaningsih (Kartografi dan Penginderaan Jauh, UGM) berkolaborasi dengan Fathah Aulia Rizka (Arsitektur Lansekap, IPB) dalam merancang konsep inovatif mereka. Dibimbing oleh Dr. Tri Mulyani Sunarharum, S.T., IPU., Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., dan Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D., tim ini berhasil mendapatkan Honorable Mention (Juara Harapan). Penghargaan ini menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berorientasi pada masa depan.

Partisipan Roundtable Discussion: Evolutionary Planning of the Capital Habitat 2045
1…678910…32

Berita Terakhir

  • The 2nd International Field School on The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks: Conservation and Management of The Buffer Zones
  • Green Wall sebagai Solusi Energi dan Iklim Mikro: Studi Kasus Fasad Bangunan di Departemen Arsitektur dan Perencanaan UGM
  • Desain Bali International Hospital Karya Ir. Adi Utomo Hatmoko Raih Penghargaan IndoBuildTech 2025
  • Collaborative Elective Course: Membangun Masa Depan melalui Sustainable Materials and Construction
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan

Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, 55281, Indonesia

   archiplan@ugm.ac.id
   +62 (274) 580092
   +62 (274) 580854

KERJA SAMA

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Kerja Sama Internasional

LAYANAN

  • Pengumuman
  • Informasi
  • Alur Persuratan

LAINNYA

  • Pendaftaran Mahasiswa Baru
  • Beri Masukan atau Aspirasi
  • Pendataan Prestasi Mahasiswa

PELAPORAN

  • Whistleblowing System

© 2024 DTAP UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY