Yogyakarta, 15 Maret 2025, Wiswakharman Expo (WEX) melaksanakan kegiatan forum diskusi dengan nama Menutur Sajak dengan tema “Placemaking untuk Interaksi dan Belajar”. Bersama narasumber Syam Rachma Marcillia, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku dosen Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP) UGM dan Dr. Phil. Oki Rahadianto Sutopo, S.Sos., M.Si. selaku Associate Professor Sosiologi UGM. Forum diskusi ini berlangsung di Titik Nol Yogyakarta, dimana para pendengar diajak berdialog dan berdiskusi terkait keresahan masyarakat mengenai ketersedian ruang di Kota Yogyakarta yang semakin terbatas. Kota Yogyakarta yang tersohor oleh julukannya sebagai Kota Pelajar, di mana kini terasa belum mampu untuk beradaptasi dengan kebutuhan mahasiswa yang membutuhkan ruang inklusif yang mampu mendukung kegiatan belajar mahasiswa di luar kampus.
Dalam perjalanannya, pemaparan materi oleh Ibu Rachma dan Mas Oki dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda, dalam diskusinya memberikan banyak perspektif baru bagi pendengar. Bagaimana kebutuhan ruang dapat mempengaruhi sosiologis manusia dalam bermasyarakat menjadi topik yang menarik untuk disimak. Kegiatan yang dilaksanakan di jam 16.00 WIB dan berlatar visual di Titik Nol Kota Yogyakarta, menjadi daya tarik tersendiri bagi acara ini, karena banyak pendengar yang menjadikan acara ini sebagai kegiatan killing time sembari menunggu waktu berbuka puasa sehingga banyak wisatawan di sekitar lokasi yang berhenti untuk ikut duduk dan mendengarkan pemaparan materi narasumber.
Kegiatan pra-acara dilanjutkan pada Sabtu, 22 Maret 2025 dengan nama Menapak Jejak dengan tema “Sketsa dan Cerita di Balik Ruang dan Waktu” dimana peserta akan berkeliling ke 4 destinasi di Yogyakarta yang nantinya akan melakukan live sketch dan mendengarkan sejarah dari bangunan tersebut. Kegiatan dimulai dengan briefing dan pemaparan materi oleh mentor Yehezkiel Cyndo di Ruang Pembekalan Studio Arsitektur DTAP UGM. Setelahnya, peserta menaiki bus untuk menuju destinasi pertama, yaitu Museum Sasmitaloka.
Museum Sasmitaloka menjadi destinasi pertama, para peserta diberikan pemaparan materi terkait sejarah dan tujuan dibangunnya museum tersebut. Setelah itu, peserta diajak berkeliling museum dan dikenalkan berbagai barang dan diorama terkait Jendral Sudirman, kemudian ditutup dengan kegiatan live sketch oleh peserta yang dimentori Mas Yehezkiel Cyndo. Selanjutnya peserta menuju destinasi ke dua, yaitu SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Di destinasi ini peserta juga diberikan pemaparan materi oleh pihak sekolah, kemudian diajak berkeliling untuk mengenal lebih dalam terkait sejarah BOPKRI 1, dan diakhiri juga dengan sesi live sketch oleh peserta. Destinasi selanjutnya adalah SMAN 3 Yogyakarta (PADMANABA), sama seperti sebelumnya, peserta akan diberikan pemaparan materi, kemudian diajak berkeliling sekolah, dan diakhiri dengan sesi live sketch oleh peserta. Destinasi selanjutnya adalah Titik Nol Yogyakarta, lokasi ini adalah destinasi terakhir dari rangkaian acara Menapak Jejak. Peserta diberikan kesempatan untuk melakukan finishing gambar dari hasil live sketch di destinasi sebelumnya. Kemudian, dilakukan sesi penjurian oleh mentor Kak Yehezkiel Cyndo dan ditetapkan untuk pemenang dari sesi live sketch adalah I Putu Ananda Darmaputra dan Khairun Nisa Nova. Setelahnya peserta kembali ke Fakultas Teknik bersama-sama.
Kegiatan – kegiatan pra-acara ini merupakan pembaruan dari WEX, sebagai langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas isu-isu yang nantinya akan dibahas secara lebih komprehensif dalam rangkaian acara WEX 2025 yang akan berlangsung mulai Jumat, 9 Mei 2025 hingga Minggu, 11 Mei 2025 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM.