• Portal UGM
  • Portal Akademik
  • IT Center
  • Simaster
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Indonesia
    • Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Departemen Teknik Arsitektur Dan Perencanaan
Universitas Gadjah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Sejarah
    • Visi Misi
    • Peta Kampus
    • Sertifikat Akreditasi
    • Struktur Organisasi
    • Informasi Dosen & Staf
  • Aktivitas
    • Berita
    • Prestasi Mahasiswa
    • Organisasi Mahasiswa
    • P2MKA
    • Kegiatan Internasional
      • ICIAP
    • Kalender Akademik
  • Program
  • Fasilitas
    • Perpustakaan
      • Perpustakaan Pusat
      • Referensi Buku
    • Sistem Manajeman Safety, Health, and Environment (SHE)
  • Link
    • Universitas Gadjah Mada
    • Fakultas Teknik
    • Program Sarjana Arsitektur
    • Program Profesi Arsitek (PPAr)
    • Program Master Arsitektur
    • Program Doktor Arsitektur
    • Program Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota
    • Program Master Rancang Kota
    • MBKM (0)
  • Akademik & Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Layanan Legalisasi dan Translasi
      • KAGAMA UGM
      • Himpunan Alumni
    • Pengumuman
    • Persuratan
    • Informasi
  • Beranda
  • Berita
  • After Report Kuliah Tamu “Learning from Co-Designing Public Space for Environmental and Social Benefit”

After Report Kuliah Tamu “Learning from Co-Designing Public Space for Environmental and Social Benefit”

  • Berita, Keberlanjutan, Kegiatan, SDGs, SDGs 11, SDGs 13, SDGs 17, SDGs10, SDGs16
  • 28 Mei 2025, 14.40
  • Oleh: rafaferdinansyahsupriyadi
  • 0

Yogyakarta, 27 Mei 2025 – Program Studi Sarjana PWK UGM hadir kembali dengan agenda kuliah tamu lainnya pada 27 Mei 2025 dengan topik “Learning from Co-Designing Public Space for Environmental and Social Benefit”. Kuliah dilaksanakan secara bauran dan terbuka untuk masyarakat umum.

Kuliah tamu kali ini menghadirkan Fildzah Husna Amalina, S.PWK., M.Sc., seorang Knowledge and Learning Specialist di Kota Kita Foundation sebagai narasumber.

Narasumber menekankan bagaimana pentingnya pengaruh masyarakat atau komunitas terhadap terbentuknya kota, contohnya melalui organisasi berbasis komunitas. Kota Kita Foundation menjadi salah satunya.

Kerja sama dengan komunitas dalam membentuk kota menjadi penting agar dapat lebih memahami apa kebutuhan masyarakat. Sebab, kebutuhan masyarakat yang masih tidak terpenuhi dan tidak layak adalah fokus utama dalam pengembangan suatu kota.

Saat ini, masalah-masalah yang terjadi di perkotaan saling berkaitan. Urbanisasi yang pesat menyebabkan peningkatan dampak dari krisis perubahan iklim. Ruang-ruang publik menjadi semakin dibutuhkan, baik sebagai aset komunitas maupun untuk kebermanfaatan bagi lingkungan. Namun, tantangannya adalah, urbanisasi yang pesat terkadang melupakan pemerataan distribusi fasilitas dan infrastruktur baik secara kualitas maupun kuantitas. Belum lagi dengan pembangunan yang berorientasi profit membuat kelompok marjinal terpinggirkan dan terlupakan. Keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah daerah menyebabkan penyedian ruang publik menjadi tidak inklusif.

Dengan demikian, terbentuk suatu konsep CCD (Community Center Design) yang fokus pada aspirasi masyarakat berbasis bottom-up agar solusi yang diberikan bukanlah hal yang mebguntungkan pihak sektoral formal, tetapi pihak-pihak masyarakat, dan lebih tepat sasaran. LSM dan praktisi/akademisi bekerja sama untuk memfasilitasi masyarakat sebagai upaya mengisi gap atau kesenjangan dalam penyediaan ruang publik yang inklusif melalui CCD.

Catatan penting dalam CCD adalah, keberlanjutan pendanaan, gap dalam program-program pemerintahan, serta kapasitas komunitas menjadi tantangan dan keterbatasan dalam implementasi CCD.

Terdapat kalimat penutup yang sangat menarik dari paparan materi dalam kuliah tamu ini

“Community-centric design is not just a spatial practice, it’s about creating a room for redistributing environmental and social benefit, building inclusive cities, and advancing community development through empowered participation”

Topik kuliah tamu ini selaras dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs) yaitu SDG 10 (Reduced Inequalities), SDG 11 (Sustainable Cities and Communities), SDG 13 (Climate Action), SDG 16 (Peace, Justice and Strong Institutions), dan SDG 17 (Partnership for The Goals)

Sumber: https://pwk.archiplan.ugm.ac.id/after-report-kuliah-tamu-learning-from-co-designing-public-space-for-environmental-and-social-benefit/

Tags: berita Keberlanjutan kegiatan SDGs SDGs 10-Berkurangnya kesenjangan SDGs 11-Kota & Permukiman Berkelanjutan SDGs 13-Penanganan Perubahan Iklim SDGs 16-Perdamaian SDGs 17-Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Berita Terakhir

  • Transformasi Pengetahuan Arsitektur Kesehatan Bersama Pak Adi di AAPDC 2025
  • Dosen DTAP Universitas Gadjah Mada dari KBK Teknologi, mempublikasikan karya ilmiahnya yang berjudul “Enhanced Mechanical Properties of the Additively Manufactured Modified Hybrid Stereolithography (SLA)–Glass Powder”
  • MateREALity Trip ke Jakarta 10 – 13 April 2025
  • After Report Kuliah Tamu “Prinsip dan Implementasi Kota Tangguh dalam Perkembangan Kontemporer Kota melalui Perspektif Global”
Universitas Gadjah Mada

Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan

Fakultas Teknik

Universitas Gadjah Mada

Jln. Grafika No. 2 Yogyakarta, 55281, Indonesia

   archiplan@ugm.ac.id
   +62 (274) 580092
   +62 (274) 580854

KERJA SAMA

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Kerja Sama Internasional

LAYANAN

  • Pengumuman
  • Informasi
  • Alur Persuratan

LAINNYA

  • Pendaftaran Mahasiswa Baru
  • Beri Masukan atau Aspirasi
  • Pendataan Prestasi Mahasiswa

PELAPORAN

  • Whistleblowing System

© 2024 DTAP UGM

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY