Awal Mula Perjalanan: Dari Instagram hingga London. Ketertarikan Tsania pada IISMA bermula pada tahun 2021, saat di awal ia kuliah. Informasi yang ia lihat di Instagram kakak tingkat memicu rasa penasaran hingga akhirnya ia mendalami lebih lanjut lewat media sosial OIA UGM dan berbagai sumber lain. Sejak awal, Tsania memang memiliki mimpi untuk mengikuti program pertukaran pelajar. Maka, ia pun mulai serius mengikuti berbagai sesi informasi IISMA dan mempersiapkan diri untuk mendaftar di tahun 2024.
Prestasi Mahasiswa
Paris dan Le Havre, Prancis — Pada 5-7 Maret 2025, konferensi internasional “The Rise Of Asia” digelar untuk memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika 1955 dan kelanjutan dari semangat Bandung Spirit Movement. Kegiatan ini berlangsung di Paris pada hari pertama dan dilanjutkan di Le Havre pada hari kedua dan ketiga, menjadi wadah penting bagi negara-negara berkembang untuk membangun masa depan dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan inklusif.
Sejak diagendakan pada tahun 2015, The Rise Of Asia Conference telah berfokus pada solidaritas, kerja sama, dan dekolonisasi. Tahun ini, konferensi juga menegaskan komitmennya terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sebagai kerangka kerja global yang mendasari upaya pembangunan. Salah satu agenda utama adalah pengembangan University of New Emerging Forces (UNEFO) di Koudougou, Burkina Faso, yang mendukung SDGs melalui pengembangan pendidikan berkualitas (SDG 4), kerja sama internasional (SDG 17), serta meningkatkan inklusivitas dan komunitas yang berkelanjutan (SDG 10 dan SDG 11). Mahasiswa Departemen Arsitektur dan Perencanaan (DTAP) UGM—Bening Putri Kasandra, turut berkontribusi dengan merancang desain perpustakaan UNEFO yang berbasis pada nilai-nilai lokal Burkina Faso dan semangat Asia-Afrika.
Dilatarbelakangi peristiwa Gempa Besar Hanshin-Awaji pada tahun 1995, Kota Kobe menjadi pusat pengalaman dan pengetahuan dalam manajemen keselamatan, terutama dalam pencegahan dan mitigasi bencana. Selama bertahun-tahun, Kobe menarik perhatian organisasi, institusi nasional maupun internasional, serta para peneliti dan akademisi untuk mempelajari sistem safety management yang dikembangkan setelah bencana tersebut.
Sebagai bagian dari Asian Cooperative Program (ACP), Kansai University of International Studies (KUISs) yang berlokasi di Kobe, Jepang menggelar kegiatan “The Japanese Safety Management and Japanese Culture.” Program tersebut dilaksanakan pada tanggal 6 hingga 17 Februari 2025. Bramertha Salsabella Roseli (Mertha), mahasiswa Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, menjadi salah satu peserta program kolaboratif tersebut bersama mahasiswa dari berbagai unversitas anggota ACP. Kegiatan ini sejalan dengan poin-poin SDGs, yakni pendidikan berkualitas (SDG 4), inovasi infrastruktur (SDG 9), dan kemitraan global (SDG 17).

Pada 19-20 Februari 2025, Dewi Afiliyani (PWK UGM 2021) memperoleh kesempatan istimewa untuk menjadi bagian dari expert team dalam proses akreditasi internasional ASIIN (Accreditation Agency for Study Programmes Engineering, Informatics, Natural Sciences and Mathematics) bagi program Sarjana dan Magister Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Brawijaya.
Dalam proses asesmen ini, Dewi Afiliyani turut serta dalam diskusi dan evaluasi bersama tim asesor internasional yang terdiri dari akademisi dan praktisi dari Jerman serta Indonesia. Asesmen dilakukan oleh para ahli dari berbagai institusi ternama, di antaranya:
Tim Ecobreeze berhasil meraih Juara 1 dalam Paper Competition SIGMA 2025, yang diselenggarakan oleh SEG & HAGI Student Chapter Universitas Padjadjaran pada 22 Februari 2025. Tim ini terdiri dari Ilkarizia Etro Candra Gabesya (KPJ 2023), Mulky Djati Sabila (KPJ 2023), dan Zuhud Ahnaf Fauzi (PWK 2022).
Dalam kompetisi ini, Tim Ecobreeze mengajukan karya ilmiah berjudul “ECOBREEZE: Program Teknologi Spasial Adaptif, Edukatif, dan Konstruktif Berbasis Land Surface Temperature dalam Upaya Reduksi AC terhadap Urban Heat Island sebagai Perwujudan SDGs 11 dan 13 di Kota Surabaya.” Penelitian ini menyoroti dampak Urban Heat Island (UHI) di perkotaan serta menawarkan solusi berbasis Land Surface Temperature (LST) untuk mengurangi ketergantungan terhadap pendingin udara (AC). Melalui pendekatan ini, penelitian mereka mendukung upaya pencapaian SDGs 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) serta SDGs 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Tim alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih Honorable Mention dalam EPOCH45 International Planning Competition, sebuah kompetisi multidisiplin bagi mahasiswa dan profesional muda di bidang perencanaan spasial untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diselenggarakan oleh kolaborasi dari Universitas Diponegoro and MARS Architects. Kompetisi ini bertujuan mencari solusi inovatif dalam pengembangan kota dan lanskap untuk fase pembangunan IKN selanjutnya. Pengumuman penghargaan dilakukan pada 18 Maret 2025 di Erasmus Huis, Royal Netherlands Embassy, Jakarta.
Pada tanggal 7 Maret 2025, Program Doktor Prodi Arsitektur DTAP FT UGM mengadakan Ujian Tertutup bagi Kandidat Doktor Sri Sunarti dengan judul disertasi Owah Ora Malih, Malih Ora Owah, Malih: Makna Semiotika di Balik Perubahan Arsitektur Pagelaran Karaton Yogyakarta Abad ke-20.
Sebagaimana karaton-karaton sebelumnya mengalami perubahan atau restorasi ataupun merombak, demikian pula Pagelaran Karaton Yogyakarta mengalami fenomena perubahan signifikan. Pagelaran lingkungan tradisional yang diyakini tidak berubah, tetapi Sri Sultan Hamengkubuwana VIII merubah berbagai aspek menjadi nilai mulia kembali pada abad ke-20. Oleh karena itu, peneliti memandang perubahan (owah dan malih) sebagai fenomena menarik untuk diteliti. Artikel penelitian tentang Karaton Yogyakarta sebagai pusat studi budaya Jawa sudah banyak disampaikan. Sedangkan penelitian tentang pemaknaan dibalik fenomena perubahan signifikan Pagelaran pada abad 20 belum ada. Sehingga tujuan penelitian ini adalah dapat menemukan makna dibalik perubahan signifikan Pagelaran pada abad ke-20.
Penelitian ini dilakukan untuk mendalami faktor-faktor yang mempengaruhi kampung urban berkelanjutan (KUB) yang ditemukan berdasarkan teori pembangunan berkelanjutan maupun fakta-fakta empiris penelitian terdahulu. Tujuannya adalah untuk menguji faktor-faktor tersebut dan menemukan formula KUB.
(diambil dari intisari disertai Luhur Sapto Pamungkas, 2025, hlm. xx)
Ujian Tertutup dihadiri oleh Ir. Deva Fosterharoldas Swasto, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM. selaku Ketua Departemen, Diananta Pramitasari, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku Perwakilan Program Studi, Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., IAI., IPU. selaku Promotor, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D. selaku Ko-Promotor, Dr.Eng. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng., IPM. selaku Penilai 1, Ir. Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., Ph.D., IPU. selaku Penilai 2, dan Dr.Eng. M. Donny Koerniawan, S.T., M.T. selaku Penguji Eksternal dari Institut Teknologi Bandung.
Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mahasiswa dalam merancang dan mendokumentasikan proses desain, Program Studi Arsitektur mengadakan Design Process Competition. Kompetisi ini menilai setiap langkah proses desain, mulai dari analisis masalah, strategi penyelesaian, hingga eksplorasi alternatif desain yang dipresentasikan secara kreatif dan jelas.
Selamat kepada para mahasiswa yang telah menunjukkan progres terbaik dalam kompetisi ini! Semoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus menghasilkan karya desain yang inovatif dan berkualitas.
Lingkungan kampus, khususnya di Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan (DTAP), memiliki banyak ruang kosong yang potensial untuk diaktifkan sebagai area fungsional. Salah satunya adalah innercourt DTAP, sebuah ruang terbuka yang sering kali kurang dimanfaatkan secara optimal. Dengan pendekatan desain yang inovatif, area ini dapat diubah menjadi tempat yang mendukung kegiatan diskusi, kolaborasi, maupun interaksi informal antar mahasiswa dan dosen.
Kebutuhan akan ruang kecil yang fleksibel, multifungsi, dan mudah dipindahkan menjadi relevan di lingkungan kampus. Ruang-ruang modular ini dapat diadaptasi untuk memaksimalkan penggunaan innercourt maupun area kosong lainnya di DTAP. Selain memperkaya kualitas ruang di lingkungan kampus, desain modular juga memberikan fleksibilitas untuk digunakan di lokasi lain sesuai kebutuhan.