Wawancara penerimaan calon dosen baru Departemen Arsitektur dan Perencanaan akan dilaksanakan pada tanggal 21-23 Oktober 2019

Yudisium Program Sarjana Arsitektur dan Perencanaan Wilayah dan Kota akan dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2019

Ujian Akhir Semester Program Sarjana Arsitektur dan Perencanaan Wilayah & Kota akan dilaksanakan pada tanggal 9-20 Desember 2019.

Visitasi Akreditasi Internasional (KAAB) akan dilaksanakan pada tanggal 11-13 November 2019.

Wisuda Sarjana Arsitektur dan Perencanaan Wilayah & Kota akan dilaksanakan pada tanggal 20-21 November 2019.

Pelepasan Sarjana Arsitektur dan Perencanaan Wilayah & Kota akan dilaksanakan pada tanggal 18-19 November 2019.

Pada tanggal 16 Oktober 2019, mahasiswa Arsitektur DTAP menggelar Pameran Furniture di ruang Hall DTAP. Selain untuk menyambut akreditasi KAAB dari Korea, pameran tersebut merupakan penyelesaian dari tugas mata kuliah Sejarah Perkembangan Arsitektur Barat dan Timur yang dilalui oleh mahasiswa Arsitektur pada semester tiga.

Beberapa tema pameran yang diangkat, antara lain meliputi:

– Modern

– Postmodern

– Dekonstruksi.

#MenujuAkreditasi

(berita asal sudah diterbitkan pada tanggal 16 Oktober 2019 dengan tautan http://architecture.archiplan.ugm.ac.id/Pameran-Furniture/NDMz)

Sudah pada dengar isu kalau kita bakal pindah tempat perkuliahan? Wah ada apa nih sampai harus pindah? Kok bisa? Kenapa?

Prodi Arsitektur DTAP UGM tengah menjalani rangkaian akreditasi internasional KAAB dari Korea. Sebagai bagian dari tahapannya area kampus untuk sementara harus di “steril”-kan dari aktivitas akademik baik dosen maupun mahasiswanya.

Mau tahu kelengkapan infonya? Yuk simak infografis di bawah!

NB:
– Ruang K1 dan K2 akan digunakan sebagai area display seluruh mata kuliah dari semester 1 hingga PPAr.
– Selama visitasi berlangsung, kegiatan perkuliahan dipindahkan ke lokasi lain.
– SDA tetap dilaksanakan di Ruang Studio lantai 1, begitupun juga TGA tetap di Ruang TGA lantai 2.

https://www.instagram.com/p/B2tniOsH8w1/

(berita asli ini telah diterbitkan pada tanggal 2 Oktober 2019 dengan tautan http://architecture.archiplan.ugm.ac.id/PRODI-ARSITEKTUR-UGM-MENUJU-AKREDITASI/NDMx)

SKALA (Semangat Kebersamaan Archiplan) merupakan kegiatan dari Departemen Arsitektur dan Perencanaan, yang bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa baru kepada lingkungan departemen dan mempererat hubungan baik profesional maupun personal antar masing-masing prodi. Alasan dari diadakannya SKALA yaitu Prodi Arsitektur dan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota berada di satu atap, sehingga semestinya mengenal satu sama lain dan memudahkan kerja sama kedepannya, sesuai dengan jargon ‘Archiplan? Satu!’ dari Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan.

Pada tahun ini, SKALA yang diadakan merupakan SKALA 58 dengan peserta SKALA yaitu seluruh mahasiswa baru Prodi Arsitektur dan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota. Tema SKALA tahun ini yaitu ‘Unity in Diversity’, yang dimaksudkan dengan latar belakang Prodi Arsitektur dan Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota yang berbeda-beda, namun tetap diwadahi tidak hanya dengan satu atap melainkan juga rasa kebersamaan.

Kegiatan awal SKALA dibuka dengan Stadium Generale, yang dilaksanakan di DTAP. Stadium Generale berisikan penjelasan tentang SKALA serta penugasan tentang tokoh arsitektur dan perencanaan kepada mahasiswa baru. Hari pertama SKALA yang berlangsung pada tanggal 21 September 2019 berisikan Focus Group Discussion tentang ‘Kakak Inspiratif’, dimana isinya adalah kakak tingkat yang berprestasi memberikan inspirasi kepada para mahasiswa baru. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan ‘SKALA Go’ yang merupakan kegiatan perjalanan para peserta SKALA ke Kotagede. SKALA Go bertemakan kebudayaan sehingga titik-titik pertemuan dibagi ke 1. Masjid Kotagede, 2. Gang Rukunan, 3. Watugilang, dan 4. Omah UGM. Di Kotagede para peserta SKALA belajar tentang akulturasi budaya Hindu-Budha-Jawa dalam arsitektur bangunan dan pemanfaatan ruang. Setelah kegiatan SKALA Go di Kotagede berakhir, para peserta kembali ke DTAP untuk membuat poster interaktif terkait kegiatan yang mereka lakukan dan kesan pesan selama kegiatan SKALA Go.

Hari kedua SKALA berlangsung pada tanggal 22 September 2019, kegiatan pertama hari kedua yaitu para peserta SKALA berkeliling DTAP untuk perkenalan BSO yang terdapat di departemen ini. Kemudian acara dilanjutkan dengan APSI, atau Apresiasi Seni. Di APSI ini para peserta SKALA dibagi menjadi 6 kelompok gabungan mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Wilayah dan Kota, dimana tiap kelompok melakukan pertunjukan seni yang bertemakan cerita rakyat.

Sore harinya acara dilanjutkan dengan games angkatan dimana seluruh angkatan harus bekerja sama dalam mencari petunjuk berupa peta yang disebar di seluruh bagian DTAP. Pada malam harinya, sebagai penutup acara Bapak Irsyad Adhi Waskita Hutama, S.T., M.Scas sebagai perwakilan dari departemen diundang untuk memberikan sambutan penutupan acara serta mengingatkan kembali tentang pentingnya semangat persatuan bagi Departemen Arsitektur dan Perencanaan. Closing dimeriahkan oleh BMW (Bengkel Musik Wiswakharman) sebagai salah satu BSO Band untuk menutup acara dengan bermusik dan bernyanyi bersama. Dengan pengadaan pengenalan departemen dan SKALA, diharapkan tujuan kegiatan ini sejalan dengan tagline SKALA sendiri dalam Semangat Kebersamaan Archiplan.

-SNI

Selasa (17/9), Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota UGM mengadakan kuliah umum bertemakan ‘Start-Up dan Kota: Peran Start-Up dalam Mengatasi Masalah Perkotaan di Indonesia.’ Kuliah umum ini diisi oleh Bapak Emmirzyan sebagai Government Relations di Nodeflux.

Nodeflux sendiri merupakan Start-Up AI (Artificial Intelligence) berasal dari Indonesia yang bergerak dalam bidang Analisis Big Data. Nodeflux mempunyai fokus utama mengembangkan deep learning dari komputer untuk menyediakan solusi analisis berbasis foto dan video (Intelligent Video Analytics) terhadap masalah multisektoral yang modern.

Kuliah umum ini membahas bagaimana AI dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari, salah satunya bagaimana AI berperan dalam mengatasi permasalahan dalam konteks perkotaan dan wilayah. Di Abad 21 ini, optimalisasi perkembangan teknologi dalam pemecahan masalah terus dikembangkan dan digunakan. Disinilah AI berperan untuk mengumpulkan data dengan lebih modern dan praktis, menganalisis kombinasi data, dan mencari titik permasalahan sehingga didapatkan kebijakan yang berdasarkan data (Data Driven Policy). Kebijakan yang disusun berdasarkan data ini diharapkan lebih tepat guna dan tepat sasaran.

Cara pemecahan masalah yang lebih modern ini berkaitan dengan dunia yang telah memasuki industri 4.0, mempersiapkan masyarakat Indonesia yang tidak kalah saing dalam konteks global. Indonesia diharapkan dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang ada dan memanfaatkannya untuk penyelesaian masalah yang lebih efektif. Inovasi dan kolaborasi dari seluruh stakeholder juga menjadi kunci karena urusan perkotaan adalah urusan kolektif.

Dalam kuliah umum ini, diskusi serta tanya jawab berjalan secara aktif selama pemaparan berlangsung. Peserta kuliah tidak hanya berasal dari program S1 Perencanaan Wilayah dan Kota tetapi juga mahasiswa UGM dari program studi lain.

(SNI)