Paparan mengenai Sumbu Kosmologis Yogyakarta yang disampaikan oleh Dr. Eng. Ir. Laretna Trisnantari Adhisakti, M.Arch., atau Bu Sita, di hadapan para peneliti Taiwan Heritage Society pada 29 Oktober 2025, menghadirkan sudut pandang baru dalam percakapan global tentang pengelolaan kota pusaka. Mewakili UGM-UNESCO Chair, Bu Sita tidak hanya menjelaskan pencapaian Yogyakarta sebagai Warisan Dunia UNESCO, tetapi juga memperlihatkan bagaimana tata ruang tradisional dapat menjadi inspirasi dalam menjawab tantangan keberlanjutan masa kini.
Indonesia kembali menunjukkan peran pentingnya dalam diplomasi budaya internasional melalui kehadiran Dr. Eng. Ir. Laretna Trisnantari Adhisakti, M.Arch. (Bu Sita) sebagai keynote speaker dalam konferensi internasional Guarding Hometown – Learning Across Domain pada 31 Oktober 2025. Konferensi ini diselenggarakan berbarengan dengan Konferensi ke-48 Federasi Nasional Pelestarian dan Regenerasi Kota Pusaka Jepang (Machinami Hozon), yang untuk pertama kalinya digelar di luar Jepang sejak organisasi tersebut berdiri. Kehadiran Indonesia dalam forum tersebut menandai berlanjutnya kontribusi aktif dalam mengembangkan pendekatan pelestarian yang lebih inklusif dan berbasis masyarakat.
Program Studi Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB), menggelar kuliah tamu bertajuk “Menyelam, Menapak, dan Mendaki Metodologi Kualitatif dalam Penelitian Arsitektur” pada Rabu, 12 November 2025. Acara ini menghadirkan akademisi senior dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Sudaryono, M.Eng., Ph.D., IPU, sebagai narasumber utama. Kegiatan berlangsung di Ruang Sidang Departemen Arsitektur FT UB, Jalan MT Haryono 167, Malang, dan diikuti oleh mahasiswa serta dosen dari berbagai bidang minat penelitian.
Yogyakarta, 19 November 2025 – Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D., atau kerap disapa Prof. Bobi, Guru Besar Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada, hadir memenuhi undangan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dinpertaru) Kota Yogyakarta dalam acara puncak Gebyar Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) 2025. Acara yang mengusung tema “Padhang Resik Jogjaku” ini diselenggarakan pada Selasa, 18 November 2025, bertempat di Hotel Royal Darmo Malioboro, Yogyakarta. Kehadiran pakar tata kota senior ini menjadi bentuk dukungan akademis terhadap upaya pemerintah kota dalam menata wajah perkotaan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.
Prof. Bakti Setiawan atau kerap disapa Pak Bobi menjadi salah satu narasumber Workshop “Perlindungan Warisan Budaya dalam Pelaksanaan Proyek Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia” yang diselenggarakan oleh P.T. Sarana Multi Infrastruktur di Hotel Plataran Borobudur, Magelang. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 15 Oktober 2025, pukul 14.00–17.00 WIB, dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan terkait. Workshop ini bertujuan memperkuat kolaborasi lintas sektor agar upaya pelestarian cagar budaya dapat berjalan seiring dengan pembangunan yang berkelanjutan.
Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D., dosen Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, menjadi salah satu narasumber utama dalam kegiatan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) and Southeast Asia Business Events Forum (SEABEF) 2025. Acara bergengsi ini diselenggarakan oleh Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) bersama Kementerian Pariwisata, bertempat di Hall C9, Conference Area, Nusantara International Convention Exhibition (NICE), PIK 2, Tangerang, Banten pada Minggu, 12 Oktober 2025. Dalam paparannya, Prof. Wiendu mengangkat tema Arsitektur dan Pariwisata, menyoroti bagaimana arsitektur menjadi jantung dari pariwisata Indonesia di tengah derasnya arus perubahan global.
Yogyakarta, 8 Oktober 2025 — Prof. Bakti Setiawan, dosen Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, menjadi salah satu pembicara dalam sesi “From Scientific Research to Societal Impact: Climate and Sustainable Development in Cities” pada WINNER 2025. Prof. Bakti Setiawan atau yang biasa disapa Prof. Bobi, bergabung secara daring dari UGM, berpartisipasi dalam forum internasional yang menghadirkan para akademisi dan praktisi dari Indonesia dan Belanda untuk membahas peran riset ilmiah dalam mendukung pembangunan perkotaan berkelanjutan dan aksi iklim.
Mahasiswa Studio Perencanaan Kawasan di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Gadjah Mada berpartisipasi aktif dalam kegiatan perencanaan kawasan Sungai Code yang diselenggarakan oleh Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam merumuskan arah penataan kawasan Sungai Code secara terpadu. Melalui keterlibatan ini, mahasiswa berkesempatan mengaitkan analisis akademik dengan kebutuhan dan dinamika perencanaan kawasan nyata di lapangan.
Himpunan Mahasiswa Desain Interior (HMDI) Departemen Desain Interior ITS menyelenggarakan kegiatan Kelana pada Sabtu, 20 September 2025, bertempat di Gedung Ajiyasa Lt. 2 FSRD ISI Yogyakarta, Sewon, Panggungharjo, Bantul, DIY. Dalam kesempatan ini, Pak Adi hadir sebagai narasumber utama dengan membawakan materi bertajuk “DESIGNING WELLNESS: Exploring Health Space in Architecture and Interior Design”.
Dalam pemaparannya, Pak Adi mengajak peserta memahami dasar-dasar perancangan rumah sakit yang mencakup proses desain, penyusunan masterplan, zoning, hingga konsep tata ruang untuk berbagai fasilitas kesehatan. Beliau menekankan bahwa rumah sakit bukan sekadar bangunan fungsional, melainkan juga ruang yang harus menghadirkan kenyamanan, keamanan, serta pengalaman penyembuhan bagi pasien, tenaga medis, maupun pengunjung.

Yogyakarta, 1 Juni 2025 — Festival Kota Gadjah Mada (Festagama) hadir kembali di tahun 2025. Festagama merupakan festival tahunan terbuka untuk umum yang diselenggarakan oleh mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada khususnya angkatan 2023 dan 2024, yang hadir sebagai ruang eksplorasi kreatif yang menghubungkan seni, kota, dan masyarakat.
Festagama ke 13 atau Festagama 13.0 di tahun ini mengusung tema “Citra Musim Rupa Kota”. Tema ini berupaya membawa peserta untuk dapat mengeksplorasi dinamika perkotaan dengan keberagaman musim yang ada, untuk menunjukkan bagaimana sebuah kota mampu bertahan dalam berbagai perubahan musim, meliputi aspek infrastruktur kota, citra visual dan pengalaman kota, hingga estetika ruang publik.





